kau bagian dari sejarah peradaban tanah ini
dihatimu pasti bangga pada keagunganmu
disanjung puja khalayak teriring doa sesaji
seolah matamu tersembunyi dirundung sepi
kau memilih diam hanya sedikit bergeming
ketika orang-orang berkeluh dan meminta
semakin terkabul semakin ramai nasi kuning
tapi jaman sudah berubah kau bersimpuh papa
kau tak bisa memberi berkah pada mereka
tubuh yang lumpuh dipaksa tegak terpancang
kini semua orang menghardik tubuhmu luka-luka
edan sebenarnya apa yang ada dipikiran orang-orang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar