Ada barongan yang model daerah kulonan misalnya kedirian, tulungagungan , nggalekan, banyuwangian , malangan dan ada pula yang agak lain yaitu Jemberan meskipun sebagian sudah bercorak kulonan. Ciri-ciri dasarnya sama sih seperti binatang buaya, anjing , celeng atau naga. Jika dilihat misalnya dari bentuknya ndas caplokan jemberan menyerupai buaya kalau barongan tulungagung menyerupai ular naga ada yang buto atau bajulan tidak berambut. Sedangkan dadag barong jemberan biasanya digambar dengan motif butho kalau dadag barong tulungagungan berukir tatah dengan motif butho gambar penuh ukiran rapet. Dominasi warna dadagnya merah putih hitam sedikit kuning. Barong jemberan tidak menggunakan pentul pentul di hidung caplokane kalau barong tulungagungan pake pentul yang nylolor dari hidungnya, semacam upas naga yang nylolor dari hidungnya.
Celana dan pakaian yg dipakai pembarong tidak harus setelan dengan warna kemulnya kalau barong kulonan atau tulungagungan lengkap dengan celana pembarongnya setelan dengan kemulnya. Kalau barong jemberan biasanya hanya menggunakan kemul untuk penutup barong saja , motif kain yang menutupi barong beberapa kain dua atau tiga warna yang dirempel-rempel. Beda motif atau corak kainnya kalau kain penutup barong jemberan (kemul) yang bagian depan lebih pendek , yang belakang lebih panjang . Dan ketika “ndadi” biasanya waktu trance lebih di mainkan dengan permainan / koreo keras, barong di keprukkan pada perut, paha dengan keras. Barong Kediri Tulung agung tidak dikeprukann hanya dimainkan dengan koreo, mungkin kayunya ringan dan tidak terlalu kuat. Kalau barong kulonan menceritakan perjuangan naga baru klinting sedang barong jemberan menceritakan keangkara murkaan bahkan dulu tari barong jemberan ada penuntunnya seolah olah seperti orang menggembalakan barong (angon barong). Ada ujaran sesepuh jaranan jemberan, " awak dewe iki seneng angon timbang lelakon”. kita ini suka mengembala daripada bertapa.
Ada istilah kulug, badong atau dadag yaitu penamaan yang menyebutkan hiasan kulit atau sejenisnya
yang berada dikepala barong. Beberapa penyebutan yang berbeda di jember ini.
Misalnya di beberapa daerah juga lebih ke jaranan batu malang juga memiliki
khas barong tersendiri, bentuk fisik tanpa badong atau kulit atas barong, juga
lebih di mainkan dengan kepruk di ayunkan, dengan tali dadung panjang, guna
menjaga penari barong yg sedang trance. Adapun bentuk dan corak warna jaranan Batu
dangan Jember hampir serupa, yang membedakan bentuk fisiknya kuluk badong saja. https://www.volkpop.co/budaya/pr-2101558318/fauzan-pemuda-kreatif-pengrajin-barongan-asal-tulungagung
Hiasan
kepala barong di jember , jika dilihat dari bahannya bisa dari kulit ataupun
dari plastik talang , dan kebanyakan dari plastik talang kalau hiasan kelapa di
jember ini dengan motif gambar yang sederhana bahkan dengan bahan pewarna
seadanya. Kesan yang muncul justru jauh dari nilai artistik tetapi aura
magisnya yang kelihatan dominan. Seperti menonjolkan kekuatan fisik dan
kegarangan barongan dan pelaku itu sendiri. Apalagi bahan kepala barongan di
jember lebih memilih kayu yang mempunyai kekuatan dan sangat diharapkan tidak
akan rempak atau terbelah bila di mainkan atraksi keprukan. Jenis kayu pilihan
antara lain kayu waru dan kayu nongko kalaupun tidak menemukan lagi pelaku seni
tradisi di jember tidak terlalu rewel mereka juga sangat mungkin menggunakan
kayu kayu seadanya demi ekspresi berkeseniannya bahkan kayu mangga atau trembesi
dipakai. Karena fisiknya untuk dikeprukan maka sudah sewarjarnya barong
jemberan berat berat . Beratnya sampai dengan 10 kilogram bahkan ada yang
lebih. Inilah kekhasan bentuk barong terutama barong jemberan, tetap semangat berkesenian demi merawat kebudayaan nusantara milik kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar