Di era digital ini seni pertunjukkan ternyata masih punya
rumah dihati penikmatnya, misalnya seni tradisi musik patrol masih eksis tengah
laju dunia yang semakin modern. Masih cukup banyak juga kelompok kesenian tradisional
utamanya musik patrol yang ternyata masih mampu mempertahankan eksistensinya,
meski kadang harus sabar dalam urusan rejeki. Adalah Rebloker, nama komunitas grup
musik Patrol yang dikomandani oleh Hendro sejak tahun seribu sembilan ratus
delapan puluh empat.
Tigapuluh delapan tahun yang lalu , sosok pemuda hendro ini
yang lahir dari keluarga terpandang dilingkungan kreyongan patrang mempunyai hobi
kentongan, nah kalau memainkan kentongan atau patrol tentusaja tidak bisa
sendiri. Dari sana muncul motivasi untuk memberdayakan para pemuda Dusun
Cempedak kreyongan agar lebih produktif , maka bersama kawan-kawannya membentuk
sebuah grup musik tradisional patrol. Seniman-seniman kala itu memodifikasi
alat musik patrol, dengan cara merubah skala ukuran alat musik patrol, mulai
dari ukuran besar hingga ukuran kecil dan menghasilkan bunyi dan resonansi
suara yang tidak sama satu dengan lainnya. Lebih bervariasi dari yang awalnya
buat kentongan merpati. Kreasi seniman patrol patut diapresiasi oleh masyarakat
jember sehingga menjadi komposisi dan harmonisai apalagi dipadukan dengan
seruling tambah seru. Makanya rebloker pernah mengingatkan kita semua saat parade musik patrol yang didakana oleh ukm kesenian unej tahun duaribu duabelas lampau, jangan sampai musik patrol terancam diklaim malaysia . Tetap eksis dan selalu menggaung musik patrol dan mengenalkan pada generasi muda seperti kita merawat tradisi nusantara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar