Kamis, 07 November 2019

Numpak Jaran di Pantai Pancer



Suasana sore di pantai Pancer yang cantik dengan pasir pantainya yang hitam , kadang semilir anginnya sangat kencang mendukung untuk mengabadikan sunset. Kecantikan pantai ini memang perlu terus diperhatikan, karena masih kotor dengan sampah disekitar pantai. Banyak ranting ranting pohon,sampah plastik, bahkan sepatu ditepi pantai. Menurut anggota Pokmas Wisata  Pantai Pancer Puger Edy, sebagai pengelola akan terus melakukan inovasi untuk menarik wisatawan agar berkunjung ke pantai Pancer ini  selain menyajikan keindahan alam, atraksi wisata juga harus diperhatikan jadi wisatawan tidak hanya menikmati pantai namun juga bisa menyusuri pantai dengan berkuda.

Biasanya kuda-kuda ini untuk tanggapan Jaran Kencak, sekitar Rp 800 ribu tiap kali tanggapan. Uang tanggapan itu masih dibagi dengan pemain gamelan dan penari. Kalau tanggapan sedang sepi, dan untuk mengisi waktu dan memanfaatkan kuda di tempat wisata seperti pantai Pancer ini. Hasilnya lumayan, jika hari liburan sehari bisa 150-300 ribu bersih per kudanya.

“Tidak tentu mas. Kalau pas liburan ramai bisa Rp 200-300 ribu seharinya. Kadang juga hanya Rp 100 ribu,” papar Tono pemilik kuda dari Balung. Oleh pihak pengelola wisata pantai Pancer, semuanya sama-sama dihimbau untuk menjaga kebersihan pantai , terutama membersihkan kotoran kuda yang berceceran di pinggir pantai. Untuk menjaga keindahan sekitar pesisir meskipun pantai Pancer tidak direkomendasikan dibuat renang.

Tidak ada komentar: