Kamis, 30 Juni 2022

program fkks bukan asal tampil

 

 

 

Kegiatan festival kesenian kawasan selatan yang menjadi agenda rutin Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur ini diharapkan mampu meningkatkan jalinan kerjasama antar seniman dan pemangku kepentingan terhadap pengembangan seni di kawasan Selatan. Tujuan yang dicapai sangat mungkin dilakukan mungkin sebtas sharing silahturahmi diantara mereka. Tetapi kalau lebih intensif lagi sangat sulit diharapkan misalnya untuk mendorong peningkatan produktivitas dan kreativitas para pelaku seni, dan meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni budaya daerah, hal ini harus  disertai dengan uba rampenya untuk memfasilitasinya. Misalnya ajang kompetisi baik seniman maupun seni budaya daerahnya, penghargaan cipta seni atau seniman senior, dialog kebudayaan diwilayahnya, memberikan seni budaya sebagai muatan lokal disekolah dan sebagainya.

Jika FKKS dijadikan program pengelolaan keragaman budaya dalam melestarikan dan mengembangkan seni budaya di Jatim khususnya di wilayah Selatan sepertinya masih jauh dari harapan karena masih bersifat seremonial dan diskusi kulit luarnya belum sampai dari hati ke hati menuju ke tindakan konkrit. Meskipun FKKS di duaribu enambelas wakyu itu diikuti oleh sejumlah kabupaten atau kota, di jawa timur bagian selatan yaitu Pacitan, Trenggalek, Tulunggagung, Blitar, Malang, Lumajang, Jember, dan Banyuwangi dan ada peserta exibition dari Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Sifatnya hanya memperkenalkan saja yang penting bisa menampilkan karya, walaupun kadang prosesnya tidak terfasilitasi oleh pemangku anggaran semacam pemda masing-masing.


 

Tidak ada komentar: