Rabu, 25 Juni 2025

dijaman serba instans warung sayur segar masih bertahan, kenapa ?


Selain pertimbangan kesehatan bahwa makan sayur sangat baik untuk kesehatan tubuh, apalagi sayur segar , sayur mentah untuk lalapan. Rasanya perlu dilirik dari sisi kebudayaan orang nusantara, mengapa mereka suka makan sayur ini tradisi yang mendominasi pemikiran masyarakat atau justru kesadaran masyarakat tentang pentingnya hidup sehat yaa gaess. Ada kaitan erat dijaman mataram kuno sekitar abad sembilan ada penemuan prasasti siman dan naskah kuno kakawin ramayana yang menyebutkan tentang kudapan tersebut, dan sebagai budaya kerajaan bisa diasumsikan tersebar dimasyarakat jaman itu. 

Bisa juga pecel yang sekarang adalah rentetan variannya gaess. Makanya sangat kuat sekali tradisi ini mempengaruhi masyarakat mengenal sayuran dan menjadi bagian dari kehidupan berbudaya di nusantara. Jika dikatakan pecel ini asli jawa bisa iya bisa tidak, iya itu karena diseluruh dunia ini menemukan pecel semacam salad tapi di masak sayurnya dan dibunmbui sambal kacang. Bisa tidak asli karena mataram kuno adalah bagian dari rentetan kerajaan Sriwijaya yang saat itu memang menjadi pusat kebudayaan di Asia bahkan menjadi universitas ajaran budha di abad lima masehi, hampir semua anak bangsa-bangsa terutama asia kuliah disana gaess. Mungkin saja terjadi percampuran budaya termasuk kuliner disana. Dan faktanya sampai sekarang masyarakat palembang juga mengenal pecel, buktinya masih banyak warung pecel yang ada disana gaess meski citarasanya bisa tidak serupa.

Juga pengaruh eropa di jawa terindikasi tercerahkannya masyarakat jawa yang waktu itu terjajah dan sempat berinteraksi di keluarga-keluarga eropa yang mengelola perkebunan waktu itu. Eropa juga makan sayur buah segar. Bisa saja keluarga eropa tadi memberitahu tentang manfaat buah dan sayuran, meskipun mana mungkin orang terjajah mampu membeli buah dan sayur. Ditambah dengan pasca perang dunia , didirikanya WHO empat tahun setelah PBB didirikan, lembaga international ini prihatin terhadap kesehatan masyarakat bangsa-bangsa didunia ini akibat perang. Mungkin juga ini yang mengilhami masyarakat jawa untuk budidaya sayur untuk memenuhi kebutuhan kesehatan keluarganya, muncul tradisi kuliner pecel, lalapan, lodeh, sop dan lainnya. Itulah pandangan mengapa warung sayur segar hingga sekarang masih bertahan dan eksis melayani kebutuhan sayur keseharian keluarga di nusantara. Selain murah, aksesnya dekat dengan lingkungannya dan ada banyak pilihan untuk mengatur menu disesuaikan penghasilan masyarakat tiap harinya. Waallaah jadi panjang banget yaa uraiannya, tetap semangat warung sayur di nusantara, meski tradisional tetaplah menjadi kawan bagi pemenuhan gizi keluarga indonesia. Masyarakat sehat budaya bangsa ini menjadi kuat. Salam budaya

Tidak ada komentar: