Komunitas jaranan kadang juga mengajari anak-anak perempuan
anggotanya menari jathilan terutama untuk membuka acara jaranan sebagai acara
intinya. Untuk menari perhatian para hadirin dan penonton jathilan dinilai
lebih mantap. Tari Jathilan di wilayah jember bagian selatan sering tampil bersama
jaranan, padahal tarian jathilan mestinya masuk dalam rangkaian pementasan
reyog ponorogo, tetapi faktanya diwilayah ini bisa juga kolab dengan jaranan
bahkan sendiri. Mungkin peristiwa budaya yang mungkin hanya terjadi di wilayah-wilayah yang sangat potensial terjadi akulturasi
budaya ditambah dengan dinamika masyarakatnya terutama kebutuhan akan hiburan.
Yang penting masyarakat terhibur merasa memiliki kesenian itu dan mau
merawatnya dengan menciptakan regenerasi serta menanggap hasil karya seni
tersebut.
Inilah kondisi yang paling standart dalam berhadap-hadapan
dengan pergerakan kebudayaan modern yang menawarkan kecepatan informasi dan
teknologi, bahwa ternyata masyarakat pedesaan justru punya caranya sendiri
untuk melestarikan budaya nusantara serta menghibur dengan seni tradisinya yang
dipermak sana sini dengan tujuan agar semuanya senang. Para juragan demi
perputaran pundi-pundinya sering menerima tanggapan apaun permintaan penanggap terutama
acara hajatan. Acara hajatan meriah, pelaku keseniannya juga mendapatkan
imbalan dan penonton seperti mendapatkan sajian kesenian secara interaktif. Masyarakatlah yang menjadi ujung tombak pelestarian dan pemajuan seni budaya nusantara, makanya semakin masyarakat abai maka seni tradisi akan menghilang perlahan-lahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar