Sabtu, 03 Agustus 2019

LEGO SUPRAPTO PIMPINAN LUDRUK BALADA



Joko Sambang dan Pak Lego
Seni drama tradisional yang masih hidup dimasyarakat kita masih ada yang eksis, misalnya ludruk dan kethoprak. Ludruk merupakan kesenian drama tradisional Jawa Timuran, yang ditampilkan biasanya disesuaikan dengan kondisi sosial jaman itu . Kalau kethoprak biasanya melakonkan lakon cerita  Jawa dengan seting jaman keraton Mataram.  Ludruk adalah bentuk karya lakon dalam drama trdaisional juga seringkali menyisipkan kritik-kritik terhadap pemerintahan kolonial Belanda dan jaman Jepang di eranya.
Hal ini juga dilakukan oleh pelopor sekaligus pimpinan Ludruk BALADA  Tembokrejo yaitu bapak Lego Suprapto, SPd, SSn yang masih eksis mementaskan lakon-lakon perjuangan dalam ludruknya. Tema pergerakan kebangsaan yang dilakonkan bisa diartikan sebuah perlawanan melalui seni yang mampu ditularkan dengan baik sehingga nilainya dikenang hingga kini. “Lakon ludruk Joko Sambang pendekar Gunung Gangsir, yang menceritakan perlawanan terhadap Belanda yang menindas rakyat pada masa pergerakan kemerdekaan. Dulu ini lakon yang paling disukai penonton mungkin kalau sekarang istilahnya viral,”ujar Pak Lego pimpinan group ludruk BALADA.
Kini ludruk semakin kehilangan penikmatnya, bahkan nyaris tidak eksis dalam dunia pertunjukkan seni tradisional. Tetapi pak Lego tidak patah semangat, bahkan untuk menggerakkan kesenian ludruk tersebut dia mengadakan latihan rutin . “ Jadi tiap malam Rabu dan malam Sabtu kita latihan , ya pemainnya warga dari sekitar desa sini saja. Biar masyarakat ikut memiliki kesenian ini.”Itulah penuturan pak Lego , beliau juga mengakui kalau ludruk di Jember hanya satu dua yang masih eksis, ada group ludruk  Fajar Pagi dan ludruk Merdeka Kencong.  
Sudah dua tahun usia Ludruk Balada yang dipimpin oleh Pak Lego , yang kini masih eksis untuk memberikan hiburan kepada rakyat di Jember terutama kecamatan Gumukmas di wilayah Jember Selatan.  Pertunjukan ludruk yang digelar di desanya  Tembokrejo Kecamatan Gumukmas selain berfungsi sebagai hiburan sekaligus sebagai pendidikan kecintaan pada kebudayaan nusantara.

Tidak ada komentar: