Jumat, 20 Mei 2022
cinta membawa irama
kadang cinta mampu merubah orang pintar
bisa jadi orang paling goblok dan hampir
takpunya daya kecerdasan samasekali
ketahuilah kalau itu bukan hukuman
melainkan hanya partitur kunci cinta semata
maka padukanlah perasaan cintamu akan
membikin suasana menyenangkan dan jauh
dari kesedihan, kegalauan atau kehancuran
inggit garnasih di atas panggung teater
Marsha timothy yang biasanya dikenal orang dari dunia film
layar lebar, kini mulai terdengar bahwa dia juga produser. Melalui pertunjukan
"Inggit Garnasih" Marsha mendampingi Happy salma sebagai produser pentas
teater ini. Dia juga mengajak sebanyak-banyaknya orang untuk menonton seni
pertunjukkan ini sebagai bahan inspirasi mengenal sosok perempuan yang tegar.
Dia menyatakan bahwa kekuatan perempuan dapat menginspirasi bahkan bisa
menularkan kekuatan tersebut pada perempuan-perempuan lain disekitarnya. Peran teater
“Inggit Garnasih” adalah kisah seorang Inggit sangatlah inspiratif. Inggit
mewakili kisah seorang perempuan yang rela mengorbankan seluruh hidupnya demi
seorang yang dicintainya tanpa pamrih. Namun, di satu sisi, Inggit juga teguh
akan pendirian dan harga dirinya bahwa dia tak mau dimadu meski diimingi
kemewahan. Marsha menyatakan bahwa, prinsip hidup seorang Inggit dan
keteguhannya memegang prinsip itu adalah sesuatu yang perlu kita renungkan.
Pementasan teater musikal "Inggit Garnasih" akan
digelar pada Jumat dan Sabtu (20 dan 21/5/2022) di Ciputra Artpreneur Theatre
mulai pukul 20.00 WIB. Sebenarnya Marsha telah beberapakali bersentuhan dengan
panggung teater. Pernah jadi pemain
dalam pertunjukan Titimangsa dan Perempuan-perempuan Chairil . Dan kali
ini rupakan pengalaman baru menjadi co produser untuk pertunjukan teater. Dunia
teater memang keren pasti kelak akan merubah pandangan hidupmu.
Sanggar Kartika Budaya
Setelah suasana pandemik reda kini kegiatan latihan rutin kembali bergerak untuk tahun pelajaran 2022. " Semoga lebih baik lagi, alhamdulillah semakin banyak anak yang ingin belajar seni tradisi. Semoga dengan adanya kantong kantong budaya akan mampu menjadi dan bisa memperkuat akar seni budaya tradisi. " begitu harapan Mbak Enys . Apresiasiku dan salut pada sanggar-sanggar seni di jember adalah mereka punya tradisi sendiri dalam mengelola sanggarnya hingga tetap bertahan dan eksis meski pemerintah tidak membantu mereka masih bergeliat dan sangat berarti bagi gerakan merawat budaya nusantara.
Gen Z yang nggak mager soro
Belakangan ini juga terpantau berlatih modern dance hal ini untuk memberikan pengalaman dan pengetahuan pada anggotanya, beberapa persamaan dan pernedaan antara yang modern dan yang tradisi. Juga geliat baru lagi yang mereka coba untuk bergerak dengan nuansa baru yang berbeda yaitu Line Dance yang sekarang sedang booming dimana-mana. Rupanya mereka tak pernah jenuh untuk selalu mencari dan berbagi ilmu, motto mereka yang penting tetap menjaga persaudaraan dan kekompakan.
Di kesempatan yang lain Mbak Ninien menyampaikan alasanya mengapa mereka belajar Line Dance. "Dengan mencoba belajar line dance ini kami berharap akan semakin mengasah kemampuan kami di bidang seni panggung. Kami percaya bahwa kami pasti bisa maju dengan selalu menjaga kekompakan dan saling percaya di antara kami," begitu alasannya. Semoga tetap eksis sanggar Hastarini Jember ini sehingga akan terus memproduksi talenta-talenta seni tradisi secara berkesinambungan. Congrats
mengharap kau hadir
Sepertinya kau masih disini
setia temani hari-hariku
hampir tidak ada rasa kehilangan , diri
malam menjalar sentuhi bintang bersamamu
datangnya pagipun karena
kamu yang menyentuh mata mentari
kau belai rambut dan kau raba
cium kening penuh kasih
kau mengajakku bersujud padanya, saat kusadar
kau menjelma jamuan piring piring dan gelas cantik
lilin makan malan yang romantis menghampar
serasa semaua tercipta dari jari - jari lentik
tertata rapi siap menjamu aku terharu, tapi
tiba-tiba kau membasuh mukaku berapakali
dan perlahan mimpiku buram, kuterbangun
kagetku tersimpuh duduk aku tertegun
Kamis, 19 Mei 2022
Para Muda Penggerak Jaranan Jember
Putrasakti pimpinan bapak Kodhi pakusari, sanggar ini cukup eksis dengan squad muda-muda berbakat. Meski mereka tidak semua menggantungkan diri dari tanggapan tapi patut diapresiasi bahwa dedikasi mereka dalam pengembangan seni tradisi terutama, jaranan dan reyog ponorogo di jember sudah memberikan warna . Bahwa proses regenerasi yang ada di Sanggar Putra sakti akan selalu dirintis kini sudah menjadi lapis ketiga. Salut untuk perjuangannya demi kelestarian seni jaranan dan reyog.
main barong massal
Berapa Bayaran Pemain Seni Tradisi
Apa seni tradisi masih eksis ditempatmu gaes, mungkin masih eksis mungkin saja hanya tinggal kenangan karena dikatakan mati tapi masih ada, dikatakan eksis tapi kok tidak pernah mentas. Seni tradisi semacam mati enggan hidup segan artinya situasi dalam keadaan sulit bergerak. Apalagi berkembang, dalam penelusuran sanggar-sanggar seni terutama seni pertunjukan, yang menggelar show offair baik digedung maupun dilapangan biasanya dipandegani oleh juragan. Juragan ini semacam pemilik atau pemodal sekaligus penggerak bisa disebut tokoh sentral dalam sanggar seni tradisi.
Ketika figurnya bagus, dan punya rasa dedikasi yang tinggi terhadap kesenian tradisi dan selalu diberi kelimpahan rejeki maka sanggar ini akan eksis bahkan kondang. Banyak pengikutnya dan banyak yang menggantungkan hidup disana. Karena para juragan mau buntung ketika tanggapan nggak sesuai yang diharapkan, dan baru mau mendapatkan hasil keuntungan kalau memang tanggapanya cukup untuk dibagikan pada anggotanya. Pertama kenapa nggak jelas hasilnya karena biasanya seni tradisi ini tidak memasang tarif jadi harganya tidak jelas didepan. Kedua, pemain antara anggota dan volunter tidak jelas job dan bayaranya.
Dan ketiga, pemain seni tradisi karena nggak terikat kontrak kadang tidak disiplin, mungkin karena satu dan lain hal atau karena ada job lainnya yang lebih menarik ujung-ujungnya tidak main. Memang hal seperti ini sudah biasa seperti sego jangan dalam kronik pengelolaan sanggar seni tradisi. Akibat yang fatal manajemen jadi sulit mengatur keuangan dan pemain, yang terburuk antar anggota merasa ada ketidakadilan dan transparansi dalam pembagiannya. Kiranya boleh dicoba secara perlahan dikenalkan manajemen seni pertunjukan, harapanya sih agar tetap eksis dan berkembang.
Lilin imajinasimu
Ketika PLN sedang ngumbar kuasa, dan kemudian mematikan aliran listriknya kerumah dengan tiba-tiba yang kita cari mestinya alat penerangan batre misalnya atau lampu emergency, tapi entah kenapa jaman dulu selalu saja yang terlintas dipikiran kita lilin. Padahal lilin masih butuh korek api untuk menyalakannya. Pun kalau sudah leleh karena listrik mati cukup lama, lilin akan cepat habis. Itu lilin yang biasa, lha kalau lilinnya modis cantik dan sexy seperti ini rasanya eman kalau dia leleh hingga habis gaes.
Bisa aja yang menciptanya, artinya harus diirit-irit khan, supaya tubuhnya nggak lumer hehehe. Biarlah menerangi imajinasimu. Biarlah lilinmu memberikan ketenangan dalam keredupan. Atau dipajang saja tanpa harus dinyalakan. Kasihan tubuhnya meleleh kan gaes.
Sabtu, 15 Januari 2022
seni tradisi diterima diruang publik milenial
Menjadi kebanggan yang luar biasa bagaimana seni tradisi jaranan yang biasanya main di lapangan kampung atau di jalanan masyarakat jember dibuat ternganga karena di ruang publik semacam mall telah terbuka bahkan memberi fasilitas pada seni tradisi ini untuk perform di stage milenial. Awalnya sih canggung tetapi salut pada para milenial yang telah meluangkan kaidah kreasi digital era ini dan meluangkan waktunya melihat penampilan seni tradisi yang merampas ruang eksistensinya. Bahkan sambutanya luarbiasa mereka para milenial justru mengelolanya dengan perangkat modern kekinian untuk kemudian sangat dimungkinkan dijadikan sebagai konten dalam medsosnya, dan ketika ini terjadi maka peluang untuk tersebar seni tradisi ini dimedsos via kekuatan milenial akan publish. dengan demikian sedikit banyak medos kekinian akan terinfluence dengan kehadiran konten-konten tentang seni tradisi, paling tidak para milenial akan meresponnya.
Akar tradisi sumber inspirasiku
Berkesenian dengan segala kreasi estetika, dialektika dinamikanya, romantikanya jika kita lakukan dengan segala ketulusan hati bisa menjadi ruang yang merdeka bagi diri kita. Bagaimana persoalan yang sederhana maupun pelik sekalipun jika kita hadapi dengan los gaspol malah akan memunculkan inspirasi demi inspirasi yang akan mensupport proses kreatif kita. Saya dalam proses kreatif seringkali justru mendapatkan inspirasi dari adanya persoalan-persoalan dilingkungan kita, terutama persoalan yang mengancam kehidupan sosial budaya dilingkungan kita. Maka hal itu akan mengkristal jadi ide gagasan berupa karya karikatur , sastra maupun seni pertunjukan , bukannya berharap akan selalu ada perosalan tetapi selama ini sepertinya persoalan sosial dan budaya di sekitar kita masih ada saja.
Berkesenian dengan masyarakat bagi saya seperti merawat tradisi dan budaya, bagaikan upaya menyirami tanah tandus demi menumbuhkan tanaman yang berguna untuk kebutuhan pangan ditengah kecepatan era digital sekarang ini. Kesenian adalah bagian dari nafas dan gerak budaya yang paling kecil dalam situasi yang semakin memberi jarak pada spiritualitas manusia, justru mengarahkan pada ketidakjelasan atau halusinasi dalam menggerakkan kebudayaan nusantara kini. aku lebih bersikap bersama pihak yang mempunyai akar tradisi seminim-minimya meski itu sudah tidak autentik tetapi dalam wujudnya masih ada dan eksis bergerak dengan estetik, dinamika, dialektika dan romantikanya dengan demikian masyarakat tidak akan tercerabut dari akar tradisinya. Mungkin dalam generasi yang akan datang akan mampu menyikapi dengan perkembangan jamannya tetapi tidak meninggalkan akar tradisinya bertahan dan berdenyut bahkan ketika mampu untuk melebarkan sayab meluas membum maka akan mampu memberi warna bagi kebudayaan baru di era digital yang berakar pada tradisi nusantara.