Minggu, 26 Juni 2022

awas patrol diklaim malaysia

  

 

foto doc ink parade musik patrol 2012 rebloker jember

Di era digital ini seni pertunjukkan ternyata masih punya rumah dihati penikmatnya, misalnya seni tradisi musik patrol masih eksis tengah laju dunia yang semakin modern. Masih cukup banyak juga kelompok kesenian tradisional utamanya musik patrol yang ternyata masih mampu mempertahankan eksistensinya, meski kadang harus sabar dalam urusan rejeki. Adalah Rebloker, nama komunitas grup musik Patrol yang dikomandani oleh  Hendro sejak tahun seribu sembilan ratus delapan puluh empat.

Tigapuluh delapan tahun yang lalu , sosok pemuda hendro ini yang lahir dari keluarga terpandang dilingkungan kreyongan patrang mempunyai hobi kentongan, nah kalau memainkan kentongan atau patrol tentusaja tidak bisa sendiri. Dari sana muncul motivasi untuk memberdayakan para pemuda Dusun Cempedak kreyongan agar lebih produktif , maka bersama kawan-kawannya membentuk sebuah grup musik tradisional patrol. Seniman-seniman kala itu memodifikasi alat musik patrol, dengan cara merubah skala ukuran alat musik patrol, mulai dari ukuran besar hingga ukuran kecil dan menghasilkan bunyi dan resonansi suara yang tidak sama satu dengan lainnya. Lebih bervariasi dari yang awalnya buat kentongan merpati. Kreasi seniman patrol patut diapresiasi oleh masyarakat jember sehingga menjadi komposisi dan harmonisai apalagi dipadukan dengan seruling tambah seru. Makanya rebloker pernah mengingatkan kita semua saat parade musik patrol yang didakana oleh ukm kesenian unej tahun duaribu duabelas lampau, jangan sampai musik patrol terancam diklaim malaysia . Tetap eksis dan selalu menggaung musik patrol dan mengenalkan pada generasi muda seperti kita merawat tradisi nusantara.

 

Tidak ada komentar: