Senin, 13 Agustus 2018

bolo dewe

   

 







 



 



bedah buku soekarno studies di OASE Jember









Diskusi dan Bedah Buku Soekarno Studies 11 April 2018 di Oase kopi dan literasi Jember
Buku Soekarno Studies dikupas tuntas dari sisi Soekarno seorang individu dan Soekarno sebagai proklamator dengan gagasan besarnya tentang sosialisme Indonesia. Penulisnya Hilmy Firdausy
juga menyinggung tentang gagasan Soekarno dari Pan Islamisme, Nasionalisme, Marxisme yang ke Indonesiaan, dan penangkapan ajaran wahabi yang dianggap rasional menuju islam  tradisi gagasan progresif di dunia pesantren. Sampai Soekarno berjumpa dengan islam progresif di santri santri Islam tradisi  seperti NU di forum berikutnya. Yang menariknya penulis ini mengkaji teks soekarno dari sisi strukturalnya, mungkin seperti mengkaji kitab-kitab yang dijarkan di pesantren, Mengenai sisi sosiologi sosial dan psikososialnya tidak terungkap secara gamblang, bagaimana situasi saat itu soekarno menyikapi wahabi, kemudian menerapkan ajaran marxisme nya pada tujuan untuk mensejahterakan rakyatnya misal perjuangan UU pokok agraria dan bagi hasil belum lagi sikap soekarno terhadap pemimpin negara-negara besar lainnya dan yang terakhir bagaimana sosok perempuan di mata soekarno tidak menjadi bahasan yang mendalem. saya sebagai mengagum soekarno berusaha mengimbangi presentasi penulis buku ini dari sisi tinjauan sosiologisnya , mungkin saya beranggapan bahwa sang penulis belum secara subyektif masuk dalam alam soekarnois . sehingga penulisannya terasa lempeng dan lurus tanpa ada pretensi sosiopolitiknya . Tapi salut atas penulis yang notabene seorang santri lulusan pesantren nurul jadid dan meneruskan di UIN ini menulis tentang soekarno, semoga santri lainnya akan membaca buku ini dan tervirusi untuk memandang soekarno secara obyektif dan semakin menadalem nantinya. MERDEKAAA !!

Gladi di Ajisoko Jatigowok

Workshop untuk para pelaku seni tradisi di sanggar-sanggar di pedesaan sangat dibutuhkan sebagai tambahan maupun bekal refernsi dasar dasar seni tari maupun konsep seni pertunjukan.
pada latihan di sanggar seni seperti di Ajisoko Jatigowok Kesilir Wuluhan Jember para pelaku sepertinya butuh pendampingan dasar-dasar gerak tari. Dewan Kesenian Jember dalam hal ini koordinator tari Ninin mencoba berkomunikasi dan berinteraksi dengan para pemain jathil berserta panjaknya untuk mengarahkan beberapa gerakan dan beat gamelan pengiringannya agar memenuhi kaidah dasar yaitu wiraga, wirama dan wirasa sehingga tercipta harmoni dan gerakan tersebut terasa bernyawa dan hidup. DKJ selalu berusaha menyempatkan untuk mendatangi undangan gladi atau latian di masing-masing sanggar binaan DKJ . terutama sanggar sanggar yang terlibat dalam event bolosrewu jaranan barong yang setiap tahunnya di gelar oleh DKJ. 
Para punggawa sanggar inilah motor-motor penggerak yang akan selalu memompa semangat para pelaku seninya agar tetap mencintai dan memajukan budaya sendiri , budaya nusantara maka akan memajukan kebudayaan Indonesia.