Rabu, 15 Juni 2022

Bakar menyan sebelum pentas


Sesaji yang disiapkan sebelum pentas seni Jaranan ini sebenarnya bukanlah tindakan syirik yang dianggap menyekutukan Tuhan. Dari para sesepuh, penggambuh, pelaku, pegiat dan pemain jaraan sendiri tidak ada yang sengaja bersekutu dengan setan. Karena pada dasarnya seluruh sesaji yang dipersiapkan merupakan gambaran tentang ajaran hidup yang sebenarnya menjadi media pencerahan kepada manusia agar selalu melakukan hal baik dan menghindari hal-hal yang tidak baik bagi kehidupan. Sesaji biasanya dipersiapkan oleh sesepuh jaranan sebelum kesenian jaranan diselenggarakan, harapannya pertunjukan lancar dan semua selamat . Hampir semua kesenian jaranan  selalu menghadirkan sesaji sebagai bentuk kesakralan kesenian tradisi yang mempunyai kekhasan sendiri seperti ritmis, magis dan erotis.  

Sesaji di pertunjukan seni jaranan biasanya berjumlah tiga belas bentuk antara lain minyakwangi, kemenyan, pisang raja, jenang sengkala, dawet ayu, rujak legi, tumpeng dan ingkung, sekar, badhek tape, kendi, cok bakal, panggan urip. Makna sesaji tersebut sebagai sarana bersyukur kepada Tuhan yang telah memberi kedamaian dalam pertunjukan, menghindarkan pemain dan penonton dari celaka, dan juga memohon kelimpahan rejeki. Sesaji juga berfungsi untuk mendoakan arwah leluhur agar Tuhan memberi panggenan ingkang sae. Sedangkan pembacaan mantra memiliki makna manusia harus saling menghormati seluruh dan sesama ciptaan Tuhan, dengan rasa saling menghormati akan terwujud keselarasan dipertunjukan jaranan sedangkan fungsinya sebagai sarana menangkal marabahaya yang berada di sekeliling tempat pementasan . Merawat tradisi nusantara adalah kekayaan bangsa agar dapat mewariskan kepada anak-anak negeri ini.  

Tidak ada komentar: