Rabu, 12 Oktober 2022

tradisi kirab endog saat muludan

  

 

Taukah kamu tradisi endog arak arakan dalam peringatan maulid nabi , bahwa tradisi ini merupakan bentuk ekspresi kecintaan masyarakat Banyuwangi kepada Nabi Muhammad SAW dan ungkapan rasa syukur, atas rejeki yang dilimpahkan oleh sang pencipta Allah SWT. Dengan menyisihkan sebagian rezeki untuk berbagi dengan tetangga meski hanya berupa telur dan seancak nasi karena tidak hanya sebagai ekspresi nilai-nilai religiusitas, namun juga memperkuat kesetiakawanan sosial dan keguyuban masyarakat. Yang sering terlihat jadi penggerak biasanya sih santri-santri pondokan gaes, entah apa makna arak-arakan endog tersebut, atau mungkin tradisi santri yang kemudian menjadi tradisi bersama di masyarakat banyuwangi.

Nilai-nilai gotong royong yang kuat, merupakan modal dasar bagi pembangunan desa dan daerah di seluruh nusantara ini . Sebagai bentuk nyata dari nilai  Pancasila tentang gotong royong, hampir semua masyarakat terlibat dan berpatisipasi dalam menyukseskan kegiatan muludan ini gaes. Keren khan. Biasanya perayaan maulid ini, terdapat sejumlah daerah yang melakukan kirab endhog-endhogan dalam skala besar. Di antaranya di Dusun Glondong, Desa Watukebo, Kecamatan Blimbingsari, Desa Sraten, Kecamatan Cluring dan di Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng. Tradisi yang sudah menjadi budaya turun temurun di banyuwangi ini rupanya pemerintah sudah tidak perlu lagi di instruksikan maupun dihimbau agar masyarakat melakukannya masyarakat sepertinya sudah memiliki dan melestarikannya sebagai budaya mereka. Meski belum diketahui secara pasti siapa yang memulai tradisi kirap atau arak arakan endog ini disana.fotodochendry

Tidak ada komentar: