aku tak akan menjadi abu
kamu terlanjur membakar cintaku
teganya bikin panas sayang
celakanya aku menikmatinya
semburat abunya tersapu angin
kemana-mana , membutakan
asmara ini kian hangat
aku semakin suka
hanya kesenangan kaum papa yang tersembuyi
tersamar oleh senyum kelu, ditangan pembagi bantuan
senyum kreditan atas nasib pilu dari kristalisasi
kemiskinan berpeluh berkeringat penghapus dahaga
rakyat sudah sumarah sementara janji-janji bertebaran
adalagi konten politik berubah bentuk hablur
konteksnya jelas riilnya sangat abu-abu
lebih baik hujan saja yang datang
bikin senang anak-anak, tanah kering terguyur
kering hati adem sesaat, hujan adalah harapan
yang mesti hujanmu anugerah bagi kami
kami diajari slalu bersyukur bukan menghujat