tahun yang kenyang memakan makna, sakralnya sebuah kelahiran
lahir menyapa bumi menjamah tetek, selama ada jalan nafas menyapu
kenyataan hidup ini ada yang biasa dan ada luar biasa adanya
aku semakin tak menghargai suatu kehidupan bertumpuk rasa layu
mengkristal dosa dan kutukan berteman, iblis kota desa sama kejinya
maafkan bila ku slalu tak mengingatkan diri ini tanpa ada maknanya
lahir mengaliri bulir-bulir keringat kulit kadang panas dinginnya
kadang sepoi manis asin dan pahit atau rasa apa saja ini nyata adanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar