Rabu, 08 Juni 2022

Papa Kodi, hidupnya untuk seni


Banyak yang memanggilnya papa, padahal orang memanggil tadi bukan anaknya. Mungkin sebutan papa bagi mereka yang memanggil menjadi sebuah keakraban, bahwa sosok orang tua laki-laki yang telah banyak membantu, mendidik dan memberikan kasih sayang seperti seorang bapak sendiri. Setelah ditelusuri sepertinya sosok lelaki yang sudah berumur ini layak dipanggil papa oleh anak-anak anggota sanggar yang dikelolanya selama ini. Lelaki itu adalah Kusnadi atau panggilan akrab kawan sebayanya Pak Kodi, seorang kakek tapi masih dandy masih okelah . Dikaruniai tiga putra yang sudah dewasa dan kini sudah punya  tiga orang cucu. Masih saja mengurusi sanggar seni Putra Sakti pakusari , meski hari-hari ini lebih banyak diurus oleh Very putranya.

Papa ini selain seniman seni tradisi, juga bekerja sebagai pengawas tembakau dan juga sempat sebagai pengurus parpol inilah bukti beliau merupakan sosok yang multi talenta. Gaya interaksinya juga renyah dan bersahaja selama lawan bicaranya juga tidak kaku dan ngotot. Keluwesan pergaulannya menjadikan banyak pengalaman sehingga pengalaman itu sering diajarkan pada anak-anaknya maupun pada anggota sanggar. Orang ini sangat peduli pada pengembangan seni pertunjukan terutama kesenian tradisi reyog, jaranan dan canmacanan kaduk. Dan selalu memberikan keleluasaan pada anak-anak di komunitas sanggar ini untuk mengembangkan kapasitas diri, baik menempuh pedidikan tinggi ataupun berkolaborasi dengan sanggar atau grup lainnya. Bahkan tidak sedikit yang disumbangkan untuk kemajuan kebudayaan di kabupaten Jember terutama di kesenian tradisi, bahkan kadang torok atau mengalami kerugian demi dedikasinya dalam kesenian ini. Salam sehat untuk papa Kodi, semangatmu bikin kami lebih bersemangat dalam pemajuan kebudayaan di Jember. 

Tidak ada komentar: