Senin, 17 Februari 2020

JETOS MENDUKUNG CULTURE FIESTA 2020



Ajang berkesenian sudah lama dinanti oleh para pecinta dan pengerak seni, terutama seni tari di kabupaten Jember rasanya seperti tidak mau stagnan,terus dinamis. Nah gaes 14 maret 2020 di Jetos diselengarakan ajang kreasi anak muda untuk menampilkan garapannya. Simak terus yaa

Era milenial merupakan era digital, hampir seluruh anak muda terjangkit dengan kebutuhan gadget di setiap waktunya. Lalu apakah hal ini akan berpengaruh dalam aktifitas berkesenian para seniman di kabupaten Jember ? Ternyata aktifitas berkesian di Jember masih terasa eksis . Bahwa perkembangan kesenian di kalangan muda mudi saat ini nampaknya semakin berkembang dengan pesat dengan di lihat dari banyaknya kreatifitas yang terlahir dari generasi muda. 

Seni secara universal masuk dalam ranah digital , banyak sekali yang sudah dihasilkan dari kreatifitas anak muda disini misalnya seni disain, cinematografi dan photografi serata banyak lainnya. Nah salah satu bidang kesenian yang mulai banyak di tekuni adalah seni tari. Tarian tak hanya bersifat tradisi atau bentuk turun temurun saja, namun seiring perkembangan jaman dan pemberitaan dunia yang mulai meluas, remaja mulai mengenal tari garapan modern. Baik digarap secara perseorangan atau grup maupun di olah di sanggar-sanggar tari di Jember ini.

“Sanggar Hastarini merupakan salah satu sanggar yang cukup lama eksis, mungkin sejak 90an atau bahkan jauh sebelumnya . Sanggar ini didirikan untuk meningkatkan mutu dan perkembangan berkesenian generasi muda dengan mengajarkan berbagai kesenian tari tradisional.Sungguh penting untuk diapresiasi kiprahnya selama ini.”kata Iwan Kusuma koordinator WongSeje (wong seni jember).  Hal ini mendorong generasi muda supaya lebih kreatif dalam tari tradisional apalagi dengan kreatifitasnya mampu memadukan antara tradisional dan tari modern . Maksud mereka semata-mata untuk melestarikan budaya Indonesia, agar tidak ditinggalkan oleh generasi digital  sehingga mereka sengaja dengan tidak menghilangkan unsur tradisional di dalam tari modern garapannya.

“Pemerintah daerah Kabupaten Jember saya pikir juga perlu mengapresiasi bakat para generasi muda pecinta seni dan memberi wadah positif bagi kreatifitas bagi pemuda pemudi millenial,  agar terfasilitasi dalam menyalurkan bakat dan minat generasi muda terhadap kesenian. Mungkin dengan mensupport  event seni dan bantuan untuk sanggar-sanggar seni sebagai sarana untuk mengetahui kreatifitas dan kemampuan berkesenian karena disanalah anak akan menemukan  tempat berinteraksi dan menambah wawasan tentang kesenian. Bahkan mampu juga mengharumkan nama Jember dalam kancah arena pertunjukkan seni regional maupun nasional,”pungkas Cak Ndut ,panggilan akrab Iwan Kusuma.

Dukungan pihak swasta untuk memfasilitasi event CULTURE FIESTA “Menyatukan seni tradisi dan modern di era millenal” pada bulan maret 2020 yang akan datang oleh sanggar Hastarini ikut berpartisipasi adalah pihak management JETOS merupakan awalan yang baik.

Tidak ada komentar: