Sabtu, 02 Juli 2022

jejak jejak




tahun yang kenyang memakan makna, sakralnya sebuah kelahiran

lahir menyapa bumi menjamah tetek, selama ada jalan nafas menyapu

kenyataan hidup ini ada yang biasa dan ada luar biasa adanya 

aku semakin tak menghargai suatu kehidupan bertumpuk rasa layu

mengkristal dosa dan kutukan berteman, iblis kota desa sama kejinya

maafkan bila ku slalu tak mengingatkan diri ini tanpa ada maknanya

lahir mengaliri bulir-bulir keringat kulit kadang panas dinginnya

kadang sepoi manis asin dan pahit atau rasa apa saja ini nyata adanya

Jumat, 01 Juli 2022

ekspresi kejujuran kini sudah harus ditutup


 

Berdasar beberapa informasi dan  literatur, keberadaan perempuan Bali kuno ini banyak yang tidak menggunakan penutup dada atau bra , sempat bikin heboh berita di negeri ini. Hingga sampai terdengar ke telinga wisatawan mancanegara. Dulu sampai pernah ada istilah bahwa Pulau Dewata terkenal dengan perempuan tidak mengenakan bra. Fakta yang mungkin bisa menceritakan sejarah ini terlihat dari beberapa lukisan Antonio Blanco. Saat dimana, pelukis berdarah Spanyol ini sering melukis dengan obyek lukisan gadis bali tanpa bra, mungkin karena beliau cukup lama tinggal di Bali. Dari beberapa lukisan yang dia tuangkan, banyak yang mengekspresikan citra kejujuran polos alami perempuan dalam wujud seperti goresan keindahan dalam kanvasnya.

Lukisan perempuan tidak mengenakan bra, jika diperhatikan lukisan tersebut memperlihatkan bahwa perempuan Bali yang tidak mengenakan bra tetap memiliki payudara yang kencang. Kencangnya payudara perempuan bali mungkin karena , kebiasan masyarakat meyunggi atau membawa barang di atas kepala adalah kunci utamanya. Kebiasaan berpakaian adat dan membawa sesaji ini merupakan bagian dari kepercayaan agama Hindu di Bali. Dan terutama peempuan, saking seringnya mereka sembahyang dan membawa sesaji bakal sesembahan. Sesembahan yang dipakai untuk sembahyang biasanya dibawa dengan meletakkannya di atas kepala. Beban yang ditumpu kepala ini lah yang kemudian membuat badan dan leher harus presisi ibaratnya tegak lurus agar barang diatas kepalanya tidak jatuh , sehingga dada membusung leher tegak dan kadang-kadang masih harus sesekali dibantu tangan menjaga sesaji dikepalanya tetap aman bisa jadi berakibat payudara perempuan bali menjadi kencang secara alami.

Pakaian adat  yang fungsinya banyak digunakan untuk acara keagamaan, perempuan Bali kuno kira-kira pada pertengahan abad pertengahan duapuluhan pakaian pakaian adat wanita Bali tak mengenal penutup dada. Hal tersebut bukan suatu hal yang asal diterapkan, kesengajaan wanita Bali bertelanjang dada memiliki arti khusus secara kultural sebagai ekspresi kejujuran dimana wanita Bali dapat menjaga apa yang dimilikinya. Tetapi sejak akhir abad duapuluhan sudah mulai jarang perempuan bali yang bertelanjang dada, mereka berpakaian hingga kini meski dirumah dan ketika  acara ritual keagamaan mereka memakai payas pakaian adat bali. Harus bijak menyikapi tradisi, jadi tidak ada alasan untuk tidak mencintai dan merawat tradisi nusantara.



 

temani aku selalu



nduk duh istriku yang kian biasa perlakukan bumiku

dipagi ini ingin segera aku menciummu, sebelum bumi

menghajar dengan pelukannya waktu terasa begitu cepat

sedang nafsuku kian tak teruji rasa sayangku kuingin

segera melihat kebebasanku memijat punggung duniamu

dengan apa saja yang kau ingini, walau ikatan asmara tertali

benang sumbu beraroma minyak tanah aku tetap akan menghargai

bagaimana kompor tetap menyalakan secangkir kopi temani

alam pikirku, maafkan aku yang senang main dengan logika 

sedikit saja bumbu perasaan, nduk semoga waktu telah bosan

menempa kita dari semua kebrobrokan yang sudah terpaparkan

kemarin, waktu itu dan yang lalu, janjiku kali ini kan sudahi

nak jalani saja jalanmu


ingatlah nak, kini keremajaan telah hancur kemanjaannya

tinggal tulang-tulang belukar penyangga setelah bertahun

menjalanai pejah gesang para generasi  lebih duapuluh lima

berjalan ada bercak bercak menempel dibahu dan ada pula 

jalan becek moreng mencap dimuka dan diluka-luka tubuhmu

butir-butir bekas jerawat dan bintik penyakit menjalar

dan ceceran air mani serta bibir palsu seperempat hati

kini jadi beban daya memberat tuk pulih sediakala

kan berat kan, jangan semua boleh dicoba sebagian

karena jadi tidak berpengalaman tetapi menjadikan

kamu takut dan selalu berani dalam berhati-hati , jalani saja

ink020

Kamis, 30 Juni 2022

program fkks bukan asal tampil

 

 

 

Kegiatan festival kesenian kawasan selatan yang menjadi agenda rutin Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur ini diharapkan mampu meningkatkan jalinan kerjasama antar seniman dan pemangku kepentingan terhadap pengembangan seni di kawasan Selatan. Tujuan yang dicapai sangat mungkin dilakukan mungkin sebtas sharing silahturahmi diantara mereka. Tetapi kalau lebih intensif lagi sangat sulit diharapkan misalnya untuk mendorong peningkatan produktivitas dan kreativitas para pelaku seni, dan meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni budaya daerah, hal ini harus  disertai dengan uba rampenya untuk memfasilitasinya. Misalnya ajang kompetisi baik seniman maupun seni budaya daerahnya, penghargaan cipta seni atau seniman senior, dialog kebudayaan diwilayahnya, memberikan seni budaya sebagai muatan lokal disekolah dan sebagainya.

Jika FKKS dijadikan program pengelolaan keragaman budaya dalam melestarikan dan mengembangkan seni budaya di Jatim khususnya di wilayah Selatan sepertinya masih jauh dari harapan karena masih bersifat seremonial dan diskusi kulit luarnya belum sampai dari hati ke hati menuju ke tindakan konkrit. Meskipun FKKS di duaribu enambelas wakyu itu diikuti oleh sejumlah kabupaten atau kota, di jawa timur bagian selatan yaitu Pacitan, Trenggalek, Tulunggagung, Blitar, Malang, Lumajang, Jember, dan Banyuwangi dan ada peserta exibition dari Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Sifatnya hanya memperkenalkan saja yang penting bisa menampilkan karya, walaupun kadang prosesnya tidak terfasilitasi oleh pemangku anggaran semacam pemda masing-masing.


 

sang dayun menjadi juara

 

Kontingen Banyuwangi yang mewakili lomba seni musik tradisional dalam pekan cipta seni 2022 di malang mendapatkan juara dua. Selain itu juga mendapatkan predikat penatan musik terbaik untuk kelompok umur tigabelas hingga limabelas. Mereka membawakan komposisi musik yang sangat riang dan penuh dinamika, kekhasan banyuwangi musik yang timpal-timpalan serta penciptaan suasana ritmis dan magis pun nampak dalam reportoar tersebut.

Anak-anak muda ini memang terlihat sangat kompak dalam penyajian musik yang diberi judul sang dayun, bahkan diserti gerakan dan suara-suara teatrikal sehingga menjadikan mata penontonnya tersita dengan penampilannya. Apalagi juga dibumbui gerakan humor yang menanmbah keriangan suasana, layak kalau mendapatkan juara dan layak untuk diberi predikat penata musik terbaik. Tradisi berkesenian di Banyuwangi selayaknya untuk dicontoh oleh kabupaten lainnya, karena sejak masih anak-anak sudah sering diadakan kompetisi selain melatih skill juga melatih mental kompetisi dengan sehat dan akibatnya kabupaten ini menjadi kantongnya seniman tradisi di jawa timur. Sejak dini anak-anak harus diajari cara merawat tradisi nusantara.
 

Rabu, 29 Juni 2022

tokoh publik terlibat pemajuan kebudayaan

sudah dimulai dengan main kethoprak
 

Dikisahkan, negeri ini berusaha mempertahankan kesatuan wilayah Nusantara dari ancaman perpecahan dari internal pejabat negara, bisa jadi kondisinya mirip dengan keadaan saat ini. Banyak pejabat yang terkena  pengaruh dari kekuasaan asing, sehingga membuat tekanan ekonomi dalam negeri, konflik politik makin memanas, kekacauan ini juga menyebabkan gangguan keamanan oleh perompak dan pemberontak. Diperparah lagi dengan lunturnya budaya guyup gotong royong dan semakin minimnya rasa persatuan diantara pemimpin-pemimpin didaerah. Kondisi  inilah yang mengingatkan kita akan pentingnya semangat persatuan dan kesatuan bangsa.

Berkaitan dengan Dies Natalis UNAIR 2016, himpuni menggelar pertunjukan kethoprak dengan menampilkan perjuangan Naraya Airlangga (Prabu Airlangga) pada tahun 1000 M yang mencoba menyatukan Dwipantara. Saat itu, Dwipantara terbagi oleh kekuasaan Sriwijaya di bagian barat dan Medang Mataram di wilayah timur. Kesuksesan menyatukan kedua wilayah itu menjadikan Naraya Airlangga dinobatkan sebagai Raja Kahuripan dengan gelar Sri Maharaja Rakae Halu Lokeswara Dharmawangsa Airlangga Ananthawikrama Tunggadewa.  Tetapi pertunjukan tersebut dengan gaya humor, semacam kethoprak humor dengan durasi dua jam empat puluh lima menit tersebut, hadirin dibuat ger-geran dan bertepuk tangan nyaris tanpa henti. Pasalnya, banyak polah aktor dan aktris dadakan yang mengundang tawa apalagi bukan orang jawa .

Pementasan Ketoprak Humor yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Ikatan Alumni PTN se-Indonesia (Himpuni) dengan lakon Menyatukan Kembali Nusantara di Balai Budaya Komplek Balai Pemuda, Surabaya. Puluhan pejabat publik dan publik figur ikut memeriahkan acara tersebut. Antara lain, Rektor UNAIR Prof., Dr., Moh Nasih SE., MT., CMA., Ak., Bupati Jember Faida, Rektor ITS Prof. Joni Hermana, Walikota Jakarta Pusat Mangara Pardede, Direktur Utama BTN Maryono, serta Ketua Asosiasi Pengelola Carbon Muslich Ramelan. Tak ketinggalan, advokat senior Sirra Prayuna, Bambang Hendroyono, Ridwan Djamaludin, Haiban Hadjid, dan pengurus Himpuni lainnya. Tapi sudah limatahun lebih berselang nggak ada pementasan lagi, ayolah masyarakat rindu pesan dari para tokoh publik dalam kemasan seni budaya. Bosen dengar dan lihat berita melulu.

Pesan yang sampai pada penonton dari cerita pementasan ketoprak ini adalah tentang kekompakan yang merupakan kunci utama guna memperkokoh nusantara. Kemakmuran di kerajaan Kahuripan yang dipimpin Prabu Airlangga itu menjadikan banyak negeri yang mau bergabung agar tertular kesuksesan. Dan ketika banyak yang merasakan kemakmuran,rasa kebanggaan pada negara akan bisa menguatkan negara dalam kancah dunia yang lebih luas. Dan rasa salut dan takjub pada para pemain yang terlibat, meskipun mereka tokoh publik masih peduli terhadap seni budaya nusantara, bahkan rela menanggalkan status ketika sedang pentas. Sehingga ketika penonton menyimak maka pesan moralnya akan bisa ditangkap sebagai inspirasi mereka, terutama untuk merawat tradisi nusantara. Bayangkan jika setiap tahun kelompok intelektual dan pejabat negara memberikan dedikasinya untuk pemajuan kebudayaan secar langsung dalam sebuah reportoar tentusaja masyarakat akan semakin bisa menilai dan memahami pesan yang disampaikan elitnya.

ritual mondosiyo upaya merawat tradisi

  



  

Mondosiyo lawu karanganyar

Terdapat acara ritual adat di lereng gunung Lawu dikenal sebagai wilayah yang sakral, penuh dengan misteri gaibnya, sehingga menjadi pusat kegiatan ritual dan upacara adat karena disana dianggap paling sempurna. Hampir setiap perbukitan sepanjang lereng barat dan utara gunung Lawu ditemukan berbagai jejak petilasan dan makam atau pesarean para tokoh spiritual jawa penganut kepercayaan warisan luhur bangsa. Salah satu upacara tradisi yang hingga kini diyakini mampu membawa berkah berlimpah-limpah adalah Upacara Adat Mondosiyo. Upacara ini dilakukan oleh masyarakat suku jawa di Dusun Pancot, Kelurahan Blumbang dan Desa Tengklik Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar, pada setiap hari Selasa Kliwon Wuku Mondosiyo.

Legendanya  upacara adat ini dilaksanakan dalam rangka memperingati kemenangan masyarakat adat, karena seorang pemuda perkasa telah berhasil mengalahkan dan menghancurkan perilaku kekejian dan kebiadaban nafsu sang Prabu boko, seorang raksasa pemakan manusia. Wujud upacara tadi  melalui doa adat yang dipanjatkan, dan sesaji tradisi yang dipersembahkan masyarakat dan semua peserta upacara adat Mondosiyo. Upacara adat ini bertujuan agar masyarakat luput dari malapetaka serta terbebas dari marabahaya, bahkan memperoleh kedamaian dan kemakmuran serta kemudahan hidup bersama dalam masyarakat secara terus menerus.Tata Upacara ini dimulai pada hari Minggu Pon. Dua hari sebelum puncak Upacara Mondosiyo berlangsung, masyarakat setempat mengumpulkan beras untuk diolah menjadi gandhik, serta aneka makanan khusus lainnya sebagai perlengkapan sesaji. Di samping itu, secara gotong royong masyarakat setempat membeli seekor kambing dan sejumlah ayam kampung sebagai sesaji utama.

Warga menyiapkan uba rampe upacara adat sejak tiga hari sebelum acara, yang rame adalah rebutan ayam. Prosesinya diawali atraksi sejumlah kelompok Reyog. Mereka berjalan dari gerbang desa menuju situs batu gilang. Atraksi Reyog berhenti setelah kenong dipukul. Selanjutnya, pemangku adat akan menyiramkan air badek atau tape ke situs batu gilang. Dikisahkan dulu Dusun Pancot dikuasai raksasa jahat pemangsa manusia, Prabu Boko. Raja lalim itu takluk kepada Pangeran Putut Tetuko melalui pertempuran sengit. Akhirnya Putut Tetuko memenggal dan melemparkan kepala raksasa  ke batu. Lantas batu ini dikeramatkan warga dan dikenal sebagai batu gilang.

dilain lokasi juga ada ritual mondosiyo di dusun pancot juga ada di pelataran candi cetho. Artinya upacara ada didua lokasi. Kalau di candi cetho , upacara adat ini ditandai berkumpulnya warga di pelataran Candi Cetho dengan membawa uba rampe berupa tumpengan komplit lauk pauknya. Tokoh spiritual memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk keselamatan dan kesejahteraan warga serta mendoakan arwah leluhur mereka. Dikisahkan, upacara ini memperingati hari kelahiran Ki Ageng Krincing Wesi, yakni leluhur warga Desa Cetho, pada wetonnya Selasa Kliwon Wuku Mandasiya. Seluruh masyarakat dusun itu mengikuti ritualnya tanpa memandang perbedaan agama. Tersedia seratus lebih tumpeng lengkap dengan ingkung bakar di tiap tumpengnya, yang dibawa oleh masing-masing keluarga itu. Usai dibacakan doa, warga mengambil bertukar tumpengannya untuk kemudian disantap di rumah bersama keluarganya. Memang dalam kesadaran masyarakat disana upacara ini selain menghormati leluhur, mensyukuri nikmat dari tuhan juga sekaligus sebagai media silaturahmi juga.

Di hari yang sama, dua perkampungan di lereng Lawu  melaksanakan ritual adat Mondosiyo, baik di pancot maupun di cetho meski prosesinya berlainan, namun semua mengikuti pakem sesuai yang diajarkan leluhur mereka. Semua baik-baik saja diantara masyarakatnya juga saling menghormati dan menjaga kerukunan . Sementara  literasi sejarah lisanya, memberikan gambaran saat kehancuran Majapahit (sirna ilang kerthaning bhumi) tahun 1400 saka atau 1478 masehi, ada keyakinan bahwasannya Prabu Brawijaya naik ke gunung Lawu menyingkir ke Cetho bersama dua penasehatnya (Sabdopalon dan Noyogenggong) dan didampingi oleh Ki Ageng Krincing Wesi melakukan tapa brata. Layaknya dalam tradisi Hindu melakoni kehidupan sebagai seorang Sanyasin. Itulah yang menjadi sebab pada gugusan candi Cetho selain tempat pemujaan kepada Hyang Widhi terdapat pula tempat pemujaan terhadap Prabhu Brawijaya, Sabdopalon, Noyogenggong dan Ki Ageng Krincing Wesi. Yang penting legenda dan sejarah masyarakat , memberikan sebuah ajaran untuk menghormati leluhur, selalu bersyukur atas nikmat dari tuhan serta guyup rukun antar sesama masyarakat tanpa membedakan agama dan status sosial. Merawat tradisi berarti merawat kebudayaan nusantara. fotodoc desy kranyar

Selasa, 28 Juni 2022

merdu suaranya bikin meleleh

 


Satulagi anak medan menjelma bintang

Dialah  Stevan Pasaribu kini dikenal sebagai seorang musisi muda berbakat yang memiliki suara emas hingga bikin David NOAH kepincut dan mengajak featuring untuk menyanyikan lagu yang lagi trending gaes yaitu lagu belum siap kehilangan. David langsung mengajak dirinya untuk terlibat dalam sebuah project album dan menawarkan masuk dalam label Musica karena tertarik dengan warna vokal yang dimilikinya. Suara merdunya mirip sekali seperti Afgan, mungkin ia akan menjelma menjadi bintang jilid duanya Afgan ditengah semaraknya blantika musik Indonesia.

Sebelum terkenal seperti sekarang dirinya adalhan penyanyi di acara resmi perusahaan , wedding dan suka mengcover berbagai lagu di YouTube. Juga pernah mengisi program di stasiun swasta nasional sebagai penyanyi romantis dan waktu itu berduet dengan Prily Latuconsina aura romansa mereka bikin meleleh semuanya yang ada di studio saat itu. Juga di chanel youtube nya Stefan pernah berduet dengan Ziva , rupanya memang prosesnya bukan instans lo gaes. Pria yang kini sudah menginjak usia duapuluh tujuh tahun ini juga suka olah raga terutama bermain basket, disinyalir akan menyusul kesuksesan Judika dimasa datang.

Tapi sebelum sukses seperti sekarang ini , dia juga sempat tertipu oleh sebuah label musik yang mencoba mengambil keuntungan darinya dan hampir menghancurkan karirnya. Suara merdu Stevan Pasaribu ini ternyata memiliki darah Batak dari kedua orangtuanya. Ayahnya diketahui sudah meninggal dunia dan ia bersama dengan ibu dan adiknya. Sukses selalu stevan, selamat berjuang di kancah musik nasional dan dunia.


 

kompetisi seni GenZ jatim

 

 

  



Pekan Cipta Seni 2022 yang di selenggarakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, telah memilih anak-anak pilihan terbaik, yang menjadi juara untuk ajang lomba yang baru lalu. Kontingen  tim kesenian yang dikirim dari daerah di jatim mereka berkompetisi di taman krida budaya malang mulai dari 20-22 juni 2022.  Rangkaian kegiatan yang dikemas dalam bentuk kompetisi dibidang seni budaya dengan berakar dari lokal genius daerah masing-masing di Jawa Timur mampu menjunjung tinggi rasa kepedulian kita terhadap pelestarian seni budaya. Kegiatan PCS  ini adalah sebuah upaya untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan generasi muda di bidang seni budaya. Sekaligus juga untuk membekali generasi penerus bangsa agar berkemampuan tinggi, berkepribadian luhur serta berkarakter dan menumbuhkan apresiasi para generasi muda terhadap seni budaya

PCS 2022 menyelenggarakan kompetisi seni untuk anak-anak meliputi seni lukis poster, musik tradisi, seni teater, seni tari, qasidah alternatif, seni sastra cipta dan baca puisi dn paduan suara untuk kelompok umur tujuh hingga duabelas tahun. Sementara hasil kejuaraannya untuk seni musik tradisi dimenangkan oleh tim dari kabupaten Bondowoso, seni tari juaranya dari Sidoarjo, untuk seni teater dimenangkan oleh kabupaten Ponorogo dan kota Surabaya juara paduan suara. Melihat hasil kompetisi ini menunjukan bahwa potensi bakat seni anak-anak  di provinsi jawa timur sangat menyejukan hati, bahwa beragam juara dan dimenangkan oleh beberapa daerah kabupaten kota indikasinya bahwa snei budaya nusantara masih dicintai oleh generasi Z masa kini. Tetap semangat merawat tradisi nusantara.



 

sodo lanang makin mocer

   


biasanya pagelaran cemeti  itu dijalanan atau di alun-alun atau lapangan sehingga aman dan tidak menimbulkan bising ditelingan cetar bunyi cemetinya.Cemeti atau pecut yang di pakai pada pagelaran reyog untuk menarik atau memprovokasi dadag merak yang sedang dimainkan. nah ini yang unik reyog dimainkan di gedung  ini sangat menarik perhatian, ternyata tidak menghilangkan kelincahan permainan seni pertunjukan reyog. Dan ketika cemeti main sendiri yang tampil adalah komunitas cemeti sodo lanang jember yang memainkan cetar ceter terlihat Arik dan Anton serta beberapa anggota cemeti lainya.

Anton yang basicnya jaranan dan pencak rasanya cepat sekali beradaptasi dalam mengikuti irama gamelan reyog dan memainkan cemetinya. Bisa jadi lama-lama nantinya cemeti akan bisa main sendiri artinya secara mandiri melakukan atraksi cemetinya sebagai pertunjukan yang atraktif menarik. Menjadi hiburan segar untuk masyarakat, terutama jika anggaran untuk tanggapan tidak mencukupi untuk nanggap reyog komplit. Merawat tradisi nusantara bisa mulai dari yang kecil-kecil dulu agar seni tradisi tadi tetap eksis danpata dinikmati anak-anak bangsa. baca komunitas-cemeti-sodo-lanang-jember.html  kcsl jember foto doc anton canibal kreyongan.


 

teori dan praktek fotografi

 

 

 


Workshop  adalah kegiatan yang di lakukan dimana beberapa orang yang memiliki keahlian di bidang tertentu dan berkumpul membahas masalah tertentu membahas dan memberi materi pada para peserta.Kata workshop adalah gabungan teori dan praktek,dimna teori itu menjelaskan sebuah tema tertentu dan praktek mengajarkan tata cara tentang pembahasan tema. Nah kalau workshop photography media atau tempat berkumpulnya para pelaku yang berkaitan dengan bidang dunia photografi , dimana para pelaku melakukan proses interaksi saling tukar gagasan yang ditujukan untuk memecahkan suatu permasalahan oleh bimbingan mentornya.

Workshop Photography membahas mengenai teori dasar Photography seperti apa itu Photography yang berasal dari bahasa Yunani photos dan grafo yang berarti melukis dengan cahaya sehingga yang utama dari Photography adalah pencahayaan, bukan peralatan. Dan yang berkali kali ditekankan adalah dalam Photography tidak ada benar dan salah, semua kembali ke apa yang ingin fotografer hasilkan. Mentor atau pemateri yang biasanya juga expert dibidang fotografi memberikan materi dan praktek mengenai beberapa tehnik pengambilan foto juga dibahas dalam workshop foto seperti sudut rendah, sudut tinggi, kecepatan rendah, kecepatan tinggi dan panning untuk memperkaya cara mendapatkan foto yang berbeda. Kali ini pak ogenk yang menjadi pematerinya, beliau adalah seorang fotografer ibukota, makanya kalau ada workshop lagi ikutan aja sekalian menimba ilmu mumpung masih muda belajarlah sampai ke negri cina.

 

nggak mau pulang maunya es goyang

 
Es goyang jajanan masa kecil ini ketemu di depan mushola protelon bujel mojoroto kota kediri, yang menarik perhatian kalau biasanya pakai gerobak kotak gitu la kok yang ini pakai tong. dan judulnya es goyang mbetotong ini yang bikin penasaran . Apakah masih seperti es goyang yang pake grobak atau
berbeda dari biasanya. Ternyata memang agak beda karena sekarang ada variasi rasanya, kalau dulu masih gitu ajah atau rasa coklat. Budaya kuliner sangat cepat perkembangannya tergantung pasar yang merespon positif kalau ternyata kurang laris dan kurang diminati maka kuliner jenis ini akan hilang ditelan jaman.

  

Kata paklik memang es goyang itu sudah lama adanya, paklik nggak tau persisnya mulai kapan meski tinggalnya di kota dekat smk pgri tetapi tidak rutenya melewati wilayah es goyang kumaksud. Es goyang kediri hampir sama dengan es goyang ada di kota-kota lain, mungkin jaman dulu trending topic sehingga banyak yang menjadi follower dan tuut berjualan seperti itu agar juga dapat kecipratan rejeki es yang lagi trend. Bahanya es goyang atau es puter hampir sama mungkin caranya menjadikan es yang beda, satunya digoyang-goyang agar bahannya menjadi es seperti es pabrikan, sedangkan es puter lebih menyerupai es cream yang pakai cung cung. 

Bahan pembuatan es goyang ada santan, gula pasir, panili, pewarna makanan, garam, daun pandan  dan tepung honkwe lalu ada beberapa toping dan rasa-rasa coklat, strobery dan lainnya. Harganya cukup untuk kocek anak-anak, emang sasaran bisnis ini adalah anak-anak sebagai pangsa pasarnya. Meski harganya murah ternyata jika pas laris dan habis untungnya lumayan besar juga tiap harinya.