Menjadi tuan rumah dalam Festival HAM 2019 kali ini masyarakat Kabupaten Jember pada 19-21 November 2019 pada tahun ke-7 ini mengangkat tema pembangunan daerah berbasis
HAM dan berkeadilan sosial melalui pendekatan budaya merupakan kebanggaan sekaligus tantangan. Alasan Komnas HAM
menggandeng pemerintah daerah untuk berperan aktif dalam kegiatan Festival HAM,
salah satunya adalah, karena pemerintah daerah menjadi pihak yang sering
diadukan ke Komnas HAM. Masyarakat Jember yang menjadi tuan rumah acara ini
bersiap menerima dengan suguhan beberapa penampilan seni budaya, produk UMKM serta
yang tak kalah meriah yaitu merias sudut ruang publik dengan seni instalasi.
Pada dasarnya definisi seni instalasi adalah karya seni yang
dibuat dengan menyusun, merakit dan memasangkan berbagai media seni, baik dua
maupun tiga dimensi sehingga membentuk kesatuan realitas dan makna baru. Secara
harfiah, instalasi diambil dari bahasa inggris, yaitu Installation yang artinya
“pemasangan” atau “menempatkan”. Sehingga seni instalasi berkaitan dengan
pemasangan sesuatu, yaitu karya yang akan dipamerkan terutama di ruang publik.
Dan pada acara Festival HAM 2019 ini seni instalasi dipamerkan di sudut-sudut
ruang publik yang mudah dilihat dan dinikmati peserta Festival HAM hadir di
Kabupaten Jember.
Seni instalasi juga mengakomodir seni rupa ruang publik baik di jalanan maupun di gedung pemerintah
kabupaten , hal ini merupakan media partisipasi kalangan seniman seni rupa
dalam mendorong pemenuhan, perlindungan dan penghormatan hak asasi manusia.
Tema hak atas kehidupan yang layak merupakan tema aktual dan salah satu
persoalan nyata HAM kita; di mana berbagai aspek kehidupan yang layak seperti
lapangan pekerjaan, perumahan, layanan kesehatan serta fasilitas umum masih
banyak yang belum memadai.
Seniman Jember yang bersinergi dengan Tim artistik Umar
Kayam Foundations adalah KPJ (Komunitas Perupa Jember) yang memamerkan karya instalasi
dan seni rupa tiga dimensional/tri matra yang diletakkan pada area publik di
kantor pemerintah Kabupaten Jember. Dimensi karya yang dipamerkan
bermacam-macam ukurannya. Material yang digunakan memperhatikan respon pada
ruang, penggunaan/pemilihan material, kekuatan karya untuk dapat diaplikasikan
baik dalam maupun luar ruangan dalam berbagai kondisi alam dan cuaca serta
diutamakan menggunakan bahan material daur ulang yang ramah lingkungan. Mereka
menggarap gapura yang di jalan, ruang seminar , aula dan sudut ruang-ruang yang
ada di kantor pemerintah Kabupaten Jember .
Pada tahap awal, para seniman KPJ antara lain Aab, Viki,
Handa, Pras dan Aldo berbagi peran dengan Dany dan Mat dari Tim Umar Kayam
Foundations, untuk mendiskusikan gambar/desain karya yang akan dikerjakan dalam
beberapa sudut ruang publik. Mereka berbagi untuk menghiasi ruang-ruang yang akan
menjadi fokus kegiatan peserta Festival HAM. Persiapan hingga menjadi sebuah
karya yang dipamerkan , memakan waktu selama sepuluh hari. Bahkan dalam
finishing sempat ada partisipasi Raquel dari negara Mexico yang menggambar
sosok perempuan dengan bunga merah, mendapat respon tersebut para seniman
Jember menjadi lebih bersemangat.
Bupati Jember sempat juga menemani para seniman rupa yang
sedang berkarya dan menyelesaikan karya instalasinya, bahkan beliau menanyakan
kepada salah seorang dari seniman Jember tentang gambar tangan yang sedang
berjabat tetapi ada dalam penjara. Memang kondisi ruang-ruang publik yang dibuat
untuk instalasi dalam tahap menuju finishing jadi masih terlihat berantakan .
Tetapi ada peserta yang sempat mengapresiasi karya-karya instalasi serta karya
senirupa ketika sudah dimulai acara Festival HAM di hari pertama. “Karya-karya
seniman Jember ini sangat menarik, sangat sesuai dengan tematik Hak Azasi
Manusia, bahwa masih banyak hak-hak masyarakat yang terabaikan . Mungkin hal
itu digambarkan dengan dewi keadilan yang dibungkus Holy line dengan corong pengeras suara yang
ditentengnya benar-benar sebuah fakta HAM belum menyentuh para pelakunya,”ungkap
Muhamad Nur warga Jember yang sempat melihat instalasi tersebut. “Saya jadi
terinspirasi karena gambar dan instalasi yang di pamerkan, dan salut untuk para
seniman yang sudah berpartisipasi dalam Festival HAM di Jember ini,”tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar