perempuan ditengah ladang jagung
memasuki kemarau panjang malam hari ramai suara serangga
suara-suara beraneka merasuki telinga kadang bikin bising terlalu
tapi masa ini penanda masa menggembirakan, panen jangan tertunda
ladang jagung berubah kecoklatan, angan suka ria tidak cepat berlalu
besok panen jagung hanum jadi susah tidur, mengeja setiap tongkol jagung
bayangan bersuka ria menuai hasil panen terbawa dalam kerajaan mimpinya
ketika suara bising cecerowe berganti dengan adzan subuh kepalanya berdengung
lebih keras menusuk angan-anganya, oh pak broto telah membeli semua jagungnya
tanaman yang diharapkan membangun mimpi kini hanya tinggal batang hampa
itu hasil nguping omongan bapa dan emak di pawon , nggak perlu bikin wedang sekarang
agak siang kita keladangnya untuk ambil tebon jagung setelah pak broto panen semua
mak deg atiku tratapan, padahal panen itu hiburanku paling menyenangkan kini melayang
ladang jagung kecoklatan kini hanya tebon hampa tanpa tongkol jagung tanpa kesenangan
mimpi panen semakin sering hanya menjadi sebuah kesibukan rutin semata tanpa kenangan
kita ini buruh tanam jagung nduk, tanah bapa sudah tergadai hasil jagungpun hanya jatah
aku ingin memaki tetapi pada siapa, orangtuaku tidak bersalah mungkin hanya mimpiku yang salah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar