Museum Kartini terdapat sebuah mesin jahit,digunakan Kartini semasa hidupnya. Selain mesin jahit, juga terdapat seperangkat meja kursi kayu tua. Mebeler tersebut merupakan meja dan kursi yang pernah digunakan keluarga Kartini. Kini semakin banyak benda-benda peninggalan RA Kartini yang saat ini banyak disimpan di Museum Kartini. Ditambah dari koleksi Sosro kartono kakak juga sekaligus guru spitualnya, beberapa mebeler tersebut ditata di museum ini. Jadi banyaknya barang autentik asli milik beliau pasti akan membuat pengunjung ingin melihatnya secara langsung, memang dulu sekitar sepuluh tahun yang lalu banyak perabotan tiruan yang dipajang sehingga mengakibatkan sepi pengunjung. Tetapi sekarang sudah semakin banyak pengunjung terutama anak-anak sekolah apalagi saat menjelang peringatan hari kartini, pengunjung bisa berlipat ganda dari hari biasa.
Selain barang bersejarah Museum Kartini, di Jepara, sebenarnya
dilokasi lain juga ada kamar pingitan yang bersejarah selama Kartini masa gadis sampai remaja, beliau
dulunya tinggal di Pendopo Kabupaten
Jepara. Di bagian belakang pendopo, terdapat ruang pingitan untuk Kartini. Dikisahkan
konon saat Kartini dipingit dari usia 12-16 tahun yang merupakan adat bagi
perempuan Jawa. Sebelum menikah 24 tahun. Dicedritakan ketika dalam masa pingitan RA. Kartini tidak boleh keluar
rumah pembatas dengan nama Rono Kaputren dan Rono Kaputran. Tidak boleh keluar
hanya diizinkan bertemu keluarga dekat saja. Selama proses pingitan, dia
menulis surat-surat dikirim ke sahabat-sahabat yang ada di Leiden, Belanda.
Yang menjadi buku 'Habis Gelap Terbitlah Terang'. Kapan-kapan sebaiknya kalian
kunjungi meseum ini gaess, agar dapet sensasinya dekat dengan barang-barang
beraura tokoh emansipasi perempuan Indonesia. Sejarah RA Kartini adalah bagian
dari sejarah kebudayaan Indonesia, yang sudah selayaknya diteruskan perjuangan
beliau sampai kapan pun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar