Senin, 02 Juni 2025

Komunitas jaranan berpeluang selalu eksis dari jaman ke jaman

Salam budaya, nek ajar yo seng temenan itu kata yang sering terlontar dari pimpinan jaranan kepada para juniornya. Artinya kalau mau belajar ya harus sungguh-sungguh agar tercapai tujuannya. Kira-kira apa maksud dari kata-kata tersebut gaess. Orang jaranan biasanya berhimpun dalam komunitas atau juragan, kalau juragan semua perangkat hingga gamelan kostum bedak sound system diadakan oleh juragan sedangkan pemainnya juga akan mendapatkan honor dari juragan tersebut setelah tanggapan. Bisa dikatakan juragan jaranan adalah tempat para pemain dan kru bergantung. Bila juragannya kolabs ekonominya atau bangkrut bahkan mungkin juga meninggal maka wassalam grup jaranan ini juga. Seyampang tak ada penerusnya dari pihak juragan jaranan.

Nah kalau jaranan yang didirikan oleh komunitas biasanya selain sesepuh dan pendiri juga ada pejabat semacam ketuanya. Ketua ini dipilih oleh unsur yang terlibat dalam grup jaranan tersebut, kemudian ketua memilih para pembantunya untuk menggerakkan organisasi jaranan tersebut. Mulai dari pengadaan kostum, gamelan dan perangkat pendukung lainnya, ditambah dengan tim pemasaran dan hubungan kerjasama dengan pihak lainnya. Ya boleh dikatakan semacam ormas lah gaess. Makanya jika sistem regenerasinya berjalan baik potensi untuk tetap hidup dan berkembang grup jaranan ini terjamin, selama para anggota komunitasnya merasa memiliki dan mempunyai kewajiban untuk kreatif inovatif mengembangkannya.
 

Tidak ada komentar: