Suasana sore di pantai Pancer yang cantik dengan pasir
pantainya yang hitam , kadang semilir anginnya sangat kencang mendukung untuk
mengabadikan sunset. Kecantikan pantai ini memang perlu terus diperhatikan, karena
masih kotor dengan sampah disekitar pantai. Banyak ranting ranting pohon,sampah
plastik, bahkan sepatu ditepi pantai. Menurut anggota Pokmas Wisata Pantai Pancer Puger Edy, sebagai pengelola akan
terus melakukan inovasi untuk menarik wisatawan agar berkunjung ke pantai
Pancer ini selain menyajikan keindahan
alam, atraksi wisata juga harus diperhatikan jadi wisatawan tidak hanya
menikmati pantai namun juga bisa menyusuri pantai dengan berkuda.
Biasanya kuda-kuda ini untuk tanggapan Jaran Kencak, sekitar
Rp 800 ribu tiap kali tanggapan. Uang tanggapan itu masih dibagi dengan pemain
gamelan dan penari. Kalau tanggapan sedang sepi, dan untuk mengisi waktu dan
memanfaatkan kuda di tempat wisata seperti pantai Pancer ini. Hasilnya lumayan,
jika hari liburan sehari bisa 150-300 ribu bersih per kudanya.
“Tidak tentu mas. Kalau pas liburan ramai bisa Rp 200-300
ribu seharinya. Kadang juga hanya Rp 100 ribu,” papar Tono pemilik kuda dari
Balung. Oleh pihak pengelola wisata pantai Pancer, semuanya sama-sama dihimbau
untuk menjaga kebersihan pantai , terutama membersihkan kotoran kuda yang
berceceran di pinggir pantai. Untuk menjaga keindahan sekitar pesisir meskipun
pantai Pancer tidak direkomendasikan dibuat renang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar