Kalian pasti pernah dengar lombok setan, bentuknya kecil ujungnya agak lancip bila di pijik terasa keras nggak kembung, hampir mirip dengan orang jawa menyebutnya lombok alas mugkin pedesnya melebihi ganasnya singa si raja hutan kaleee. Adalagi lombok sret gaess yaitu lombok yang ujungnya tumpul agak besar kembung warnya dipasaran ada kuning sret orange atau merah nah ini yaa agak pedess sih kalau sedikit tapi kalau kebanyakan bisa bikin kepala gatal ingin digaruk. Orang jawa juga mengenal lombok impling ijo kecil tai pedesnya diujung lidah dan bibir biasa ntuk menemani makan gorengan. Orang sunda menyebut lombok jemprit dengan sebutan cengek, warnanya hijau tua pekat lancip ujungnya kecil panjang tapi pedesnya minta ampun. Nah untuk kamu yang hanya suka-suka makan lombok bukan yang penyuka banget ada jenis lombok yang softtaste kuning montok agak kehijauan ujung tumpul besar panjang hampir sepanjang kelingking, biasanya ini yang digunakan di rumah-rumah orang Indonesia yang penghuninya gak suka pedes tapi tetap ada rasa pedes tapi slow nggak strong banget gitulo gaess.
Wuiih banyak kali jenis lombok rawit ini yaa, ini membuktikan bahwa orang nusantara ini selera kulinernya sangat beragam jenis dan citarasanya yaa gaess. Keren jika anak-anak muda kita mengenalinya mungkin saja bisa jadi ladang bisnis menjadi suplyer di kedai rsto atau cafe yang punya menu level kepedasan bener nggak. Tapi justru pada kenyataannya anak-anak muda milenial dan genzi apalagi nanti generasi alpha yang muda-muda mereka hanya mengenal rasa pedas dari saos cabe instan dan cabe kering sasetan, mungkin pengen parktisnya saja sih. Yaa tapi syukurlah kita masih suka pedes yang artinya suka cabe atau lombok sebagai warna citarasa Indonesia sekaligus merawat tradisi kuliner nusantara. Keren ya gaess.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar