lain padang lain ilalang, lain lubuk lain ikannya

         

Pasar Beriman Tomohon Menado sulawesi utara ada beberapa bahan makanan yang dijual dan tidak biasa, menurut orang luar karena ada daging anjing, daging kucing, daging kelelawar hingga daging tikus bahkan bisa juga menemukan daging biawak dan daging ular piton, yang dijual disana lho gaes.Penjualan daging ini bukan tanpa sebab mengapa dijual secara bebas di Pasar Tomohon. Karena tradisi ini sudah beributahun lamanya suku di Minahasa sendiri menganggap olahan dari daging-daging ini selain sebagai kuliner juga merupakan jamu atau obat. Kini tidak semua hewan ada dipasar tersebut , ada beberapa yang mulai jarang dipasarkan. Biasanya masyarakat setempat akan membuat masakan tersebut menggunakan bumbu rica-rica kalau gak sempat memasak juga ada resto ekstrimnya juga.

Pasar Tomohon ini disebut sebagai pasar paling ekstrem se indonesia atau bahkan sebenarnya juga tak mengherankan jika disebut paling ekstrim sedunia mungkin lo gaes. Sebab pasar ini menjual berbagai macam daging ekstrem seperti yang disebutkan sebelumnya. Sudah berlangsung sangat lama sekali , masyarakat disana biasa-biasa saja, yang nggak suka ya memaklumi karena fakta ini adalah sebuah kekayaan tradisi yang ada di nusantara. Kini selain menjadi pasar, tempat ini menjadi tempat wisata. Kebanyakan wisatawan luar negeri ingin mengetahui secara langsung bagaimana kondisi pasar dan kulioner ekstrimnya. Pasar Tomohon sudah kadung menjadi icon Manado , keduanya saling suport bahkan tak bsia dipisahkan satu dengan lainnya. Peringatan yang jijik melihatnya atau tidak tega lebih baik tidak melihat kesana, anggaplah ini sebuah pengetahuan bahwa bangsa ini punya bermacam-macam suku bangsa dengan adat istiadat dan budaya yang berbeda satu dengan lainnya dan selama ini hidup berdampingan dalam kesatuan ideologi Pancasila serta kebhinekaannya. Salam dengan pantun, lain padang lain ilalang, lain lubuk lain ikannya, menjaga budaya toleransi dan saling menghargai adanya perbedaan budaya diantara anak bangsa yang majemuk. Yang penting bangaimana generasi muda masa datang tetap mencari cara agar bisa merawat tradisi nusantara.