Jumat, 05 Oktober 2018
selalu berusaha di tengah massa tani
kasus tanah ketajek jember sudah tidak asing bagi warga jember baik para birokrat pemerintah daerah,pengadilan negri , kejaksaan negeri, kepolisian resort jember, BPN maupun para pejuang kasus sengketa tanah petani yang bergolak lebih dari 20an tahun yang lalu hingga sekarang.
kasus tanah di jember ada beberapa yang sudah memperoleh titik terang karena pada akhirnya persiden jokowi telah menerbitkan perpres 86 tentang reforma agraria yaitu mengatur tanah-tanah sengketa untuk segera dituntaskan dan diprioritaskan untuk para petani penggarap. menjadi teman yang setia para pejuang kasus sengketa tanah di jember dibawah naungan organ petani SEKTI serikat tani Independen jember sangatlah melelahkan sekaligus menyenangkan bila melihat semangat perjuangan kaum tani masih menggelora dan semakin kompak dalam memperjuang haknya.
kopi kopi ambulu
budaya cangkruk ngopi di ambulu sangat lekat
dengan pergaulan anak-anak muda dikecamatan
jember selatan ini. Ambulu seperti menjadi mag
net para pemuja keramaian dan pemuja kopi-kopi.
daftar sementara ada 80an cafe kopi yang tumbuh
diambulu, ceruk pasar kopi jember yang mantap
wiraswasta yang tumbuh di jember
adalah Robi nama yang tidak asing di dukuh dempok wuluhan jember , selain sebagai tukang
wayang atau pengrajin wayang kulit juga sebagai pemiliki cafe kopi. Wayang yang dikerjakan
kelasnya untuk konsumsi menengah kebawah, anggapan tersebut berdasarkan pasar yang selama
ini ditekuninya bahwa pembeli wayangnya masih berada pada kisaran 40.000-300.000 dengan
bahan baku yang terjangkau, dan pewarnaan yang tidak terlalu rumit. Pekerjaan ini ia tekuni
setelah mundur dari marketing sebuah dealer sepeda motor, serta pertimbangan kesehatan ortunya yang semakin sepuh. Ia memutuskan untuk bekerja tetapi dekat dengan ortunya yang kesehatannya
sudah mulai sering kambuh. salut untuk usaha pemuda dukuhdempok ini, semoga bisa menjadi
inspirasi para pemuda lainnya. jika sempat mampir melihat pembuatan wayang dan minum kopi
hangat lokasi cafenya di dekat balai desa dukuhdempok kebarat sedikit.
tunggaknya belum semi
para penyelenggara negara yang bertugas sebagai pemangku hutan , seringkali bekerja dengan
separo pengabdian dan separonya adalah niat untuk memperkaya diri sendiri sementara keadaan
hutan yang semakin kritis ini menunjukkan bahwa perlu adanya peran rakyat dalam pengelolaan
program perhutanan sosial sebagai salah satu jawabannya.program untuk petani penggarap.
Langganan:
Postingan (Atom)