Era milenial
merupakan era digital, hampir seluruh anak muda terjangkit dengan kebutuhan
gadget di setiap waktunya. Lalu apakah hal ini akan berpengaruh dalam aktifitas
berkesenian para seniman di kabupaten Jember ? Ternyata aktifitas berkesian di
Jember masih terasa eksis . Bahwa perkembangan kesenian di kalangan muda mudi
saat ini nampaknya semakin berkembang dengan pesat dengan di lihat dari
banyaknya kreatifitas yang terlahir dari generasi muda.
Seni secara
universal masuk dalam ranah digital , banyak sekali yang sudah dihasilkan dari
kreatifitas anak muda disini misalnya seni disain, cinematografi dan photografi
serata banyak lainnya. Nah salah satu bidang kesenian yang mulai banyak di
tekuni adalah seni tari. Tarian tak hanya bersifat tradisi atau bentuk turun
temurun saja, namun seiring perkembangan jaman dan pemberitaan dunia yang mulai
meluas, remaja mulai mengenal tari garapan modern. Baik digarap secara
perseorangan atau grup maupun di olah di sanggar-sanggar tari di Jember ini.
“Sanggar
Hastarini merupakan salah satu sanggar yang cukup lama eksis, mungkin sejak
90an atau bahkan jauh sebelumnya . Sanggar ini didirikan untuk meningkatkan
mutu dan perkembangan berkesenian generasi muda dengan mengajarkan berbagai kesenian
tari tradisional.Sungguh penting untuk diapresiasi kiprahnya selama ini.”kata
Iwan Kusuma koordinator WongSeje (wong seni jember). Hal ini mendorong generasi muda supaya lebih
kreatif dalam tari tradisional apalagi dengan kreatifitasnya mampu memadukan
antara tradisional dan tari modern . Maksud mereka semata-mata untuk
melestarikan budaya Indonesia, agar tidak ditinggalkan oleh generasi digital sehingga mereka sengaja dengan tidak
menghilangkan unsur tradisional di dalam tari modern garapannya.
“Pemerintah
daerah Kabupaten Jember saya pikir juga perlu mengapresiasi bakat para generasi
muda pecinta seni dan memberi wadah positif bagi kreatifitas bagi pemuda pemudi
millenial, agar terfasilitasi dalam menyalurkan
bakat dan minat generasi muda terhadap kesenian. Mungkin dengan mensupport event seni dan bantuan untuk sanggar-sanggar
seni sebagai sarana untuk mengetahui kreatifitas dan kemampuan berkesenian
karena disanalah anak akan menemukan tempat berinteraksi dan menambah wawasan
tentang kesenian. Bahkan mampu juga mengharumkan nama Jember dalam kancah arena
pertunjukkan seni regional maupun nasional,”pungkas Cak Ndut ,panggilan akrab
Iwan Kusuma.
Dukungan
pihak swasta untuk memfasilitasi event CULTURE FIESTA “Menyatukan seni tradisi
dan modern di era millenal” pada bulan maret 2020 yang akan datang oleh sanggar
Hastarini ikut berpartisipasi adalah pihak management JETOS merupakan awalan
yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar