Selasa, 24 Juni 2025

Tedhak siten adalah upacara menginjak bumi pertama kalinya



Masyarakat Jawa masih melakukan adat tradisi yang dianggap sebagai tuntunan hidup, mungkin sekarang sudah tidak semuanya. Tradisi menghormati anugerah sang pencipta menanti si buah hati lahir inilahyang biasanya dilakukan oleh pasangan muda Jawa. Diawali dengan mitoni bersyukur atas usia kandungan ibu sudah menjalani tujuh bulan usia jabang bayi. Dan ketika lahiran , bapak dari jabang bayi menghormati ari-ari yang dianggap saudara dari jabang bayi ketika ada dikandungan ibu. Kemudian acar pupak puser, saat puser jabang bayi putus dari bayi, disambung dengan selapanan yaitu semacam selamatan bahwa adik bayi kini sudah berusia 35 hari. Berikutnya adalah acara tedhak siten atau mudun lemah, mudun lemah artinya turun tanah. Ini adalah tradisi bagi bayi yang untuk pertama kalinya menginjakkan kakinya ketanah. Meskipun kadang upacara tradisi ini tidaklah sempurna yang penting adalah niatan bersyukur dengan anugerah yang diberikan oleh Allah SWT pada ortu.

Yuuk kita kupas apa itu tedhak siten gaess, anak bayi yang berusia tujuh bulan dan kakinya mulai ingin jalan meski kadang masih merangkak, masyarakat jawa sudah memberikan kode-kode bahwa nantinya anak ini akan bertemu dengan banyak hal diluar sana . Tradisi ini adalah cara ortu berusia tujuh bulan ini menjadi manusia yang sehat, cerdas dan mampu mencari rejeki dan tercapai cita-citanya. Upacara tradisi ini diawali dengan niat ortunya bahwa anak bayinya dimasa datang selamat dunia akherat gaess. Gimana nggak bangga sama ortu yang sejak awal sudah mendoakan kamu.

Dimulai dari anak dimasukan dalam kurungan ayam dihias cantik dan didalamnya  diletakan beberapa mainan antara lain misalnya ada uang, pensil, gelang perhiasan, mainan mobil, bola atau alat dapur buku dala beberapa yang lainnya sekiranya ada prespektif pekerjaan dan hobi anak dimasa datang. Setelah anak berusaha memilih dan mendapatkannya. Ortu membimbing keluar dan menginjakan kaki anak pada jadah tujuh warna yang ditata seperti jejak langkah. Langkah ini menuju tangga yang dibuat dari tebu, anak dibimbing untuk naik turun dari tangga tebu tersebut. Menaiki tangga  harapanya anak nanti mampu meraih cita-citanya dengan kesiapan belajar, jujur, tidak berbuat licik serta berdoa agar sampai pada tujuannya, dan membimbing turun dari tangga ibaratkan anak nantinya punya kesiapan menghadapi kehidupannya. Begitulah kira-kira tatacara turun tanah tersebut, dan selanjutnya membagikan jajanan yang enak terutama bagi anak-anak dan khalayak yang ikut menyaksikan untuk makan bareng.

Tidak ada komentar: