Rabu, 25 Mei 2022

yang muda yang berkreasi


Ekspersi seni anak muda biasanya tidak melulu pada satu genre seni, bisa saja pas lagi ingin berekspresi tidak terlalu terkat dengan tradisi mereka ungkapkan dengan modern dance, kadang teater musikal, sendratari ataupun lainnya . Yang penting bisa untuk mengekspresikan diri mereka, bahwa anak muda milenial maupun GenZ itu bisa kreatif dan inovatif, sekaligus menunjukan eksistensinya dalam berkesenian. Hanya butuh ruang, arahan dan bimbingan tetapi tidak perlu sampai intervensi, maka jiwa mudanya yang penuh keinginan pembebasan kreasi bisa dinikmati sebagai performance art yang berkualitas. 

Pengakuan bahwa mereka adalah generasi yang bisa berkreasi dan menujukkan bakat di kesenian itu yang dibutuhkan, agar selanjutnya dapat produktif menciptakan kreasi-kreasi barunya. Sebagai orang dewasa yang mendampingi tentusaja akan merasa bangga dengan aktifitas positif generasi muda dalam berkesenian bisa dilakukan secara mandiri. tetapi ada kalanya orang dewasa takut pada aktifitas anak-anak muda yang terlalu diberi peluang kebebasan tersebut akan kebablasan. Sehingga akan sering memberikan rambu-rambu batasan, bisa jadi cenderung cerewet. Tetapi hal ini bisa diminimalisir jika orang dewasa tadi sejak awal menekankan pondasi pada anak-anak muda sebelum dalam berkreasi , mereka harus menguasai nilai dasar pergaulan sosial diruang budaya, etika komunikasi, sopan santun serta tehknik dasar seni. Teknik dasar tadi sebagai bekal mereka berekspresi kelak, misalnya dasar gerak, tehnik muncul, pola panggung, sense musikal serta simbol sebagai bahasa tubuh dan ekspresi. Memang tidak akan disampaikan secara bertahap, sampai mereka cukup memahami dan menerima secara rasional menurut mereka. kalaupun ada kesalahan atau kekeliruan tugas sebagai orang dewasa yang mendampingi untuk mengarahkannya. Maka harapanya pengalaman tersebut akan menjadi pelajaran yang paling berharga bagi kelangsungan kehidupan berkesenian dimasa mendatang.

Tidak ada komentar: