Minggu, 05 Juni 2022

Pranatacara berlatih di sakola bhinneka


 

Kebudayaan Nusantara ini banyak ragam dan bentuknya, dari mulai arsitektur, kuliner, mata pencaharian, ritual tradisi dan bahasa. Bagaimana kebudayaan dapat mencerminkan masyarakatnya hal ini terlihat ketika masyarakat masih menaruh hormat bahkan menjalankan di keseharian . Bahasa punya kedudukan paling tinggi dalam pengembangan kebudayaan, karena disana hampir dipergunakan masyarakatnya dalam segala segi terutama pergaulan sosialnya.

Selain itu bahasa merupakan cara-cara menghormati dan menerapkan etika bergaul di masyarakat, biasanya dipergunakan untuk moment-moment tradisi yang sakral atau bisa dikatakan ritual menyambut tamu agung atau temu manten. Kebanyakan dalam dunia modern ini masyarakat lebih memilih yang simple saja nggak pengen yang ruwet rebyek. Sehingga kebutuhan pranatacara  seringkali dicancel, disamping pengenya simple tetapi karena sumberdaya nya yang jarang tersedia. Makanya ketika ada acara Sakola Bhinneka yaitu pelatihan pranatacara dengan tradisi Madura, Jawa dan Osing ini sangat menarik sebagai upaya pelestarian bahasa sekaligus tradisi penghormatan terhadap tamu maupun pengantin. Apalagi Jember sebagai wilayah yang terdapat akulturasi budaya yang demikian campu aduknya, bisa saja terjadi perkawinan antar budaya. Nah disinilah dibutuhkan pranatacara yang mampu menghantarkan acara sehingga dimengerti oleh hadirin yang mengikuti acara tersebut.

Pelatihan ini tentunya sangat membantu dalam acara-acara pergaulan antar budaya, ataupun dalam satu ragam budaya, diharapkan akan mencetak sumberdaya yang mempunyai ketrampilan untuk menghantarkan acara dengan kemampuan berbahasa dan tatacaranya. Semoga tetap menjadi pelatihan yang menjujung tinggi khasanah kebangsaan Nusantara ini, saling menghargai budaya lain tetapi juga mengenal budayanya sendiri, agar tidak kepaten obor. Jangan bosen-bosen menyelenggarakan acara demi pemajuan kebudayaan nusantara.

 

Tidak ada komentar: