Kamis, 08 Desember 2022

kegelisahan Gen Z terhadap dunia kopi di Jember



   


Anak usia remaja merupakan periode saat individu mengalami masa-masa peralihan dari tahapan perjalanan hidupnya ketika mengalami perubahan baik pengaturan emosi, bentuk tubuh, minat perilaku, pola pikir dan cara pandang terhadap agama dan moralitas sosialnya. Remaja sangatlah rentan sekali mengalami masalah psikososial, yakni masalah psikis atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat terjadinya perubahan sosial yang melingkupinya tanpa tahu cara untuk menghindari, makanya masih membutuhkan pendampingan dan arahan ortu dalam menentukan pilihannya. Apalagi jaman kekinian pengaruh arus globalisasi dan juga lingkungan akan sangat berdampak pada mentalitas dan juga moralitas individu tersebut. Seorang remaja dalam arahan ortunya tentu saja akan terbantu untuk membedakan dan menjaga dirinya dari suatu yang dapat membuatnya terjerumus kearah perbuatan negatif, bisa kita bayangkan bagaimana dalam masa remaja yatim piatu tidak mempunyai ortu akan sangat bergantung pada situasi sosial yang ada disekitarnya.

Gen Z adalah suatu wujud remaja yang sudah mengenal gadget dimasa kecilnya, anak yang lahir pada periode diakhir tahun milenium sampai sekitar 2016an atau lebih jika dilihat dari siklus perubahan dunia duapuluh tahunan. Kehadirannya melengkapi fitur dan aplikasi pada gadget yang semakin canggih, generasi yang menyukai konten visual dan fotografi di media sosial. Tetapi rasa keinginantahuan Gen Z ini membuat mereka ternyata tidak hanya mengulik secara online saja, ada juga Gen Z yang fokus pada ketertarikan pengalaman dilapangan ini ternyata lebih memilih untuk berinteraksi secara sosial atau offline meski tetap saja  bahwa mereka banyak menghabiskan waktu aktif di media sosial dan games saat bepergian atau liburan.

Jaman sekarang ini tak dapat disangkal bahwa Gen Z menyukai  berselancar di media sosial, tapi masih ada saja diantara mereka tetap mengutamakan kehidupan nyata dan pengalaman traveling walaupun pada ujungnya tetap saja berurusan dengan  media sosial saat harus shared pengalaman konten visual dan fotografi mereka. Ketika akan memutuskan membikin konten video , termasuk tema dan tempat-tempat yang akan mereka kunjungi, Gen Z akan mencarinya di feed media sosial. Gen Z mengakui bahwa media sosial adalah sumber inspirasi utama , sebagian lagi referensi informasi dari senior atau ortu yang mempengaruhi perjalanan mereka. Kertegantungan Gen Z pada media sosial dan hanya sedikit pengaruh program TV karena pada dasarnya generasi ini tidak suka melihat televisi ini bahkan juga lebih tinggi daripada Generasi milenial.

Biasanya Gen Z dipengaruhi oleh influencer media sosial cenderung memvisualisasikan rencana liburan , kuliner rekomended , kegiatan traveling dan sport , tetapi gaess ternyata masih ada saja yang tertarik pada konten-konten  isu-isu sosial kemasyarakatan yang sedang nge-trend. Jika sudah masuk dalam kategori cocok pada suatu tema yang menurut mereka kontekstual maka Gen Z akan mengemas ide gagasan  dalam sebuah original project, mereka tidak ingin dianggap sebagai follower atau njiplak karya yang sebelumnya. Keren ya gaess.

Adalah sekawanan Gen Z yang kini dalam project yang akan mengulik seputar pengolahan industri hulu hilir kopi di Jember. Ketertarikan mereka diawali dengan kesukaan terhadap kopi kekinian, lebih dalem lagi ingin mencoba untuk melakukan manual brewing. Eksplorasi tak berujung pada kemampuan seduh tetapi meningkat pada menilai rasa kopi hasil seduhan dari berbagai tehnik seduh. Sebuah pengalaman baru bagi Gen Z yaitu mereka bukan sebagai konsumen kopi kekinian tetapi lebih pada eksplorasi mengenai kopi, tentusaja mendapatkan support dari ortunya sehingga kemajuan level pengetahuannya terhadap kopi makin meningkat dan masuk pada tahapan trampil. Hingga tahap mengenal produksi kopi roasted, pertanyaannya semakin jeru dari mulai lokasi tanaman kopi, biji kopinya, cara pengolahannya serta tehnik roasting kopi sungguh hal yang tidak biasa seperti anak-anak muda jaman dulu. Tetapi bagi Gen Z sebuah hal yang biasa semacam prosedur yang harus dilalui setelah  mendapatkan info dari literasi kopi dari media sosial dan beberapa bacaan. Dari sana muncul ide gagasan untuk membuat video, mungkin nanti hasilnya  semacam film dokumenter atau konten di media sosial tentang GenZ yang melakukan eksplorasi kopi di Jember dengan bahasa anak-anak Gen Z. Gaskeun !!

 


 

Tidak ada komentar: