Barongan atau caplokan yang ada diwilayah jawa timur, punya model yang hampir sama. Karakter Barong atau caplokan merupakan makhluk khayalan mitologi dalam tradisi yang terpengaruh oleh ajaran Hindu. Bila manusia bisa mengendalikan barong maka bisa jadi sebagai simbol kebajikan atau dharma. Secara etimologi, kata Barong diyakini berasal dari Sansekerta yaitu kata b(h)arwang yang dalam bahasa Melayu dan Indonesia sejajar dengan kata 'beruang'. Hal itu mengacu kepada hewan penjaga hutan. Barongan merupakan salah satu makhluk mitologi Indonesia yang berasal dari kebudayaan masyarakat Jawa dan Bali. Barong digambarkan dalam berbagai bentuk samaran binatang yang dipuja seperti singa, harimau, babi hutan, kerbau, gajah, buaya, atau anjing. Karakternya hampir sama didaerah-daerah diwilayah Jawa timur yang masih eksis seni jarananya.
Sebutlah kesenian tradisi barongan di Jawa Timur di
antaranya adalah jaranan, reog, dan bantengan. Pernah diadakan pertunjukan
kolosal oleh 14 kelompok seni tradisi barongan yang ditampilkan dalam parade
ini berasal dari Banyuwangi, Jember, Tulungagung, Trenggalek, Kediri, Malang,
Batu, Pasuruan, Mojokerto, Mojosari, Jombang, Ponorogo, Surabaya, dan Sidoarjo. Pesannya kenapa kelompok seni tradisi
barongan dimunculkan secara kolosal melalui parade untuk menunjukkan bahwa
spirit kesenian tradisi Jawa Timur itu kaya, yang terdiri dari sekian banyak
jenis kesenian barong, reog, jaranan, bantengan. Seingatku pada bulan Oktober
2017 tahun lalu, mereka berparade di lokasi seputar lapangan Markas Kodam V
Brawijaya Surabaya mulai pukul 14.30 WIB dan masing-masing menggelar atraksi di
lapangan Markas Kodam V Brawijaya hingga menjelang maghrib. Kangen dengan
peristiwa budaya seperti saat itu ya gaes, keren semua pendukung acara juga
merasakan kebanggaan bisa merawat tradisi nusantara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar