Selasa, 20 Mei 2025

akankah budaya ngopi klotok tergantikan


Budaya wedangan orang jawa yang jadul dan masih tersisa wujud dan kebiasaannya hingga sekarang adalah budaya menyeduh rempah-rempah semacam jamu gitu gaess. Wedangan teh dan kopi apalagi coklat merupakan budaya eropa yang dipasokan kepada pribumi di bangsa timur untuk ditanam guna memenuhi permintaan gelora revolusi industri di eropa. Juga termasuk menanam tebu yang nantinya menjadi gula sebagai pelengkap aneka bahan-bahan seperti kopi, coklat dan teh gaess. Yaa mau nggak mau bangsa pribumi nusantara ini terinfluence to yaa gaess.

Dan karena bahan-bahan industri ini merupakan proyek investasi ekspor ke eropa maka para petugasnya sangat ketat dalam menjaga keluar masuknya bahan-bahan yang dipanen dari perkebunan diwilayah pribumi ini. Jika peredaran sangat dibatasi secara tidak langsungrakyat pribumi jelas selalu kalah dalam mendapatkan bahan-bahan mutu bagus , mungkin hanya para bangsawan, kita pribumi hanya dapat sortiran atau lelesan gaess. Ada barangnya tapi mutu rendah. Sementara sifat manusia dengan segala keingintahuannya mencoba dengan bahan seadanya dan meniru cara menikmatinya. Rupanya kreatifitas bangsa ini cukup baik gaess, maka muncul banyak varian  cara menikatinya muncullah kopi tubruk, kopi godok atau klotok, teh cemceman, teh telur, coklat susu, kopi susu semuanya dengan cara seduh manual genuine. Alhasil menjadi suatu budaya wedangan sekaligus jagongan selain menikmati jamu rempah tadi gaess, untuk support semangat dalam bekerja.

Jika sekarang ini bermunculan cara seduh dan cara menikmatinya lebih kekinian, ini juga sebagai pengaruh baru yang datangnya dari eropa. Penampilan, mutu bahan atau kopi teh coklatnya, suasana temapat yang dirancang, serta ketrampilan para penyeduh atau barista bersertifikat kelas internasional tapi itu semua berbaju keuntungan gaess. Hilang sudah wedangan dan jagongan diantara kita, lebih pada pemunculan gengsi yang tercipta karena promo iklan, tawaran kelas peradaban cafe atau tempat ngopi yang sarat akan modal. Mereka sengaja menciptakan trend ngopi dan selera kekinian, dan anak-anak genZ menjadi target pasarnya yaa begitulah mungkin setiap jaman memberikan tanda-tandanya sendiri gaess. Semoga kita tetap menjaga dan merawat tradisi nusantara.

Tidak ada komentar: