Rabu, 01 Februari 2023

di jember masih langka ajang ekspresi untuk seni tradisi

masyarakat seni tradisi bangga karena bisa menghibur
Kenalilah seni tradisi karena sesungguhnya itu warisan budaya leluhur nusantara. Seni tradisi dalam bentuk kesenian tradisional kalau tetap dicintai masyarakat pasti hidup terus dan tak akan punah. Kalau ada pertanyaan kenapa kesenian tradisional reyog, jathilan ,jaranan barongan selalu mendapatkan hati di mata masyarakat terutama di pedesaan, padahal bisa jadi yang main grup yang didatangkan dari luar daerahnya. Tidak ada persaingan, adanya saling kenal dan sharing bagaimana merawat tradisi ini. Buktinya enak saja dan asik ajah tuh gaess seperti seduluran mereka bahkan saling mendukung baik dari tamu maupun tuan rumah. Baik seni reyog dan jaranan atau seni lainnya merasakan nyaman berdampingan. Kesenian tradisi seperti reyog atau jaranan, hampir tidak pernah sepi penontonnya terutama di jawa timur, kota Jember misalnya juga banyak komunitas atau grup reyog dan jaranan yang tersebar diseluruh pelosok desa. Kalau menurut informasinya hampir setiap desa di jember wilayah selatan pasti punya, kalau di utara tidak semua desa yang ada kesenian tradisionalnya.

Dalam kesenian reyog jathilan termasuk unsur-unsur pendukungnya , Sedangkan seni Jaranan juga terdapat  barongan sebagai pendukungnya. Bentuk seni tradisi ini sudah seperti milik mereka yang asli karena peninggalan leluhur mereka, jaranan ini kesenian asli Indonesia jadi ya harus dijaga atau dirawat bahkan dikembangkan keberadaannnya, begitulah yang sering kita dengar dari para pecintanya. bahkan seni tradisi ini pecintanya tidak hanya yang tua-tua saja kini generasi muda juga banyak yang menyukai. Kemudian secara tanggapannya juga ekonomis yang penting honor bisa dibagi rata sehingga masyarakat kecil pun bisa menanggapnya, terus cara menjamunya juga sangat sederhana misalnya makan dan ngopi rokok terjamin maka para seniman tersebut akan menampilkan hiburan dan atraksi yang terbaik dari mereka.

Untuk menjaga agar tetap lestari dan berkembang sepertinya tidak hanya masyarakatnya saja yang bergotong royong tetapi juga unsur pemerintahan. Misalnya diadakan acara-acara yang merangsang dinamika diantara grup-grup seni tradisi, katakan saja festival, parade atau even pertunjukna lainnya yang bisa menyemangati kegiatan mereka. Nah yang terakhir adalah model atau gaya apresiasi masyarakat kita adalah bagaimana bisa menanggap seni tradisi ini, kemudian apresiasi penonton adalah tradisi nyawer baik pemain jaranannya, pengrawitnya atau penggambuhnya. Inilah cara kita merawat seni tradisi nusantara yang masyarakat kita bisa lakukan. Bagimana kalau ditambah even-even yang dijadwalkan oleh pemerintahan daerah Jember, pasti menjadikan antusiasisme masyarakat seni tradisi dan itu sebuah kebanggaan bagi mereka yang terlibat. Bisa jadi itulah bentuk penghargaan untuk para pelaku, penggerak dan pegiat seni tradisi.

Tidak ada komentar: