Joko Sambang dan Pak Lego
Seni drama tradisional yang masih hidup dimasyarakat kita
masih ada yang eksis, misalnya ludruk dan kethoprak. Ludruk merupakan kesenian
drama tradisional Jawa Timuran, yang ditampilkan biasanya disesuaikan dengan
kondisi sosial jaman itu . Kalau kethoprak biasanya melakonkan lakon cerita Jawa dengan seting jaman keraton Mataram. Ludruk adalah bentuk karya lakon dalam drama
trdaisional juga seringkali menyisipkan kritik-kritik terhadap pemerintahan
kolonial Belanda dan jaman Jepang di eranya.
Hal ini juga dilakukan oleh pelopor sekaligus pimpinan
Ludruk BALADA Tembokrejo yaitu bapak
Lego Suprapto, SPd, SSn yang masih eksis mementaskan lakon-lakon perjuangan
dalam ludruknya. Tema pergerakan kebangsaan yang dilakonkan bisa diartikan sebuah
perlawanan melalui seni yang mampu ditularkan dengan baik sehingga nilainya
dikenang hingga kini. “Lakon ludruk Joko Sambang pendekar Gunung Gangsir, yang
menceritakan perlawanan terhadap Belanda yang menindas rakyat pada masa pergerakan
kemerdekaan. Dulu ini lakon yang paling disukai penonton mungkin kalau sekarang
istilahnya viral,”ujar Pak Lego pimpinan group ludruk BALADA.
Kini ludruk semakin kehilangan penikmatnya, bahkan nyaris
tidak eksis dalam dunia pertunjukkan seni tradisional. Tetapi pak Lego tidak
patah semangat, bahkan untuk menggerakkan kesenian ludruk tersebut dia
mengadakan latihan rutin . “ Jadi tiap malam Rabu dan malam Sabtu kita latihan
, ya pemainnya warga dari sekitar desa sini saja. Biar masyarakat ikut memiliki
kesenian ini.”Itulah penuturan pak Lego , beliau juga mengakui kalau ludruk di
Jember hanya satu dua yang masih eksis, ada group ludruk Fajar Pagi dan ludruk Merdeka Kencong.
Sudah dua tahun usia Ludruk Balada yang dipimpin oleh Pak
Lego , yang kini masih eksis untuk memberikan hiburan kepada rakyat di Jember
terutama kecamatan Gumukmas di wilayah Jember Selatan. Pertunjukan ludruk yang digelar di desanya Tembokrejo Kecamatan Gumukmas selain berfungsi
sebagai hiburan sekaligus sebagai pendidikan kecintaan pada kebudayaan
nusantara.