Kamis, 04 September 2025

GenZ adalah mesin penggerak kesenian tradisi



Membangun kesenian tradisi agar menjadi kesenian yang selalu dimiliki oleh anak bangsa kekinian bukan semudah membalik telapak tangan gaess. Memang harus ada serius mengurusnya , selain skills dan kemampuan management kelompok seni  juga sumberdaya manusia yang bahan dasarnya adalah keinginan kuat dedikasinya untuk menjaga merawat melestarikan dan memajukan kesnian tradisi ini gaess. Salah satu kesenian tradisi yang populer dan sangat dicintai masyarakatnya adalah seni reyog ponorogo, kesenian ini tidak hanya disukai oleh masyarakat ponorogo saja tetapi semakin meluas hingga seluruh masyarakat indonesia menyukainya, paling tidak mengenalnya.

Dalam seni tradisi, karena sifat kemandiriannya peran masyarakat sekitarnya menjadi sangat penting bagi keberadaan dan kemajuannya gaess. Pemerintah rasanya terlalu banyak yang diurus sehingga sangat susah diharapkan sebagai kekuatan penopang kelompok-kelompk seni tardisi yang ada di seluruh Indonesia ini gaess. Mungkin sifatnya hanya program perlindungan dan penguatan via kebijakan nasional dan untuk aplikasinya hingga daerah-daerah sulit diwujudkan dan biasanya jauh dari kata sempurna.

Kreatifitas para pelaku kesenian ini yang sangat mendukung kemajuannya, genZ dan milenial sudah merasa bertanggungjawab sehingga mereka berbagi peran tentusaja tetap didampingi para seniornya gaess sebagai penjaga pakem. Ada yang menjadi penyiapan pemain tentusaja dengan atraksi -atraksi inovatif kekinian, ada yang menguatkan fungsi managemen modern juga yang tak kalah pentingnya sosialisasi via media sosial yang sekarang ini menjadi sarana promosi yang sangat efektif  dalam menggaet empati dan respek sosial gaess. Dan jika beberapa pilar tadi sinergi sangat dimungkinkan seni tradisi yang dulunya hanya survive begitu-begitu saja sekarang banyak yang makin eksis bahkan mampu untuk dijadikan cuan yang lebih baik gaess.

Tidak ada komentar: