Jumat, 22 November 2019

Jinggo Pratama mengisi Kesenian Remo dalam Panggung Festival HAM 2019



Panggung kesenian yang ada di alun-alun kota jember malam ini adalah gelaran seni oleh para seniman Jember. Pertama dihentakkan oleh alunan musik perkusi yang berkolaborasi dengan hadrah dan kendang menjadi Hadrol yang kini menjadi musik perkusi khas Jember. Para hadirin yang hadir nampak terpukau dan berupaya merekam suguhan seni hadrol ini, setelah alunan hadrol mereka memberikan aplaus yang meriah. Mungkin dengan dihadirkannya sajian kesenian malam ini mampu membikin fresh sekaligus menghilangkan kepenatan para peserta Festival HAM dari lima belas negara, dengan padatnya jadwal acara sehingga menguras tenaga dan pikiran mereka.

Berikutnya hadir pula seni Remo merupakan kesenian tradisional khas Jawa Timuran . Seni Remo merupakan partisipasi dari  , Jinggo Pratama komunitas masyarakat kesenian Desa Lojejer  Kecamatan Wuluhan mewarnai acara pentas seni Festival HAM. Mereka merupakan seniman-seniman yang sudah lanjut usia, dan memang mendedikasikan dirinya untuk seni tradisi agar tidak punah dan tidak dikenali lagi oleh generasi sekarang ini. “Saya sudah hampir 60 tahun dan selama 40 tahun yang berkesenian. Supaya apa ? supaya seni tradisional ini tidak hilang,”kata Bu Sarten pimpinan grup seni tradisi Jinggo Pratama. Dan pernyataan yang jujur ini mendapatkan tepuk tangan dari para hadirin yang menyaksikan acara ini.

Sudah sejak kemarin berlangsung rangkaian acara festival Hak Asasi Manusia (HAM) di Kabupaten Jember 2019 , mulai dari seminar sampai pada pleno . Festival HAM 2019 di Jember ini berhasil, sebuah pernyataan dari Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik . Taufan memberi acungan jempol atas kerja pemerintah Jember sebagai tuan rumah Festival HAM internasional. “Jember It’s amazing, Jember luar biasa sekali, karena festival ini bisa terlaksana dengan baik dan itu karena juga mendapat dukungan dari seluruh masyarakatnya. Hidup Jember...hidup Jember,”begitu ucapnya ketika memberi sambutan pada acara pentas seni di Alun-alun Jember. “Semoga kita semua bisa dipertemukan kembali di festival yang sama ditahun depan di Banjarmasin, sekali lagi terimakasih untuk  Jember sebagai tuan rumah Festival HAM 2019,”tandas Taufan.

Tidak ada komentar: