Sony cimot yang nama dagingnya Suharsono selain kuliah di IKIP PGRI juga kuliah di STKW surabaya dan mendapatkan gelar sarjana seni kemudian mengajar di sma muhammadyah jember sebagai guru kesenian. Seniman ini juga pernah lama menjabat bebarapa periode kepengurusan DKJ jember dan terakhir menjabat sebagai Ketua di DKJ bidang Pemberdayaan Seni, sehingga tak bisa dielakkan lagi jika ada pertunjukan seni atau acara seni apapun baik modern maupun tradisi pasti ada bung sony menjadi saksi pertunjukan tersebut. Baik hadir sebagai teman maupun sebagai pengurus pemberdayaan seni budaya di jember. Ternyata beliau juga sempat mengajar di universitas terbuka, karena di beberapa kesempatan sempat mengajak kawan-kawan sesama seniman untuk menjadi juri pementasan dari materi yang diajarkannya.
https://iwankusumaphoto.blogspot.com/2022/07/mengenang-sony-cimot-seniman-multi.html
Kegiatanya seperti masih kurang saja , wujud kecintaanya pada seni dia juga dikenal sebagai orang yang suka mengkoleksi karya-karya seni yang mempunyai nilai estetik, antik maupun unik makanya galery barang antiknya juga memenuhi rumahnya di Jln Letjen Sutoyo Perum Kramat I Sumbersari Blok R 23 jember sekaligus menjadi Pengurus Pambudi Luhur Barang Antik. Tetapi kini seniman kondang serba bisa sony cimot telah tiada berpulang kerahmatullah menyusul seniornya mungkin hanya terpaut sekitar tiga tahunan mungkin lebih, membuat dunia seni tradisi, teater, barang antik dan teman-teman gurunya merasakan kehilangan bung sony, besar jasamu untuk pemajuan seni budaya di jember . Namamu akan terkenang karyamu akan abadi dan apa yang dicita-citakan pasti akan diteruskan. Tenang-tenanglah kau damai disana, kudoakan agar kau bersabar pada peranmu dimasa datang saat kau dengar panggilannya. Selamat jalan mami jala paser dan selamat jalan mas sony cimot kalian telah menunjukan jalan pulang , agar kita bisa membuat arti titian jalan kebajikan dan selalu ingat akan kekuasaanya bahwa manusia hanya bisa mengawali tetapi tidak kuasa untuk mengakhirinya. Selamat jalan kawan sampai sang khaliq mempertemukan kita lagi disana.