Minggu, 22 Mei 2022

Line Dance Ngetrend



Line dance lagi ngetrend dalam perbincangan masyarakat Jember, fenomena ini sudah hampir bertahan empathunan hingga sekarang ini. Lalu apa sebenarnya yang menarik dari Line dance ini, sampai bisa menggeser boomingnya aerobik, Zumba , flamingo, balet, tango, salsa, breakdance bahkan anak-anak muda milenial maupun GenZ juga terinfluence mengikutinya. Bisa menjadi gerakan sosial, karena semua orang nggak peduli usia terpengaruh.

Pada awalnya sih biasalah , masih emak-emak yang menarikanya dan muncul banyak cibiran karena itu tariannya emak-emak. Mungkin karena konsistensi emak-emak line dance menjadi hangat justru di masa duatahunan pandemik covid ini semakin banyak anak-anak muda justru tertarik Line dance. Buktinya banyak sekali lomba-lomba yang diadakan ini menandakan peminatnya yang banyak. Mungkin karena mengorganiser lebih mudah, gerakannya mudah dipelajari, dan tidak butuh tempat yang luas untuk berlatih dan biayanya bisa dikatakan cukup murah. Pas banget dalam kondisi pembatasan di ruang publik ketika pandemik , kondisi ekonomi lagi susah apakah ini faktor pendukung trendnya Line dance ya.

Ada yang komentar Line dance ini tarian yang sangat dinamis, Mbak Wiwik alumni STKW Surabaya tinggal di jember bahwa, karena bisa-bisa setiap hari selalu ada gerakan line dance baru. mungkin dalam satu hari bisa muncul sampai puluhan gerakan baru. Jadi harus update  kalau tiga hari kita nggak cek, bisa ketinggalan banyak pola gerakan baru. Terus bagaimana cara update gerakan tarian line dancenya , ternyata bisa dilihat  via youtube.Line dance bisa dilakukan seorang diri, bisa juga beberapa orang. Yang akan berusaha tetap sama gerakan dengan lainnya, dan tetap berada dalam garis yang sama , juga ada level ketrampilan gerakanya, inilah keseruan tantangan dari tarian ini.

 

Serunya kolaborasi kendang patrol hadrah


 

Kenal dengan musik patrol nggak gaes, kalau kalian anak jember mestinya kenal dong musik patrol. Musik ini sejenis dengan musik perkusi lainnya, yaitu alat musik yang dipukul dan mengeluarkan nada dengan kecepatan pukulan yang berbeda dengan kualitas suara yang dikeluarkan berbeda karena ukuran dan bentuknya tersebut menghasilkan nada dan irama khas. Untuk harmonisasinya bisa diselingi seruling atau beberapa alat musik melodi lainnya. Yah seperti grup musik begitu, dan ada juga lagu dan penyanyinya. Rame deh kesannya , satu grup bisa tujuh hingga sembilan orang personil. Kadang dipadu dengan kendang dan gamelan. 

Adalah grup Jember Putra percussion, grup ini isinya anak-anak muda yang di motori oleh Ody. Dalam rentetan ceritanya Ody ini adalah putra Mas Hendro Rebloker grup patrol kondang dari Kreyongan. Nah JP percussion inilah generasi penerus rebloker, dengan gaya dan model anak-anak muda. Noth Helldy Amore gitu nama lengkap Ody bapak satu anak ini. Dia dan para sesepuh patrol lainya di jember memang punya mimpi bagaimana patrol menjadi kesenian tradisi khas jember dan semua kecamatan di Jember diharapkan punya grup patrol yang mantap. Sebagai awalan pernah dia mengajak sekitar tujuh hingga sepuluh grup patrol  membentuk kolaborasi patrol kendang hadrah, yang hasilnya ditampilkan di festival HAM nasional di jember pada waktu yang lalu. Kolaborasi ini menuai sambutan hangat.

Sodo Lanang Jember

 

 
Kesenian jaranan ternasuk kesenian yang disukai oleh masyarakat Jember terbukti semakin banyak saja peminatnya, bahkan makin banyak bermunculan grup-grup jaranan yang muncul baru maupun yang mati kini hidup kembali. Eksistensi jaranan selain permainan tari jaranan juga sisi magisnya yang bikin seru. Anda tahu istilah "ndadi" itu artinya mereka kesurupan sehingga gerak tarinya terkesan seperti intrens banget. Keseruan mdalan jaranan juga biasanya dilihat dari pawangnya atau penggambuh dengan permainan pecut atau cemetinya. Cetar- ceter cetar bikin seru dan kaget para penontonya , itupun ngefek pada para pemain jaranan yang kemudian kesurupan.

Nah serunya permainan cemeti atau pecut jaranan ini kini bisa dengan atraksi tunggal. Jadi kalau pas nggak ada tanggapan kadang merek berlatih dan bermain secara tunggal atau dengan beberapa seniman pecut lainnya mengadu ketangkasan ditanah lapang. Ada sosok pemuda yang mempeloporinya dia adalah Arik sodo lanang. Atraksi pecut ini bukan untuk atraksi seperti zorro, tetapi bagaimana ketrampilan mengayunkan pecut sekaligus mengeluarkan bunyi cetar-ceter. kalau di jember biasanya mereka berlatih di alun-alun pas hari libur, banyak yang suka bahkan ingin mencobanya. Tujuan Mas Arik ini adalah mengenalkan kesenian  tradisi agar dikenal dan dicintai oleh masyarakat jember.


 

Sabtu, 21 Mei 2022

kalau cinta nyatakan saja


Apa mungkin aku bisa lupa, saat kau nyatakan betapa manis senyummu

Kau hanya diam, hmm mungkin merasa akan menjadi sesuatu

Hatiku berkata , pagi ini terlalu cepat kunyatakan perasaanku

Harusnya kau membuka pintu , aku melihat harapan dimatamu


Apa benar rasa menyatukan kita, baru sore itu kusadari 

Selama perasaan hidup maka selama itu pula cinta akan ada

bersemayam dihati, ini kenangan indah, knapa ku menanti

Andai kau ada disini, kan ku peluk kamu dan kuajak bercinta


Malam, dia tak ada disini, aku hanya bisa berkata-kata sendiri

Bahkan aku ragu apakah dia ada rasa padaku, kau diam

Keraguan rasa yang tak pernah kubayangkan kini terjadi

Pikiranku melayang menjelajahi khayalan cinta yang terpendam

Kok ada milenial jadi pemain jaranan


Jika ada milenial mencintai hoby seni pertunjukan itu fenomena yang menarik bagi para penggerak kesenian. Tapi jika seni seni pertunjukan itu adalah seni tradisi wah ini sungguh sangat luar biasa. Bagaimana akan menjadi pembeda bahwa anak-anak milenial kekinian yang biasanya sering mager dan gabut , ngafe atau ngegames ternyata masih ada milenial yang punya hoby reyog kan ataupun jaranan. Lha ini salah satunya sosok pemuda yang suka bahkan juga pemain reyog dan atraksi jaranan, namanya Mas R. Adhy Pastel (singo galak  Putra Sakti) yang juga mempunyai bapak yang suka reyog . Ada juga saudaranya adik-adiknya Fery dan Fikri semuanya juga saling mendukung hoby di seni tradisi. Keluarga ini adalah keluarga yang mendedikasikan tenaga dan pikiran mereka untuk seni tradisi dalam kondisi apapun. Pandemi covid kemarin ya agak terasa baik keuangan maupun ekspresi seni jadi sepi.


Sehingga lama kelamaan seiring waktu terbentuklah semacam sanggar seni atau komunitas seni Putra Sakti, yang menjadi magnet para pemuda yang suka seni tradisi maupun yang hanya simpatisan ikut bergabung disana. Suasana di komunitas ini juga penuh persaudaraan, jika ada tanggapan juga berusaha seadil mungkin dalam melakukan pembagian rejeki. Sampai disitu saja karena saya tidak masuk terlalu dalam urusan domestik bagi-bagi honor. Tetapi sudah mulai menghargai diri mereka sebagai pemain seni tradisi ya bisa dikatakan semipro, malu-malu menyebut nominal kalau ada tanggapan. 

Jumat, 20 Mei 2022

pernah bicara #jemberpunyakita



cinta membawa irama


kadang cinta mampu merubah orang pintar

bisa jadi orang paling goblok dan hampir

takpunya daya kecerdasan samasekali

ketahuilah kalau itu bukan hukuman

melainkan hanya partitur kunci cinta semata

maka padukanlah perasaan cintamu akan 

membikin suasana menyenangkan dan jauh 

dari kesedihan, kegalauan atau kehancuran

inggit garnasih di atas panggung teater


 

Marsha timothy yang biasanya dikenal orang dari dunia film layar lebar, kini mulai terdengar bahwa dia juga produser. Melalui pertunjukan "Inggit Garnasih" Marsha mendampingi Happy salma sebagai produser pentas teater ini. Dia juga mengajak sebanyak-banyaknya orang untuk menonton seni pertunjukkan ini sebagai bahan inspirasi mengenal sosok perempuan yang tegar. Dia menyatakan bahwa kekuatan perempuan dapat menginspirasi bahkan bisa menularkan kekuatan tersebut pada perempuan-perempuan lain disekitarnya. Peran teater “Inggit Garnasih” adalah kisah seorang Inggit sangatlah inspiratif. Inggit mewakili kisah seorang perempuan yang rela mengorbankan seluruh hidupnya demi seorang yang dicintainya tanpa pamrih. Namun, di satu sisi, Inggit juga teguh akan pendirian dan harga dirinya bahwa dia tak mau dimadu meski diimingi kemewahan. Marsha menyatakan bahwa, prinsip hidup seorang Inggit dan keteguhannya memegang prinsip itu adalah sesuatu yang perlu kita renungkan.

Pementasan teater musikal "Inggit Garnasih" akan digelar pada Jumat dan Sabtu (20 dan 21/5/2022) di Ciputra Artpreneur Theatre mulai pukul 20.00 WIB. Sebenarnya Marsha telah beberapakali bersentuhan dengan panggung teater. Pernah jadi pemain  dalam pertunjukan Titimangsa dan Perempuan-perempuan Chairil . Dan kali ini rupakan pengalaman baru menjadi co produser untuk pertunjukan teater. Dunia teater memang keren pasti kelak akan merubah pandangan hidupmu.

Sanggar Kartika Budaya

buka kelas di tahun 2022 (fotodoc sanggar kartika budaya)


Kalau kabupaten Jember bagian selatan terutama ambulu, wuluhan kencong, gumukmas termasuk penghasil seniman dan seniwati seni tradisi yang cukup produktif. Mungkin karena nenek- kakek mereka jaman dulu berasal dari kulonan baik dari ponorogo, blitar, tulungagung , madiun sekitar wilayah mataraman yang hijrah ke jember. Kini generasi mereka secara turun temurun tetap menurunkan tradisi berkeseniannya pada anak turunya. Misalnya di Ambulu di kenal dengan sanggar Kartika Budaya dengan pengelolanya Mbak Enys, cukup maju dalam nggulowenthah anakanak didiknya menjadi penari yang baik.

Setelah suasana pandemik reda kini kegiatan latihan rutin kembali bergerak untuk tahun pelajaran 2022. " Semoga lebih baik lagi, alhamdulillah semakin banyak anak yang ingin belajar seni tradisi. Semoga dengan adanya kantong kantong budaya akan mampu menjadi dan bisa memperkuat akar seni budaya tradisi. " begitu harapan Mbak Enys . Apresiasiku dan salut pada sanggar-sanggar seni di jember adalah mereka punya tradisi sendiri dalam mengelola sanggarnya hingga tetap bertahan dan eksis meski pemerintah tidak membantu mereka masih bergeliat dan sangat berarti bagi gerakan merawat budaya nusantara.

Gen Z yang nggak mager soro

   
foto anggota Hastarini rutin latihan tari (doc ninien)

Melihat latihan anak-anak muda GenZ semangat berlatih menari tradisi rasanya tidak bisa tidak kita harus acungi jempol . Mereka berkesenian dan menari di Sanggar Tari Hastarini Jember yang sudah eksis dan bertahan hingga generasi keduanya. Sudah banyak prestasi dalam hal tari maupun sendratari tak perlu diragukan lagi keperpihakan mereka terhadap kesenian tradisi. Dibawah pimpinan Ninien pengembangan dan inovasi baik materi maupun fasilitasi meningkat sedikit demi sedikit.

Belakangan ini juga terpantau berlatih modern dance hal ini untuk memberikan pengalaman dan pengetahuan pada anggotanya, beberapa persamaan dan pernedaan antara yang modern dan yang tradisi. Juga geliat baru lagi yang mereka coba untuk bergerak dengan nuansa baru yang berbeda yaitu Line Dance yang sekarang sedang booming dimana-mana. Rupanya mereka tak pernah jenuh untuk selalu mencari dan berbagi ilmu, motto mereka yang penting tetap menjaga persaudaraan dan kekompakan.

Di kesempatan yang lain Mbak Ninien menyampaikan alasanya mengapa mereka belajar Line Dance. "Dengan mencoba belajar line dance ini kami berharap akan semakin mengasah kemampuan kami di bidang seni panggung. Kami percaya bahwa kami pasti bisa maju dengan selalu menjaga kekompakan dan saling percaya di antara kami," begitu alasannya. Semoga tetap eksis sanggar Hastarini Jember ini sehingga akan terus memproduksi talenta-talenta seni tradisi secara berkesinambungan. Congrats

mengharap kau hadir

bikin cerita roman

Sepertinya kau masih disini

setia temani hari-hariku

hampir tidak ada rasa kehilangan , diri

malam menjalar sentuhi bintang bersamamu


datangnya pagipun karena 

kamu yang menyentuh mata mentari

kau belai rambut dan kau raba

cium kening penuh kasih


kau mengajakku bersujud padanya, saat kusadar

kau menjelma jamuan piring piring dan gelas cantik

lilin makan malan yang romantis menghampar

serasa semaua tercipta dari jari - jari lentik


tertata rapi siap menjamu aku terharu, tapi

tiba-tiba kau membasuh mukaku berapakali

dan perlahan mimpiku buram, kuterbangun

kagetku tersimpuh duduk aku tertegun


Kamis, 19 Mei 2022

Para Muda Penggerak Jaranan Jember

 

 

 

Putrasakti pimpinan bapak Kodhi pakusari, sanggar ini cukup eksis dengan squad muda-muda berbakat. Meski mereka tidak semua menggantungkan diri dari tanggapan tapi patut diapresiasi bahwa dedikasi mereka dalam pengembangan seni tradisi terutama, jaranan dan reyog ponorogo di jember sudah memberikan warna .  Bahwa proses regenerasi yang ada di Sanggar Putra sakti akan selalu dirintis kini sudah menjadi lapis ketiga. Salut untuk perjuangannya demi kelestarian seni jaranan dan reyog. 

main barong massal


acara ini diadakan dilapangan Makodam untuk memperingati ulang tahun Kodam V Brawijaya
parade jaranan dan caplokan ini diikuti sekitar seribu pemain barong atau caplokan dari daerah
se Jawa Timur. Tujuannya tidak lain hanyalah untuk melestarikan seni tradisi terutama jaranan 
dan barong di masyarakat jawa timur.