wedang ronde cak kamad sartanjung
Wedang adalah
sebutan minuman yang disajikan selagi hangat atau panas, nah kalao wedang ronde
yang populer di daerah Jawa Tengah terutama banyak ada dikota-kota yang hawanya
dingin seperti di kota wonosobo, dieng dan Salatiga . Sudah bisa kita duga
bahwa budaya nusantara tidak serta merta copypaste terhadap budaya asing dari luar,
biasanya selalu saja dipermak atau di sesuaikan dengan lidah akalu itu makanan
dan minuman. Pun juga berlaku bagi ideologi kepercayaan maupun tradisi pasti
sampai di tangan orang nusantara misalnya di jawa pasti akan berubah bisa
ditambah atau dikurangi yang penting sesuai dengan taste bangsa ini. Nenek
moyang bangsa ini tidak pernah mengajarkan untuk plagiat, tetapi tetap harus
kreatif dalam menghadapi masuknya budaya dari luar.
Tak
terkecuali kuliner satu ini, wedang ronde
merupakan minuman tradisional Jawa. Sebutan Wedang Ronde berasal dari bahasa
Jawa, "wedang" berarti minuman hangat atau panas dan kata "ronde"
bisa berarti adonan bulat yang biasa dibuat dari tepung ketan. Sebenarnya
adonan ronde tidak selalu dibuat dengan tepung ketan. Ada banyak daerah punya selera
masing-masing. Wedang ronde merupakan salah satu dampak pencampuran budaya di
Indonesia. Pada dasarnya, minuman hangat tradisional ini berasal dari negara
Tiongkok dengan sebutan Dongzhi ato Tangyuan. Berbeda dengan wedang ronde, kuah
Tangyuan ini manis dan hangat saja. Pada jaman dahulu ketika Indonesia belum
terbentuk dan negara kita masih disebut-sebut sebagai nusantara, banyak
pedagang yang datang ke Indonesia. Beberapa di antara mereka memperkenalkan
minuman hangat ini, sehingga masyarakat nusantara mulai berinovasi membuat
minuman tradisional dari bahan khas masyarakat Jawa yaitu, jahe. Kuah Wedang
Ronde pun sangat dikenal dengan rasa manis gula jawa dan rasa hangat dari jahe.
Melalui pencampuran budaya terbentuklah suatu hal yang sangat variatif, sebuah
minuman tradiosional khas Jawa, Wedang Jahe plus ronde maka bentuk kuliner baru
wedang ronde gitu gaess.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar