Kamis, 16 Juni 2022

Cemeti Sutinggal

 
  

Atraksi dalam seni pertunjukan jaranan seringkali bikin takjub dan kaget ini bagi yang sudah sering melihatn pertunjukan tersebut. Bagi yang masih pertama melihat atau masih jarang-jarang melihat jaranan biasanya akan mengalami kaget yang luarbiasa karena dilandasi situasi yang sakral menyekam magis. Yang kemudian mendorong rasa takut dan ngeri muncul, tetapi rasa ingin tahu mengenai seni pertunjukan ini berlangsung ya terpaksa diberanikan untuk mengikuti step demi step sajian seni jaranan yang sedang pentas dihadapannya. Rasa ini biasa terjadi pada penonton pertunjukan seni jaranan di ruang publik, apa lagi konsep ruang publik tersebut jauh dari kesan tradisional, jadi sangat dimungkinkan peonton disana adalah penonton yang sebagian pengunjung ruang publik untuk nongkron dicafe atau sekedar belanja .

Pernah Cemeti amarosuli yang mentas di ruang terbuka salah satu mall di jember, menjadikan suasana mall tadi berubah  sakral dan magis. Bunyi gamelan yang beatnya konstan serta ada suara mantra dan beberapakali bunyi cetar cemeti sang pawang. Asap dan bau kemenyan seperti mengurung pentas tadi, mau nggak mau semua mata tertuju untuk menyimaknya. Disana nampak Sutinggal baak dua anak yang menjadi pemimpin sekaligus sesepuh grup seni jaranan ini. Ritme sakral dia yang memimpin mengarahkan plot pertunjukan. Jaranan itu istilah yen ajar yo kudu tenanan, artinya kalau belajar harus sungguh-sungguh begitu kata Bapa Muhammad Sutinggal. Kitalah yang harus bisa mengenadalikan hawa nafsu, bukan kita yang dikendalikannya. Begitulah prinsip jaranan, jaranan sebagai simbol hawa nafsu manusia yang bisa dijinakkan bisa di kencangkan dan bisa dikendalikan.

Tetap saja diselingi dengan hiburan segar tari dan komedi ganongan nakal yang membikin suasana tegan menjadi cair. Dan menjadi tegang lagi ketika memasuki atraksi, atraksi yang mengandalkan ketrampilan permainan pedang serta kekebalan. Peristiwa ini yang bikin decak kagum kaget serta ada yang ngeri dan melihat pertunjukan dengan menutupi matanya dengan tangan meski agak bisa mengintip. Cobalah sesekali lihat pementasan seni jaranan pasti akan menemukan keseruan disana.

Tidak ada komentar: