sisingaan subang sebagai simbol perlawanan

Masa penjajahan para seniman nusantara masih juga menyempatkan kretifitasnya untuk tetap berkarya dan berjuang melawan penjajahan yang ada diwilayahnya gaess. Jika di jawa timur dikenal seni ludruk yang menginspirasi perlawanan penjajah, di subang jawa barat juga ada tari sisingaan yang dipakai sebagai simbol perlawanan gaess. Tari sisingaan ini terdiri dari empat penari yang memikul boneka singa sebagai simbol penjajah, yang nantinya dinaiki oleh anak kecil sebagai simbol perlawanan generasi muda terhadap penjajahan. Mereka menari dengan diiringi gamelan kendang, kempul serta gong, mengarak sambil berjoget, atraksinya ketika memikul sisingaan sambil kompak berjoget gaess. Peristiwa budaya ini dijaman kekinian menjadi acara hiburan terutama untuk acara khitanan anak, semoga esensi nilai budayanya sebagai sebuah karya perlawanan masih menempel jelas gaess menjadi bahan literasi bagi generasi penerus bangsa.