Kamis, 12 September 2024

Angin dan hujan tanpa harapan


Kenapa harus malu, aku hanya ingin mate

Tapi kenapa penguasa makin rakus benar

Berhentilah barang sebentar merompak

Hak rakyat terbanting tercekik mate

Mate sekejap punggungnya terhempas ditatami lunglai lemas tapi masih bernafas

Benar benar tak punya hati padahal kebohongan demi kebohongan telah mengunci masa depan negeri ini

Di keadaan angin kencang hujan dan miskin harapan, rakyat masih bertahan

Menahan beberapa saka agar tidak terbanting saat angin kekuasaan menerpa sewaktu waktu .

Tidak ada komentar: