Wadah semacam perkumpulan itu bernama PAGSIJATRA CEMETI
AMARASULI dengan basecampnya di Penanggungan, Wirowongso, Kec. Ajung, Kabupaten
Jember, Jawa Timur 68175 dengan pemangku adat Muhammad Sutinggal. Sosok lelaki
ini biasa dikenal dengan sebutan ustad tinggal karena memimpin pengajian rutin,
sebagai bopo karena beliau sesepuh komunitas ini serta sebagai bapak kepala rumah
tangga dengan satu istri dan dua orang anak. Komunitas ini terbuka sebagai
media silahturahmi antar anggota dan dilauar anggota komunitas.
Sarana silaturahmi dan komunikasi antara seluruh anggota
PAGSIJATRA CEMETI AMARASULI dalam upaya memudahkan akses informasi seputaran
dunia seni budaya terutama kesenian jaranan. Muhammad sutinggal membentuk
komunitas ini bertujuan sebagai sarana atau wadah untuk kordinasi antar
anggota, media untuk sharring dan tanya jawab, media untuk menyampaikan
pendapat, dan sarana untuk menyampaikan undangan atau pemberitahuan tentang kegiatan-kegiatan
atau agenda komunitas PAGSIJATRA CEMETI AMARASULI.
Sebagai Bopo sesepuh beliau selalu mngingatkan agar jangan
pelit untuk berbagi ilmu pengetahuan yang bermanfaat. Selalu diusahakan untuk sharring
ide gagasan dan fikiran agar dapat saling bertukar pendapat tentang dunia
kesenian sehingga akan dapat menaikkan marwah, derajat dan kehormatan seluruh
anggota pada khususnya, dan seniman jaranan pada umumnya. Beliau juga tidak
melarang anggota komunitas untuk menggunakn media sosial sebagai sarana sharing
informasi untuk menambah wawasan terhadap apa yang terjadi diluaran komunitas.
Dalam kegiatannya mengelola komunitas selain latihan rutin
beliau juga mengajak anggota komunitas untuk pengajian rutin setiap malam
jumat, tujuannya agar bisa memotivasi dan merenung atas nikmat illahi agar
dapat menumbuhkan keimanan dan menaikkan kapasitas pengetahuan serta semangat
kepada semua anggota komunitas. Jangan sampai mengkonsumsi apalagi menyebarkan berita
palsu dan belum pasti kebenarannya. Juga memberikan penerangan pada anggota
komunitas bahwa bereksenian itu juga berproses kebudayaan sehingga memahami kebangsaan
indonesia dengan berbagai suku, ras , agama dan golongan agar saling
menghormati adat istiadat dan tidak menyerang dengan mengeluarkan
tulisan-tulisan kotor seperti cacian, makian, hinaan pada kelompok lain.
Menghimbau bahkan melarang agar anggota komunitas tidak menebar
kebencian dan menyudutkan anggota lain atau komunitas lain, seperti upaya-upaya
melecehkan, menjatuhkan, menghina dan mencaci anggota lain. Akan lebih baik
jika energi tersebut dipergunakan untuk hal-hal yang bermanfaat, seperti
berkolaborasi dengan komunitas lain yang se ide dan gagasannya, atau menimba
ilmu pengetahuan pada seniman dan budayawan yang senior atau mungkin
memperbaiki property perangkat latihan dan pementasan yang dinilai rusak. Sukses
terus untuk Sutinggal dan komunitas PAGSIJATRA CEMETI AMARASULI dalam berkarya
dan berproses budaya dan merawat budaya nusantara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar