Sabtu, 02 Juli 2022

jejak jejak




tahun yang kenyang memakan makna, sakralnya sebuah kelahiran

lahir menyapa bumi menjamah tetek, selama ada jalan nafas menyapu

kenyataan hidup ini ada yang biasa dan ada luar biasa adanya 

aku semakin tak menghargai suatu kehidupan bertumpuk rasa layu

mengkristal dosa dan kutukan berteman, iblis kota desa sama kejinya

maafkan bila ku slalu tak mengingatkan diri ini tanpa ada maknanya

lahir mengaliri bulir-bulir keringat kulit kadang panas dinginnya

kadang sepoi manis asin dan pahit atau rasa apa saja ini nyata adanya

Tidak ada komentar: