Minggu, 13 Juli 2025

pentas jaranan seperti tak ada matinya




Masyarakat nusantara sepertinya tak ada yang mengeluh dalam melakukan kesenian tradisinya, sepertinya asik-asik saja yaa gaess. Bahkan untuk suatu kesanggupan pengembangan melestarikan dan memajukan seni budayanya akan dijalani meskipun tak ada kontrak kerja kalaupun ada honornya tidak sebanding dengan apa yang dikerjakanya. Keren yaa gaess, loyalitas tanpa reserve. Mungkin karena kesenian tradisional ini sudah menjadi bagian hidup masyarakat di nusantara ini.

Seni jaranan misalnya kesenian ini sudah menjadi kesenian rakyat, rakyat merupakan ownernya merasa ada keharusan untuk tetap melestarikan karena merasa ini miliknya. Milik bagi masyarakat jawa merupakan hal yang wajib untuk diuri-uri yaitu dilestarikan dan dirawat sepanjang hayat tak boleh diambil dan dimatikan oleh siapapun. Terbukti hampir setiap waktu bulan selalu saja ada pementasan jaranan, ini artinya respon masyarakat jelas berpihak untuk nanggap jaranan yang nonton juga banyak, baik buruknya pementasan atau ada kekurangan sana-sini itu hal biasa yang bisa diperbaiki kedepannya. Inilah masyarakat yang mencintai kesenian rakyat. Salut banget yaa gaess. Kalaupun ada kekisruhan itu hanyalah kesalahpahaman yang bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Seneng dan damai bagian dari ritme keselamatan kehidupan masyarakat jawa.

Tidak ada komentar: