Selasa, 03 September 2019

Squad tari Samper Sarung SMP 1 Silo Jember

 

 





Siswa yang senang menari biasanya sesuai dengan minat dan bakatnya. Wujud dari minat dan bakat tersebut adalah melatih dirinya dalam bidang yang digemarinya. Dan tampil dalam pementasan merupakan jam terbang bagi siswa yang punya minat bakat di tari.  Adalah siswa SMP 1 Silo Jember akan menampilkan  tari Samper Sarung dalam event lomba tari di Jember yang diadakan oleh transmart pada 1 September 2019 kemarin.

Squad tari SMP 1 Silo Jember mereka mendaftarkan timnya untuk menjadi peserta kelompok kategori umum. Tim tari Samper Sarung dari Silo, ingin menambah wawasan dan jam tampil. Kita juga mau melihat para penampil lainnya, sekaligus memupuk rasa percaya diri anak-anak kita. 

Mengenai siswa yang ikut menjadi peserta lomba  antara lain Nabila Citra, Nurul, Sintya , Anggun dan Agel sya mereka siswa kelas 8 di SMP 1 Silo. Meskipun tidak mendapatkan juara mereka tetap  bersemangat dan yang penting berani tampil itu modal utamanya. Mereka menyadari bahwa banyak teri tari yang bagus dan keren, kostumnya juga bagus-bagus selain itu teknik penarinya juga mantap dari sini kita mendapatkan pelajaran yang berharga. Bahwa berlatih dengan giat itu sangat diperlukan dalam menghadapi lomba apapun hasilnya, soal kalah menang dalam lomba itu hal yang biasa. Yang penting tetep semangat dan tetep berlatih dengan baik.



Tari Niskala Seblang Semakin Moncer




Tarian Niskala Seblang yang dibawakan oleh Sanggar Umah Seni Kuwung Wetan, Desa Mojoagung Kecamatan Srono. Tarian ini terinspirasi dari tradisi suku Osing Seblang Olehsari, yang oleh penarinya divisualkan dengan jelas bagaimana di ritual Seblang, warga yang kerasukan menari dengan gerakan statis menggerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri.  Tari Niskala Seblang mengangkat ritual adat Seblang Olehsari. Sebuah ritual tolak bala warga Desa Olehsari, Kecamatan Glagah Banyuwangi. Penampilan sanggar Umah Kuwung Wetan dalam kedua event itu,  berhasil menyabet penyaji terbaik, penata tari terbaik dan penata rias terbaik. Tim ini mewakili provinsi Jawa Timur untuk berkompetisi dalam Festival Karya Tari 2018 Tingkat Nasional di Jakarta yang bersaing dengan 30 sanggar se-Indonesia.

Dalam kesempatan lainnya tari Niskala Seblang ini juga ditarikan oleh penari-penari yang tergabung dalam organisasi mahasiswa UKM Kesenian Universitas Jember dalam lomba tari yang diadakan oleh BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. UKM Kesenian tampil sebagai pemenang kedua. Event lomba tari di Jember yang diadakan oleh Transmart UKM Kesenian Universitas Jember juga menyabet juara pertama dalam lomba tari yang bertitle Pelangi Nusantara pada 1 September 2019 yang baru lalu. Meskipun tampil dipusat perbelanjaan dengansetting seadanya serta tata lampu yang tidak memadai, penampilan teri ini tetap terkesan mistis dan bikin merinding. Tari Niskala Seblang ini semakin terkenal dan mulai moncer di Nusantara. Salam anget. Salam budaya. Salam tarian Nusantara. 


SMP 1 Silo Ikuti Lomba Tari Pelangi Nusantara


Setiap siswa yang mengikuti ekstrakulikuler disekolahnya tentusaja akan senang bila sesuai dengan minak dan bakatnya. Wujud dari minat dan bakat tersebut adalah melatih dirinya dalam bidang yang digemarinya. Dan tampil dalam pementasan merupakan jam terbang bagi siswa yang punya minat bakat di tari.  Adalah siswa SMP 1 Silo Jember dengan persiapan dan latihan tari Samper Sarung berusaha menambah jam tampil mereka. Dan ketika ada event lomba tari di Jember yang diadakan oleh transmart Jember mereka mendaftarkan timnya untuk menjadi peserta kelompok kategori umum.

“Kita dengan tim tari samper sarung dari Silo, ingin menambah wawasan dan jam tampil dlam lomba tari ini,”begitu kata Kartika . “Sengaja datang dari Silo karena kita mau melihat para penampil lainnya, sekaligus memupuk rasa percaya diri anak-anak kita. Ikut lomba itu biar semakin bersemangat dan tampil perfect di pentasnya,”imbuh Kartika yang mendampingi tim SMP 1 Silo. “Dalam tari yang penting berani tampil itu modal utamanya, dalam kompetisi kalah menang itu hal yang biasa, biar mereka terbiasa dengan suasana lomba”pungkas Kartika.

Lomba tari di pusat perbelanjaan transmart dengan tittle Pelangi Nusantara pada hari Minggu 1 September 2019 kemarin, dalam kelompok kategori umum diikuti sebanyak 17 peserta. Peserta kelompok kategori umum ini meliputi  SMP, SMA dan umum atau sanggar tari di Jember. Untuk kali ini lomba tari Pelangi Nusantara dimenangkan oleh tari Niskala Seblang dari UKM Kesenian Universitas Jember. Kemudian tari Ludoyo dan yang menjadi juara ketiga adalah tari Jaripah yang dibawakan oleh sanggar Cemara Biru Jember. Sementara juri tari diambil dari pihak transmart dan dari pelaku seni tari Jember.

 
penyerahan hadiah juara 1 lomba tari Pelangi Nusantara pada UKM Kesenian


Tetapi ada kritik terhadap penyelenggara adalah stage yang disediakan sangat tidak representatif untuk acara lomba tari, terutama yang tampil sebagai peserta kelompok. Rasanya terlalu sempit karena penempatannya diantara rak barang-barang komoditas dagangan perbelanjaan. “Usul saya jika nanti transmart bikin acara semacam lomba seni khususnya tari , saya berharap penyelanggara mampu memfasilitasinya. Saya pikir panngung seperti ini kurang menghargai para seniman yang tampil,”tukas Kodrat mengomentari pelaksanaan acara lomba. “Kok kesannya tidak siap sebagai penyelenggara lomba,”tuturnya dengan raut muka masam.

Sementara pengamat seni tari Bu Ninin dari Sanggar Hastarini menyayangkan bahwa dari ketiga pemenang tersebut semuanya menarikan tari Banyuwangian. Padahal tari-tari produksi koreografi Jember banyak yang sudah dikenal masyarakat, mungkin karena tarian Banyuwangian lebih energik daripada Jember sehingga dipilih sebagai materi menghadapi perlombaan. Semoga bila ada event lagi tarian Jember akan bisa tampil menjadi pemenang.

Jumat, 30 Agustus 2019

Tirai bambu kini jadi cantik

 


 




tirai bambu yang biasanya hanya dibuat untuk penutup rumah dari panas terik matahari kini bisa menjadi ornamen dekorasi taman atau mungkin cafe. Karena bentuknya sudah tidak biasa lagi, dulu tirai atau krei hanya dibuat secara original natural saja kini sudah diberi hiasan dan gambar yang dipadukan dengan pengecatan. Jadi kini bisa tampil lebih cantik. Kerajinan ini dibuat dari pengrajin Sumberpakem di Bondowoso. 

Sebenarnya masih banyak gambar yang lain , ada juga yang lucu-lucu seperti mickey mouse dan gambar cartoon lainnya. Jika anda berminat untuk memilikinya harga yang ditawarkan Rp. 70 ribu per buahnya. Tirai tadi berukuran 250 x 150 cm ditambah ongkos kirim . Untuk pemesanan hubungi nomer hp 085748610097.

Jaran Konyong Sumbermujur Candipuro Lumajang






Grebeg Suro adalah acara desa Sumbermujur yang diadakan setiap tahun pada 1 Suro, tema acara suroan kali ini Grebeg Suro Bedah Kerawang Acara tersebut nantinya akan didukung oleh kesenian daerah jaranan dan jaran konyong. Ada juga  tari Oling adalah tarian khas Sumbermujur, Oling adalah ikan yg diyakini menjadi penunggu sumber mata air Hutan Bambu
Jaran konyong itu sebenarnya seperti prototype jaran kencak , tapi kalau jaran kencak menggunakan kuda asli atau beneran, sedangkan jaran konyong  kuda yang digunakan bukanlah kuda sungguhan melainkan dibuat meniru kuda . Jaran Konyong ini juga asli kesenian Lumajang.

Dalam prosesi Grebeg Suro sampai saat ini, beberapa tradisi dilakukan untuk memperingati pergantian tahun itu. Salah satunya seperti tradisi rutin pemendaman kepala sapi  yang dilakukan warga Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Lumajang. Kegiatan ini sendiri diselenggarakan , sebagai bentuk perwujudan rasa syukur masyarakat setempat, atas berkah Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan rejeki hasil bumi dan sumber mata air yang melimpah sehingga dapat memberikan pengairan untuk pertanian yang ada di desa.

Semoga kesenian tradisi di desa Sumbermujur selalu mendapatkan perhatian dari pemerintah desanya dan masyarakat tetap mencintai dan melestarikannnya sebagai aset budaya desa.

Kamis, 29 Agustus 2019

Singo Gendeng dan Bupatinya


Bagi kelompok seni jaranan diperhatikan penonton sudah menjadi sego jangan, artinya memang para pemain beratraksi untuk menghibur penontonya. Bahkan sampai berupaya membentuk pertunjukan sebagai sarana menarik bagi penikmatnya. Tak terkecuali kelompok seni jaranan Singo Gendeng Talangsari, semakin banyak yang menyaksikan pertunjukannya semakin mempunyai kebanggan tersendiri. Artinya bahwa apa yang disuguhkan mampu menarik perhatian penontonya, bisa jadi pertunjukan tersebut dianggap berhasil. Namun bahwa keberadaan Kelompok Singo Gendeng diperhatikan oleh pejabat pemerintahan Kabupaten Jember ini yang kadang-kadang yang tidak kesampaian. Bisa saja pak Camat yang datang meminta hiburan dalam rangka tujuhbelasan atau acara lainnya, konteksnya adalah tanggapan. Tetapi ada yang lain ketika atraksi Singo Gendeng dalam karnaval 2019 kemarin menjadi fokus perhatian Bupati Jember. Mereka semua seperti tidak percaya bahwa pejabat sekelas Bupati ingin berfoto bersama mereka. Yah dengan sukacita mereka lalu menggerumbul untuk berfoto dengan Bupatinya. Salam anget Salam Budaya #Jemberceria 

Lomba Tari Kecamatan Ambulu






Ruwatan Bumi Jember





Ekspresimu Kini

 


 

Mengapa Milenial Masih Suka Tari Tradisi





Kaum Milenial selalu diidentikan dengan generasi wifi dan gadget, hampir tidak ada yang membantah jika ketergantungan mereka pada peranti teknologi internet seperti perangko dan amplopnya. Tidak bisa dipisahkan begitu saja, arus informasi digital yang serba cepat serta rasa keingintahuan para milenial terhadap situasi dan kondisi baik itu dunia fashion, kuliner maupun gosip-gosip kekinian yang beredar di dunia maya. 

Tetapi jangan heran bila mereka para milenial sangat cinta budaya Indonesia, atau nusantara tepatnya, rasa kebangsaan di jiwa hati dan sanubarinya tidak bisa pudar begitu saja. Mereka itu cinta Indonesia berarti juga wajib mencintai kebudayaan Indonesia. Termasuk tari tradisional misalnya, bahwa tari-tarian bisa saja hanya sebuah hoby , namun tuntutan dalam penyajiannya nampaknya juga mereka perhatikan. Agar tidak monoton dan tetap sedap di tonton sebagai hiburan.

Keberadaan mereka perlu untuk selalu di support , karena masih banyak kaum milenial yang lebih suka mager , malas gerak hanya berkutat dalam dunia maya semata. Apalagi banyaknya aplikasi yang memudahkan mereka dalam mendapatkan yang diinginkannya. Kuliner tinggal pesen via ojek online, pengen pakaian tinggal pesen via online dan begitulah cara mereka yang tidak ingin ribet. Nah kalo pengen nari ya gak mungkinlah pesen penari online, makanya provokasi bahwa dengan menari juga ikut mengisi kemerdekaan republik ini yang dengan susah payah dan berdarah-darah di proklamirkan sebagai bangsa yang merdeka oleh para pahlawan kita, kayaknya menjadi wajib untuk selalu kabarkan dan di viralkan sehingga selalu up to date informasinya selalu gress dan non basi. salam anget, salam budaya, salam milenial non mager #jemberceria #jemberpesonawisata