Senin, 11 Juli 2022

even budaya di jember nyumber terus



 
  

Jember merupakan daerah tujuan pendatang, baik dari banyuwangi, madura, jawa mataraman dan ada mandar , bugis, china juga masih banyak etnis lainnya yang hidup dalam wilayah kabupaten ini. Memang dalam sejarahnya ada beberapa wilayah yang dulu masuk kerajaan balambangan banyuwangi dan sebagaian pengaruh mataram islam serta sebagain lagi migrasi dari masyarakat madura yang didatangkan untuk bekerja di perkebunan jaman penguasaan ileh belanda. Makanya dengan banyaknya ragam kesenian sebenarnya secara jujur itu semua adalah kekayaan budaya  meskipun tidak asli –asli banget karena mungkin proses akulturasi budaya yang terjadi dalam dinamika sosial kemasyarakatanya. Bayangkan jika even-even tersebut di wadahi dan difasilitasi oleh pemerintah mungkin hasilnya akan menjadi momen peristiwa kebudayaan yang akan mampu membentuk karakter dari masyarakat jember.

Mulai dari seni pertunjukan tradisional hingga seni rupa dan sastra teater yang termasuk seni modern mempunyai wadah-wadah yang dikelola secara mandiri . Sepertinya acara-acara yang bermunculan secara padat jadwalnya, nampaknya saling berinteraksi saling menunjukan eksistensinya serta kemampuan tetapi sebenarnya tujuan komunitas seni tersebut bukanlah untuk pamer pada penguasa pemerintahan tetapi semata-mata adalah tuntutan ekspresi dan apresiasi masyarakat. Karena faktanya selama ini komunitas seni ini bisa hidup dijember karena respon baik dari masyarakat, mereka ditanggap mereka diapresiasi karyanya dan mereka juga menjadi kebanggaan masyarakat. Heibaatnya masyarakat jember merawat tradisi nusantara dengan cara yang sederhana dan mudah dilakukan dan tidak memerlukan strategi yang muluk-muluk, baru nanti setelah mereka kuat dan mandiri pasti akan muncul ide kreasi dan inovasi dalam menggerakkan seni budaya secara lebih konstruktif ideal. 


 

 

Tidak ada komentar: