Minggu, 03 Juli 2022
Sabtu, 02 Juli 2022
jejak jejak
tahun yang kenyang memakan makna, sakralnya sebuah kelahiran
lahir menyapa bumi menjamah tetek, selama ada jalan nafas menyapu
kenyataan hidup ini ada yang biasa dan ada luar biasa adanya
aku semakin tak menghargai suatu kehidupan bertumpuk rasa layu
mengkristal dosa dan kutukan berteman, iblis kota desa sama kejinya
maafkan bila ku slalu tak mengingatkan diri ini tanpa ada maknanya
lahir mengaliri bulir-bulir keringat kulit kadang panas dinginnya
kadang sepoi manis asin dan pahit atau rasa apa saja ini nyata adanya
Jumat, 01 Juli 2022
ekspresi kejujuran kini sudah harus ditutup
Berdasar beberapa informasi dan literatur, keberadaan perempuan Bali kuno ini banyak
yang tidak menggunakan penutup dada atau bra , sempat bikin heboh berita di negeri
ini. Hingga sampai terdengar ke telinga wisatawan mancanegara. Dulu sampai
pernah ada istilah bahwa Pulau Dewata terkenal dengan perempuan tidak
mengenakan bra. Fakta yang mungkin bisa menceritakan sejarah ini terlihat dari
beberapa lukisan Antonio Blanco. Saat dimana, pelukis berdarah Spanyol ini
sering melukis dengan obyek lukisan gadis bali tanpa bra, mungkin karena beliau
cukup lama tinggal di Bali. Dari beberapa lukisan yang dia tuangkan, banyak
yang mengekspresikan citra kejujuran polos alami perempuan dalam wujud seperti goresan keindahan dalam kanvasnya.
Lukisan perempuan tidak mengenakan bra, jika diperhatikan
lukisan tersebut memperlihatkan bahwa perempuan Bali yang tidak mengenakan bra
tetap memiliki payudara yang kencang. Kencangnya payudara perempuan bali
mungkin karena , kebiasan masyarakat meyunggi atau membawa barang di atas
kepala adalah kunci utamanya. Kebiasaan berpakaian adat dan membawa sesaji ini merupakan bagian dari kepercayaan
agama Hindu di Bali. Dan terutama peempuan, saking seringnya mereka sembahyang dan membawa sesaji
bakal sesembahan. Sesembahan yang dipakai untuk sembahyang biasanya dibawa
dengan meletakkannya di atas kepala. Beban yang ditumpu kepala ini lah yang
kemudian membuat badan dan leher harus presisi ibaratnya tegak lurus agar
barang diatas kepalanya tidak jatuh , sehingga dada membusung leher tegak dan
kadang-kadang masih harus sesekali dibantu tangan menjaga sesaji dikepalanya
tetap aman bisa jadi berakibat payudara perempuan bali menjadi kencang secara
alami.
Pakaian adat yang fungsinya banyak digunakan untuk
acara keagamaan, perempuan Bali kuno kira-kira pada pertengahan abad pertengahan
duapuluhan pakaian pakaian adat wanita Bali tak mengenal penutup dada. Hal
tersebut bukan suatu hal yang asal diterapkan, kesengajaan wanita Bali
bertelanjang dada memiliki arti khusus secara kultural sebagai ekspresi
kejujuran dimana wanita Bali dapat menjaga apa yang dimilikinya. Tetapi sejak
akhir abad duapuluhan sudah mulai jarang perempuan bali yang bertelanjang dada, mereka berpakaian hingga kini meski dirumah dan ketika acara ritual keagamaan mereka memakai payas
pakaian adat bali. Harus bijak menyikapi tradisi, jadi tidak ada alasan untuk tidak mencintai dan merawat
tradisi nusantara.
temani aku selalu
nduk duh istriku yang kian biasa perlakukan bumiku
dipagi ini ingin segera aku menciummu, sebelum bumi
menghajar dengan pelukannya waktu terasa begitu cepat
sedang nafsuku kian tak teruji rasa sayangku kuingin
segera melihat kebebasanku memijat punggung duniamu
dengan apa saja yang kau ingini, walau ikatan asmara tertali
benang sumbu beraroma minyak tanah aku tetap akan menghargai
bagaimana kompor tetap menyalakan secangkir kopi temani
alam pikirku, maafkan aku yang senang main dengan logika
sedikit saja bumbu perasaan, nduk semoga waktu telah bosan
menempa kita dari semua kebrobrokan yang sudah terpaparkan
kemarin, waktu itu dan yang lalu, janjiku kali ini kan sudahi
nak jalani saja jalanmu
ingatlah nak, kini keremajaan telah hancur kemanjaannya
tinggal tulang-tulang belukar penyangga setelah bertahun
menjalanai pejah gesang para generasi lebih duapuluh lima
berjalan ada bercak bercak menempel dibahu dan ada pula
jalan becek moreng mencap dimuka dan diluka-luka tubuhmu
butir-butir bekas jerawat dan bintik penyakit menjalar
dan ceceran air mani serta bibir palsu seperempat hati
kini jadi beban daya memberat tuk pulih sediakala
kan berat kan, jangan semua boleh dicoba sebagian
karena jadi tidak berpengalaman tetapi menjadikan
kamu takut dan selalu berani dalam berhati-hati , jalani saja
ink020
Kamis, 30 Juni 2022
program fkks bukan asal tampil
Kegiatan festival kesenian kawasan selatan yang menjadi
agenda rutin Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur ini diharapkan
mampu meningkatkan jalinan kerjasama antar seniman dan pemangku kepentingan
terhadap pengembangan seni di kawasan Selatan. Tujuan yang dicapai sangat
mungkin dilakukan mungkin sebtas sharing silahturahmi diantara mereka. Tetapi kalau
lebih intensif lagi sangat sulit diharapkan misalnya untuk mendorong peningkatan
produktivitas dan kreativitas para pelaku seni, dan meningkatkan apresiasi
masyarakat terhadap seni budaya daerah, hal ini harus disertai dengan uba rampenya untuk memfasilitasinya.
Misalnya ajang kompetisi baik seniman maupun seni budaya daerahnya, penghargaan
cipta seni atau seniman senior, dialog kebudayaan diwilayahnya, memberikan seni
budaya sebagai muatan lokal disekolah dan sebagainya.
Jika FKKS dijadikan program pengelolaan keragaman budaya
dalam melestarikan dan mengembangkan seni budaya di Jatim khususnya di wilayah
Selatan sepertinya masih jauh dari harapan karena masih bersifat seremonial dan
diskusi kulit luarnya belum sampai dari hati ke hati menuju ke tindakan
konkrit. Meskipun FKKS di duaribu enambelas wakyu itu diikuti oleh sejumlah
kabupaten atau kota, di jawa timur bagian selatan yaitu Pacitan, Trenggalek,
Tulunggagung, Blitar, Malang, Lumajang, Jember, dan Banyuwangi dan ada peserta
exibition dari Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Sifatnya hanya memperkenalkan
saja yang penting bisa menampilkan karya, walaupun kadang prosesnya tidak
terfasilitasi oleh pemangku anggaran semacam pemda masing-masing.
sang dayun menjadi juara
Rabu, 29 Juni 2022
tokoh publik terlibat pemajuan kebudayaan
Dikisahkan, negeri ini berusaha mempertahankan kesatuan
wilayah Nusantara dari ancaman perpecahan dari internal pejabat negara, bisa
jadi kondisinya mirip dengan keadaan saat ini. Banyak pejabat yang terkena pengaruh dari kekuasaan asing, sehingga
membuat tekanan ekonomi dalam negeri, konflik politik makin memanas, kekacauan
ini juga menyebabkan gangguan keamanan oleh perompak dan pemberontak. Diperparah
lagi dengan lunturnya budaya guyup gotong royong dan semakin minimnya rasa
persatuan diantara pemimpin-pemimpin didaerah. Kondisi inilah yang mengingatkan kita akan pentingnya
semangat persatuan dan kesatuan bangsa.
Berkaitan dengan Dies Natalis UNAIR 2016, himpuni menggelar
pertunjukan kethoprak dengan menampilkan perjuangan Naraya Airlangga (Prabu
Airlangga) pada tahun 1000 M yang mencoba menyatukan Dwipantara. Saat itu,
Dwipantara terbagi oleh kekuasaan Sriwijaya di bagian barat dan Medang Mataram
di wilayah timur. Kesuksesan menyatukan kedua wilayah itu menjadikan Naraya
Airlangga dinobatkan sebagai Raja Kahuripan dengan gelar Sri Maharaja Rakae
Halu Lokeswara Dharmawangsa Airlangga Ananthawikrama Tunggadewa. Tetapi pertunjukan tersebut dengan gaya
humor, semacam kethoprak humor dengan durasi dua jam empat puluh lima menit
tersebut, hadirin dibuat ger-geran dan bertepuk tangan nyaris tanpa henti.
Pasalnya, banyak polah aktor dan aktris dadakan yang mengundang tawa apalagi
bukan orang jawa .
Pementasan Ketoprak Humor yang diselenggarakan oleh
Perhimpunan Ikatan Alumni PTN se-Indonesia (Himpuni) dengan lakon Menyatukan
Kembali Nusantara di Balai Budaya Komplek Balai Pemuda, Surabaya. Puluhan pejabat
publik dan publik figur ikut memeriahkan acara tersebut. Antara lain, Rektor
UNAIR Prof., Dr., Moh Nasih SE., MT., CMA., Ak., Bupati Jember Faida, Rektor
ITS Prof. Joni Hermana, Walikota Jakarta Pusat Mangara Pardede, Direktur Utama
BTN Maryono, serta Ketua Asosiasi Pengelola Carbon Muslich Ramelan. Tak
ketinggalan, advokat senior Sirra Prayuna, Bambang Hendroyono, Ridwan
Djamaludin, Haiban Hadjid, dan pengurus Himpuni lainnya. Tapi sudah limatahun lebih berselang nggak ada pementasan lagi, ayolah masyarakat rindu pesan dari para tokoh publik dalam kemasan seni budaya. Bosen dengar dan lihat berita melulu.
Pesan yang sampai pada penonton dari cerita pementasan
ketoprak ini adalah tentang kekompakan yang merupakan kunci utama guna
memperkokoh nusantara. Kemakmuran di kerajaan Kahuripan yang dipimpin Prabu
Airlangga itu menjadikan banyak negeri yang mau bergabung agar tertular
kesuksesan. Dan ketika banyak yang merasakan kemakmuran,rasa kebanggaan pada
negara akan bisa menguatkan negara dalam kancah dunia yang lebih luas. Dan rasa
salut dan takjub pada para pemain yang terlibat, meskipun mereka tokoh publik
masih peduli terhadap seni budaya nusantara, bahkan rela menanggalkan status
ketika sedang pentas. Sehingga ketika penonton menyimak maka pesan moralnya
akan bisa ditangkap sebagai inspirasi mereka, terutama untuk merawat tradisi
nusantara. Bayangkan jika setiap tahun kelompok intelektual dan pejabat negara
memberikan dedikasinya untuk pemajuan kebudayaan secar langsung dalam sebuah
reportoar tentusaja masyarakat akan semakin bisa menilai dan memahami pesan
yang disampaikan elitnya.
ritual mondosiyo upaya merawat tradisi
Mondosiyo lawu karanganyar
Terdapat acara ritual adat di lereng gunung Lawu dikenal sebagai wilayah yang sakral, penuh
dengan misteri gaibnya, sehingga menjadi pusat kegiatan ritual dan upacara
adat karena disana dianggap paling sempurna. Hampir setiap perbukitan sepanjang
lereng barat dan utara gunung Lawu ditemukan berbagai jejak petilasan dan makam atau pesarean
para tokoh spiritual jawa penganut kepercayaan warisan luhur bangsa. Salah satu
upacara tradisi yang hingga kini diyakini mampu membawa berkah berlimpah-limpah
adalah Upacara Adat Mondosiyo. Upacara ini dilakukan oleh masyarakat suku jawa
di Dusun Pancot, Kelurahan Blumbang dan Desa Tengklik Kecamatan Tawangmangu
Kabupaten Karanganyar, pada setiap hari Selasa Kliwon Wuku Mondosiyo.
Legendanya upacara
adat ini dilaksanakan dalam rangka memperingati kemenangan masyarakat adat, karena seorang pemuda perkasa telah berhasil mengalahkan dan menghancurkan perilaku kekejian dan
kebiadaban nafsu sang Prabu boko, seorang raksasa pemakan manusia. Wujud upacara tadi melalui
doa adat yang dipanjatkan, dan sesaji tradisi yang dipersembahkan masyarakat
dan semua peserta upacara adat Mondosiyo. Upacara adat ini bertujuan agar masyarakat luput dari malapetaka
serta terbebas dari marabahaya, bahkan memperoleh kedamaian dan kemakmuran
serta kemudahan hidup bersama dalam masyarakat secara terus menerus.Tata
Upacara ini dimulai pada hari Minggu Pon. Dua hari sebelum puncak Upacara
Mondosiyo berlangsung, masyarakat setempat mengumpulkan beras untuk diolah menjadi
gandhik, serta aneka makanan khusus lainnya sebagai perlengkapan sesaji. Di
samping itu, secara gotong royong masyarakat setempat membeli seekor kambing
dan sejumlah ayam kampung sebagai sesaji utama.
Warga menyiapkan uba rampe upacara adat sejak tiga hari
sebelum acara, yang rame adalah rebutan ayam. Prosesinya diawali atraksi
sejumlah kelompok Reyog. Mereka berjalan dari gerbang desa menuju situs batu
gilang. Atraksi Reyog berhenti setelah kenong dipukul. Selanjutnya, pemangku
adat akan menyiramkan air badek atau tape ke situs batu gilang. Dikisahkan dulu
Dusun Pancot dikuasai raksasa jahat pemangsa manusia, Prabu Boko. Raja lalim
itu takluk kepada Pangeran Putut Tetuko melalui pertempuran sengit. Akhirnya Putut
Tetuko memenggal dan melemparkan kepala raksasa ke batu. Lantas batu ini dikeramatkan warga
dan dikenal sebagai batu gilang.
dilain lokasi juga ada ritual mondosiyo di dusun pancot juga
ada di pelataran candi cetho. Artinya upacara ada didua lokasi. Kalau di candi
cetho , upacara adat ini ditandai berkumpulnya warga di pelataran Candi Cetho
dengan membawa uba rampe berupa tumpengan komplit lauk pauknya. Tokoh spiritual
memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk keselamatan dan kesejahteraan
warga serta mendoakan arwah leluhur mereka. Dikisahkan, upacara ini
memperingati hari kelahiran Ki Ageng Krincing Wesi, yakni leluhur warga Desa
Cetho, pada wetonnya Selasa Kliwon Wuku Mandasiya. Seluruh masyarakat dusun itu
mengikuti ritualnya tanpa memandang perbedaan agama. Tersedia seratus lebih tumpeng
lengkap dengan ingkung bakar di tiap tumpengnya, yang dibawa oleh masing-masing
keluarga itu. Usai dibacakan doa, warga mengambil bertukar tumpengannya untuk
kemudian disantap di rumah bersama keluarganya. Memang dalam kesadaran
masyarakat disana upacara ini selain menghormati leluhur, mensyukuri nikmat
dari tuhan juga sekaligus sebagai media silaturahmi juga.
Di hari yang sama, dua perkampungan di lereng Lawu melaksanakan ritual adat Mondosiyo, baik di
pancot maupun di cetho meski prosesinya berlainan, namun semua mengikuti pakem
sesuai yang diajarkan leluhur mereka. Semua baik-baik saja diantara
masyarakatnya juga saling menghormati dan menjaga kerukunan . Sementara literasi sejarah lisanya, memberikan gambaran saat
kehancuran Majapahit (sirna ilang kerthaning bhumi) tahun 1400 saka atau 1478
masehi, ada keyakinan bahwasannya Prabu Brawijaya naik ke gunung Lawu menyingkir
ke Cetho bersama dua penasehatnya (Sabdopalon dan Noyogenggong) dan didampingi
oleh Ki Ageng Krincing Wesi melakukan tapa brata. Layaknya dalam tradisi Hindu
melakoni kehidupan sebagai seorang Sanyasin. Itulah yang menjadi sebab pada
gugusan candi Cetho selain tempat pemujaan kepada Hyang Widhi terdapat pula
tempat pemujaan terhadap Prabhu Brawijaya, Sabdopalon, Noyogenggong dan Ki
Ageng Krincing Wesi. Yang penting legenda dan sejarah masyarakat , memberikan
sebuah ajaran untuk menghormati leluhur, selalu bersyukur atas nikmat dari
tuhan serta guyup rukun antar sesama masyarakat tanpa membedakan agama dan status
sosial. Merawat tradisi berarti merawat kebudayaan nusantara. fotodoc desy kranyar
Selasa, 28 Juni 2022
merdu suaranya bikin meleleh
Satulagi anak medan menjelma bintang
Dialah Stevan Pasaribu
kini dikenal sebagai seorang musisi muda berbakat yang memiliki suara emas hingga
bikin David NOAH kepincut dan mengajak featuring untuk menyanyikan lagu yang
lagi trending gaes yaitu lagu belum siap kehilangan. David langsung mengajak
dirinya untuk terlibat dalam sebuah project album dan menawarkan masuk dalam
label Musica karena tertarik dengan warna vokal yang dimilikinya. Suara
merdunya mirip sekali seperti Afgan, mungkin ia akan menjelma menjadi bintang
jilid duanya Afgan ditengah semaraknya blantika musik Indonesia.
Sebelum terkenal seperti sekarang dirinya adalhan penyanyi
di acara resmi perusahaan , wedding dan suka mengcover berbagai lagu di YouTube. Juga pernah
mengisi program di stasiun swasta nasional sebagai penyanyi romantis dan waktu
itu berduet dengan Prily Latuconsina aura romansa mereka bikin meleleh semuanya
yang ada di studio saat itu. Juga di chanel youtube nya Stefan pernah berduet
dengan Ziva , rupanya memang prosesnya bukan instans lo gaes. Pria yang kini
sudah menginjak usia duapuluh tujuh tahun ini juga suka olah raga terutama
bermain basket, disinyalir akan menyusul kesuksesan Judika dimasa datang.
Tapi sebelum sukses seperti sekarang ini , dia juga sempat
tertipu oleh sebuah label musik yang mencoba mengambil keuntungan darinya dan
hampir menghancurkan karirnya. Suara merdu Stevan Pasaribu ini ternyata memiliki
darah Batak dari kedua orangtuanya. Ayahnya diketahui sudah meninggal dunia dan
ia bersama dengan ibu dan adiknya. Sukses selalu stevan, selamat berjuang di
kancah musik nasional dan dunia.
kompetisi seni GenZ jatim
Pekan Cipta Seni 2022 yang di selenggarakan Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, telah memilih anak-anak pilihan terbaik, yang
menjadi juara untuk ajang lomba yang baru lalu. Kontingen tim kesenian yang dikirim dari daerah di jatim
mereka berkompetisi di taman krida budaya malang mulai dari 20-22 juni 2022. Rangkaian kegiatan yang dikemas dalam bentuk
kompetisi dibidang seni budaya dengan berakar dari lokal genius daerah
masing-masing di Jawa Timur mampu menjunjung tinggi rasa kepedulian kita
terhadap pelestarian seni budaya. Kegiatan PCS ini adalah sebuah upaya untuk meningkatkan
kemampuan dan keterampilan generasi muda di bidang seni budaya. Sekaligus juga
untuk membekali generasi penerus bangsa agar berkemampuan tinggi, berkepribadian
luhur serta berkarakter dan menumbuhkan apresiasi para generasi muda terhadap
seni budaya
PCS 2022 menyelenggarakan kompetisi seni untuk anak-anak meliputi
seni lukis poster, musik tradisi, seni teater, seni tari, qasidah alternatif,
seni sastra cipta dan baca puisi dn paduan suara untuk kelompok umur tujuh
hingga duabelas tahun. Sementara hasil kejuaraannya untuk seni musik tradisi dimenangkan
oleh tim dari kabupaten Bondowoso, seni tari juaranya dari Sidoarjo, untuk seni
teater dimenangkan oleh kabupaten Ponorogo dan kota Surabaya juara paduan suara. Melihat hasil kompetisi ini menunjukan bahwa potensi bakat seni anak-anak di provinsi jawa timur sangat menyejukan hati, bahwa beragam juara dan dimenangkan oleh beberapa daerah kabupaten kota indikasinya bahwa snei budaya nusantara masih dicintai oleh generasi Z masa kini. Tetap semangat merawat tradisi nusantara.
sodo lanang makin mocer
biasanya pagelaran cemeti itu dijalanan atau di alun-alun atau lapangan sehingga aman dan tidak menimbulkan bising ditelingan cetar bunyi cemetinya.Cemeti atau pecut yang di pakai pada pagelaran reyog untuk menarik atau memprovokasi dadag merak yang sedang dimainkan. nah ini yang unik reyog dimainkan di gedung ini sangat menarik perhatian, ternyata tidak menghilangkan kelincahan permainan seni pertunjukan reyog. Dan ketika cemeti main sendiri yang tampil adalah komunitas cemeti sodo lanang jember yang memainkan cetar ceter terlihat Arik dan Anton serta beberapa anggota cemeti lainya.
Anton yang basicnya jaranan dan pencak rasanya cepat sekali beradaptasi dalam mengikuti irama gamelan reyog dan memainkan cemetinya. Bisa jadi lama-lama nantinya cemeti akan bisa main sendiri artinya secara mandiri melakukan atraksi cemetinya sebagai pertunjukan yang atraktif menarik. Menjadi hiburan segar untuk masyarakat, terutama jika anggaran untuk tanggapan tidak mencukupi untuk nanggap reyog komplit. Merawat tradisi nusantara bisa mulai dari yang kecil-kecil dulu agar seni tradisi tadi tetap eksis danpata dinikmati anak-anak bangsa. baca komunitas-cemeti-sodo-lanang-jember.html kcsl jember foto doc anton canibal kreyongan.
teori dan praktek fotografi
Workshop adalah
kegiatan yang di lakukan dimana beberapa orang yang memiliki keahlian di bidang
tertentu dan berkumpul membahas masalah tertentu membahas dan memberi materi
pada para peserta.Kata workshop adalah gabungan teori dan praktek,dimna teori
itu menjelaskan sebuah tema tertentu dan praktek mengajarkan tata cara tentang
pembahasan tema. Nah kalau workshop photography media atau tempat berkumpulnya
para pelaku yang berkaitan dengan bidang dunia photografi , dimana para pelaku
melakukan proses interaksi saling tukar gagasan yang ditujukan untuk memecahkan
suatu permasalahan oleh bimbingan mentornya.
Workshop Photography membahas mengenai teori dasar
Photography seperti apa itu Photography yang berasal dari bahasa Yunani photos
dan grafo yang berarti melukis dengan cahaya sehingga yang utama dari
Photography adalah pencahayaan, bukan peralatan. Dan yang berkali kali
ditekankan adalah dalam Photography tidak ada benar dan salah, semua kembali ke
apa yang ingin fotografer hasilkan. Mentor atau pemateri yang biasanya juga
expert dibidang fotografi memberikan materi dan praktek mengenai beberapa
tehnik pengambilan foto juga dibahas dalam workshop foto seperti sudut rendah,
sudut tinggi, kecepatan rendah, kecepatan tinggi dan panning untuk memperkaya
cara mendapatkan foto yang berbeda. Kali ini pak ogenk yang menjadi pematerinya,
beliau adalah seorang fotografer ibukota, makanya kalau ada workshop lagi ikutan aja sekalian menimba ilmu mumpung masih muda belajarlah sampai ke negri cina.