Senin, 18 Juli 2022

DUA SENIMAN BESAR TEATER DINDING TELAH TIADA



Sebuah reportoar teater pasti ada endingnya , semua awalan pasti akan menemukan ujung akhirnya beliau adalah drs. jamilah atau jala paser yang akrab ditelinga penggerak teater jember . Dalam ikatan lembaga teater dinding IKIP PGRI Jember yang kini berganti menjadi Universitas PGRI Argopuro Jember , beliau merupakan sosok perempuan yang tahan banting tak kenal menyerah, meski single parent tetap saja ada saja waktunya bermain teater.  Ada beberapa catatan aktor jebolan sanggar teater budi s otong jakarta ini menainkan reportoar teaternya antara lain stasiun purba, kereta kencana dan banyak lagi keterlibatan beliau dalam seni pertunjukan teater ini.

Sebagai sosok ibu yang seniman ini juga pernah terlibat di Dewan Kesenian Jember bahkan sebelumnya waktu itu saat dibentuk forum kesenian jember FKJ, bergabung dengan Xteater, komunitas teater Arongan  jember , terlibat dalam pemberdayaan buruh migran di pergerakan LSM jember dan terakhir mencoba kiprahnya di pemenangan calon bupati , sehingga tak bisa dipungkiri namanya sangat populer dikalangan alumni ikip maupun adik-adik mahasiswa, unit-unit kesenian kampusan. Memang luarbiasa aktifitas perempuan satu ini , teman-temanya sangat bangga bahwa didunia seni pertunjukan dan dunia sosial kemasyarakatan terkenal supel dan mudah bergaul. Dia juga teman yang baik untuk curhat apalagi menjadi nyaman jika mendenagrkannya dengan kopi plus surya wow pasti akan ditemani dari a sampai z. IKIP  PGRI harusnya bangga karena alumnusnya telah mempopulerkan perguruan tinggi ini di banyak kalangan di jember dan sekitarnya, karena dalam darah seniman ini mengalirkan daya stamina dalam tubuhnya mendedikasikan dirinya untuk perkembangan kesenian di jember. 

Kini beliau telah tiada setelah sakit yang dideritanya sempat dirawat dirumah sakit , jala paser telah mendahului memenuhi panggilan sang khaliq. Beliau meninggalkan satu-satunya anak yaitu Hikam yang talenta seni ibunya menurun padanya. Teater seperti ada yang kurang sepeninggalnya , apalagi juniornya yang ada di lingkungan teater dinding karena selain beliau mengajar  seni teater  untuk adik-adiknya, ada beberapa kesempatan mengajak kawan-kawan seniman teater untuk mengadakan workshop memberikan materi teater pada mahasiswa secara periodik agar dapat menjadi seniman teater yang handal . Nah salahsatu juniornya di teater dinding yang juga melanjutkan dalam pengembangan teater yaitu sony cimot.


Sony cimot yang nama dagingnya Suharsono  selain kuliah di IKIP PGRI juga kuliah di STKW surabaya  dan mendapatkan gelar sarjana seni  kemudian mengajar di sma muhammadyah jember sebagai guru kesenian. Seniman ini juga pernah lama menjabat bebarapa periode kepengurusan DKJ jember dan terakhir menjabat sebagai Ketua  di DKJ bidang Pemberdayaan Seni, sehingga tak bisa dielakkan lagi jika ada pertunjukan seni atau acara seni apapun baik modern maupun tradisi pasti ada bung sony menjadi saksi pertunjukan tersebut. Baik hadir sebagai teman maupun sebagai pengurus pemberdayaan seni budaya di jember.  Ternyata beliau juga sempat mengajar di universitas terbuka, karena di beberapa kesempatan sempat mengajak kawan-kawan sesama seniman untuk menjadi juri pementasan dari materi yang diajarkannya.

 https://iwankusumaphoto.blogspot.com/2022/07/mengenang-sony-cimot-seniman-multi.html

Kegiatanya seperti masih kurang saja , wujud kecintaanya pada seni dia juga dikenal sebagai orang yang suka mengkoleksi karya-karya seni yang mempunyai nilai estetik, antik maupun unik makanya galery barang antiknya juga memenuhi rumahnya di Jln Letjen Sutoyo Perum Kramat I Sumbersari Blok R 23 jember sekaligus menjadi Pengurus Pambudi Luhur Barang Antik. Tetapi kini seniman kondang serba bisa sony cimot telah tiada berpulang kerahmatullah menyusul seniornya mungkin hanya terpaut sekitar tiga tahunan mungkin lebih, membuat dunia seni tradisi, teater, barang antik dan teman-teman gurunya merasakan kehilangan bung sony, besar jasamu untuk pemajuan seni budaya di jember . Namamu akan terkenang karyamu akan abadi dan apa yang dicita-citakan pasti akan diteruskan. Tenang-tenanglah kau damai disana, kudoakan agar kau bersabar pada peranmu dimasa datang saat kau dengar panggilannya. Selamat jalan mami jala paser dan selamat jalan mas sony cimot kalian telah menunjukan jalan pulang , agar kita bisa membuat arti titian jalan kebajikan dan selalu ingat akan kekuasaanya bahwa manusia hanya bisa mengawali tetapi tidak kuasa untuk mengakhirinya. Selamat jalan kawan sampai sang khaliq mempertemukan kita lagi disana.


 

Tidak ada komentar: