Pada awalnya, God Bless hanya band yang membawakan lagu band
lain, seperti Kansas, Easy Beast, Genesis, Deep Purple, pada setiap penampilan
mereka. Proses masuknya band legendaris ini kedalam dapur rekaman dimulai
dengan coba-coba. Mereka menulis lagu, dan lantas merekamnya di sebuah studio
yang dikelola oleh Alex Kumara (ahli broadcast). Dan akhirnya PT Aquarius
Musikindo pada tahun 1975, backup God Bless merilis album perdananya.
Jockie Surjoprajogo dialbum kedua diganti Abadi Soesman yang bergabung tahun 1979 dan
ikut terlibat di pembuatan album Cermin (1980). Berbeda dengan album sebelumnya
yang rekaman jalan sambil menyelesaikan materi lagu, Album Cermin (1980) konsep
musik God Bless sedikit berubah menghadirkan ramuan aransemen lagu-lagunya
terkesan lebih rumit, disamping membutuhkan skill masing-masing personel yang tinggi
juga kekompakan dalam memainkannya, seperti lagu Musisi, Anak Adam, Selamat
Pagi Indonesia dan Sodom Gomorah. Album Cermin pun merupakan representasi dari
pemberontakan God Bless terhadap dominasi industri rekaman ketika itu yang
selalu mencekokkan komersialisme atas tuntutan pasar. Album ini sering disebut-sebut
sebagai album God Bless paling idealis dan terbaik dari sisi musikalitasnya.
Dan menjadi barometer kualitas sebuah band rock waktu itu, manakala mampu
memainkan lagu-lagu dari album Cermin.
Pada sekitar tahun 1980-an, salah satu promotor rock asal
Surabaya, Log Zhelebour mulai gencar mementaskan festival rock di Indonesia,
dan mulailah membangunkan God Bless dari "tidur panjangnya" dengan
menjadikan lagu-lagu God Bless sebagai lagu "wajib" juga personelnya
menjadi juri di festival yang akhirnya banyak melahirkan band-band rock di
Indonesia, seperti Grass Rock, Elpamas, sampai Slank.
Tahun delapan tujuh God Bless melahirkan album Semut Hitam yang meledak di pasaran waktu itu, dengan
hitsnya seperti Rumah Kita, Semut Hitam dan syair Kehidupan. Secara penjualan,
album Semut Hitam ini adalah album God Bless paling laris. Di album ini,
terjadi lagi perubahan konsep musik God Bless. Dari yang tadinya lebih
bernuansa rock progresif secara drastis berubah menjadi sedikit lebih keras
dengan adanya pengaruh musik hard rock dan heavy metal, disamping unsur
komersial untuk mempertimbangkan selera pasar. Namun, setelah album Semut Hitam
keluar, Ian Antono menyatakan keluar dari formasi God Bless. Posisinya kemudian
digantikan Eet Sjahranie. Setelah
masuknya Eet Sjahranie, pada tahun 1989 dirilislah album berjudul Raksasa
dengan hits Menjilat Matahari, Maret 1989 dan Misteri. Eet Sjahranie berhasil
me-refresh sound gitar Ian Antono dan menjadikan God Bless lebih agresif.
Walau tidak banyak merilis album karena vakum cukup lama,
God Bless, tetap dianggap legenda grup musik rock Indonesia yang mempelopori
aransemen rock kualitas bermusik tinggi. Sepanjang perjalanannya, grup ini
mengalami 15 kali lebih pergantian personel yang disebut sebagai 'formasi', dan
saat ini tinggal Ahmad Albar (vokal), Ian Antono (gitar), dan Donny Fattah
Gagola (bass) yang masih dapat dikatakan sebagai personel aktif grup. Inti adalah
Ahmad Albar, Ian Antono, dan Donny Fattah mereka adalah tulang punggung band etnik rock Gong 2000.
Mereka menyatakan akan mengeluarkan album baru dalam waktu dekat. Dan tepat
pada awal Mei 2009, God Bless akhirnya mengeluarkan album terbarunya yang
berjudul 36th.
Kembalinya Donny Fattah setelah sakit cukup lama disambut
gembira oleh para pencinta God Bless, yang tergabung dalam God Bless Community
Indonesia, ketika muncul lagi untuk pertama kalinya dalam event Jakarta Fair
2012. Formasi ini, yaitu Ahmad Albar (vokal), Ian Antono (gitar), Donny Fattah
(bass), Fajar Satritama (drum) dan Abadi Soesman (kibor) bertahan lama, dan
formasi ini yang tampil dalam dua perhelatan konser besar God Bless, merayakan
empat dekade perjalanan God Bless di belantika musik Indonesia, yaitu konser To
Commemmorate God Bless di ballroom Hotel Harris Bandung tanggal 30 November
2014 dan konser Panggung Sandiwara God Bless di Ciputra Artpreneur Jakarta
tanggal 7 Agustus 2015. Selamat untuk God Bless yang telah mewarnai khasanah kebudayaan
indonesia di jalur musik, semoga tetap menginspirasi anak-anak muda kekinian.