Sabtu, 31 Desember 2022

Jawa Timur siap menjadi sentra industri kopi

 

Sebuah kenyataan lapangan bahwa di Jember dan sekitarnya sektor industri perkopian dan turunannya merupakan ceruk penyerapan tenaga kerja yang cukup besar. Pada industri kopi kecil dan menengah pengolahan kopi masih dilakukan secara tradisional dengan tenaga kerja kurang terdidik. Di hulu pegolahan kopi masih kurang pemahaman mengenai pengelolaan  kebun kopi, misalnya bibitnya tidak bermutu baik, tehnik pengolahan masih natural, kurangnya pemupukan semuanya itu menyebabkan rendahnya jumlah produksi kopi dan kualitas mutu produksi yang dihasilkan juga terbilang masih cukup rendah. Pemerintah menerapkan kebijakan teknologi pasca panen yang berbasis pada teknologi padat karya untuk menyerap sumber daya manusia  yang diharapkan dapat membuka kerjasama antara petani kecil dan industri kopi besar sehingga mampu menyerap tenaga kerja yang berasal dari para petani kopi kecil. Industri padat karya dalam industri kopi di Jember harus segera direncanakan dan difasilitasi agar kopi robusta terbaik Jember akan moncer di skala regional dan nasional. Sehingga peran pemerintah propinsi juga dibutuhkan untuk men-support peningkatan dan penguatan kapasitas pelaku industri hulu perkopian di beberapa kabupaten yang ada di Jawa Timur yang sedang mengalami trend positif.

Juga tentang bahan baku industri kopi, yaitu green bean dengan beberapa proses perlakuannya, setelah melalui beberapa seleksi permintaan pasar , sangat memacu pegelolaan tanaman dan industri kecil memengah dalam perkopian Jember selalu berusaha meningkatnya kualitas kopi Jember guna memenuhi konsumsi masyarakat  Indonesia. Edukasi kopi , lomba seduh, cuping kopi dan pameran produk kopi olahan juga sangat membantu untuk membaca perkembangan permintaan dan trend pasar kopi. Hal ini juga di dukung oleh tradisi masyarakat Jember dalam hal menikmati kopi yang  memang sudah mendarah daging. Bahkan dalam perkembangannya selama sepuluh tahunan kopi jember ini , masyarakat kini sudah semakin mampu menilai mana kopi yang berkualitas.  Fakta ini mendorong banyak petani, pengusaha, dan orang-orang kreatif di bidang kopi untuk menghasilkan kopi berkualitas. Tidak hanya untuk konsumsi orang luar negeri tapi juga dalam negeri atau pasar lokalan. Karena antusiasnya pasar lokal sebenarnya merupakan peluang bisnis yang ibaratnya sebagai jangkar, bahwa kopi lokal diminati oleh masyarakatnya. Sehingga budaya ngopi menjadi semakin berkembang hingga peningkatan pendapat masyarakatnya.

 

Tidak ada komentar: