Selasa, 25 Juni 2024

Ketoprak makin redup ; kenapa ?





Masa jaya seni ketoprak ketika situasi jaman belum tersentuh budaya global digital, Diakhir tahun sembilan puluhan masih telihat rekam jejak kejayaannya, namun tidak seperti dua dekade sebelumnya. Sebenarnya ketoprak sangat bermanfaat secara edukasi terutama pengenalan sejarah kerajaan maupun pada masa persebaran kerajaan islam di tanah Jawa. Sisi edukasinya yang memegang pakem terlihat sangat kaku tidak fleksibel dalam aksi panggungnya, dan ketoprak dalam bahasa dialog komunikasinya sering menggunakan bahasa Jawa krama. Dan di era milenium sekarang ini ketoprak sudah banyak sekali saingan yang menawarkan segi hiburan lebih renyah meski edukasinya sedikit tetapi disukai penontonnya, bahkan aksi panggungnya sangat interaktif,  isalnya dangdut koploan, banyengan, jaranan ataupun ludruk dan janger yang agak serupa modelnya. Sementara penggemar seni ketoprak adalah generasi tua oldschool yang semakin sedikit, harus direfresh jika masih pengen eksis di jaman sekarang ini gaess. Mungkin sesekali perlu ada satu cerita jadi ringan renyah dan pemainnya genzi kostumnya lebih segar dan kekinian, walaupun ketoprak yang pakem yang berisi edukasi dan pengetahuan sejarah tetap harus dimainkan sebagai penjaga pakem. Biar penonton ketoprak makin bertambah di masa datang. Inilah tantangannya merawat tradisi nusantara.
 

Tidak ada komentar: