Kamis, 19 Mei 2022

Berapa Bayaran Pemain Seni Tradisi


Apa seni tradisi masih eksis ditempatmu gaes, mungkin masih eksis mungkin saja hanya tinggal kenangan karena dikatakan  mati tapi masih ada, dikatakan eksis tapi kok tidak pernah mentas. Seni tradisi semacam mati enggan hidup segan artinya situasi dalam keadaan sulit bergerak. Apalagi berkembang, dalam penelusuran sanggar-sanggar seni terutama seni pertunjukan, yang menggelar show offair baik digedung maupun dilapangan biasanya dipandegani oleh juragan. Juragan ini semacam pemilik atau pemodal sekaligus penggerak bisa disebut tokoh sentral dalam sanggar seni tradisi.

Ketika figurnya bagus, dan punya rasa dedikasi yang tinggi terhadap kesenian tradisi dan selalu diberi kelimpahan rejeki maka sanggar ini akan eksis bahkan kondang. Banyak pengikutnya dan banyak yang menggantungkan hidup disana. Karena para juragan  mau buntung ketika tanggapan nggak sesuai yang diharapkan, dan baru mau mendapatkan hasil keuntungan kalau memang tanggapanya cukup untuk dibagikan pada anggotanya. Pertama kenapa nggak jelas hasilnya karena biasanya seni tradisi ini tidak memasang tarif jadi harganya tidak jelas didepan. Kedua, pemain antara anggota dan volunter tidak jelas job dan bayaranya.

Dan ketiga, pemain seni tradisi karena nggak terikat kontrak kadang tidak disiplin, mungkin karena satu dan lain hal atau karena ada job lainnya yang lebih menarik ujung-ujungnya tidak main. Memang hal seperti ini sudah biasa seperti sego jangan dalam kronik pengelolaan sanggar seni tradisi. Akibat yang fatal manajemen jadi sulit mengatur keuangan dan pemain, yang terburuk antar anggota merasa ada ketidakadilan dan transparansi dalam pembagiannya. Kiranya boleh dicoba secara perlahan dikenalkan manajemen seni pertunjukan, harapanya sih agar tetap eksis dan berkembang. 

Tidak ada komentar: